02. Pertemuan

139 22 1
                                    

~~HAPPY READING~~

Nathan dengan tergesa gesa menuruni anak tangga rumahnya, dirinya kesiangan padahal hari ini ada rapat penting dengan kolega dari luar negeri, kalau saja tidak di telpon oleh Mahesa lelaki itu sudah pasti tidak berangkat ke kantor.

"Nathan, sarapan dulu" kata Yunna saat melihat Nathan berlalu tanpa duduk di meja makan,

"Nathan udah telat maa, nanti sarapan di kantor aja," ucapnya tanpa menoleh, Hinga suara berat sang papa berhasil memberhentikan langkah Nya,

"Jangan pulang telat, jam 7 malam kamu udah di rumah, kita mau kerumah calon istri kamu." Lelaki paruh baya tersebut ikut beranjak dari sana setelah menyelesaikan sarapan nya,

"Paa, harus ya aku di jodohin gini?"

"Iya harus, kamu udah mempermalukan papa mama dengan memilih menikahi pacar kamu itu, perempuan tidak tau diri seenaknya kabur pas hari H pernikahan,"

"Paa... Papa gak pantes bicara seperti itu tentang Bianca, Nathan tahu dia pasti punya alasan, dan Nathan akan tunggu itu, Nathan yakin dia pasti kebali"

Adhitya dengan darah mendidih tanpa sadar melayangkan pukulannya pada wajah sang anak, akibat pukulan keras serta mendadak yang diberikan papa nya wajah Nathan tertoleh ke samping dengan darah segar yang sedikit mengalir dari sudut bibirnya,

"Paaa.." histeris yunna saat melihat suaminya,

"Nathan kamu turuti aja perkataan papa" ucapnya lagi melihat ke arah Nathan yang meringgis,

"Anak bodoh, dibutakan oleh cinta, kalau kamu tidak mau menuruti permintaan papa, jangan harap Aldebaran corps dipimpin oleh kamu," ucap Adhitya menantang,

"Oke, Nathan terima PERJODOHANNYA, papa puas, tapi seandainya perempuan itu menolak, jangan pernah paksa paksa Nathan untuk dijodohin."

"Oke, papa sangat yakin pilihan papa yang terbaik buat kamu,"

"Terserah papa" Nathan muak dan berlalu waktunya terbuang banyak hanya berdebat dengan papanya.

Mobil Lexus LX yang dikendarai Nathan melaju dengan kencang, hingga terparkir di lobi kantornya, Nathan sedikit meringgis saat memegangi sudut bibirnya yang terkoyak, apa mungkin dirinya akan menemui klien nya dalam keadaan seperti ini,

Tak ingin berlarut dalam pikiran kacaunya, ia berjalan menuju ruangannya, tak sedikit tatapan perhatian di lontarkan oleh karyawan karyawan nya, senyum ramah mereka saat menegur Nathan,

"Pagi pak Nathan"

"Selamat pagi pak"

"Pagi pak"

Nathan tiba di ruangan nya, menghempas kasar tas kerjanya di meja yang penuh dengan dokumen,

"Sa, keruangan gue sekarang"

Tok..tok...tokk..

"Masuk"

Mahesa menampakkan diri saat suara bosnya menyuruh nya masuk, "kenapa Nath nyuruh gue keruangan Lo?"

"Rapat hari ini Lo yang handle" katanya yang memijit pelipisnya,

"Lah Lo kan di sini kenapa gue?"

"Lo gak liat keadaan gue gimana,"

Mahesa menatap intens wajah bosnya saat melihat sudut bibir Nathan yang robek refleks Mahesa ikut meringis,

"Berantem sama siapa Lo?"

"Papa"

"Kok bisa?, pasti karena Lo nentang perjodohan ya?"

NEVER ENDING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang