09. Hujan dan Petir

195 21 5
                                    


~~HAPPY READING~~

Sinar matahari mulai masuk melalui celah jendela kamar minimalis, Caca masih terlelap dalam tidurnya. Suara kicauan burung serta suara gemericik air terjun dari taman membuat gadis bernama Akhisha itu mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya matahari yang masuk.

Caca memposisikan dirinya duduk di kasur, matanya menelusuri sekeliling kamar yang cukup luas itu,

"Kak Nathan gak pulang lagi?" Caca menghembus nafasnya pelan muka kecewa nya tercetak di sana,

Semenjak kejadian Caca yang mengerjai suaminya dengan lingerie, sudah 3 hari berlalu semenjak itu pulak Nathan seperti menghindari Caca enggan untuk bertemu,

Seperti saat ini, Nathan berangkat ke kantor pagi pagi dan pulang kerumah di saat Caca sudah terlelap, Caca sadar akan perubahan itu tapi dirinya tak tahu harus bagaimana, sungguh dirinya menyesali perbuatannya waktu itu.

Tak ingin berlarut dengan pikirannya yang aneh aneh, Caca memilih untuk beberes tempat tidurnya yang sedikit acak acakan, setelahnya ia segera membersihkan diri, lalu berangkat ke kampus.

~~~~~

Caca sampai di kampus lebih awal, gadis itu memilih duduk di bangku taman belakang fakultas nya, cuma disana dirinya mendapat ketenangan,

Ting...

Caca melirik benda pipih yang tergeletak di bangku didekat nya, sebuah notifikasi yang baru saja masuk, ternyata dari Teresia,

Teresia
Ca, dimanaa?

Your
Di taman fakultas.

"Caca, ngapain disini?, udah buka GC belum Lo?" Teresia gadis itu segera ke sana, sepertinya dia baru saja berlari terlihat dari nafasnya yang ngos-ngosan.

Caca menggeleng lemah kepalanya menandakan dirinya belum membuka GC sama sekali, entah ada pengumuman apa disana dirinya tidak terlalu memikirkannya, karena dipikirannya sekarang adalah Nathan suaminya,

Tere memilih duduk di samping Caca,
"Ca ada masalah? Beberapa hari ini gue liat, Lo kayak gak punya semangat hidup tau gak?"

Caca tetap tidak bersuara mata teduhnya fokus menatap ke arah depan, memperhatikan hamparan luas rumput hijau yang menenangkan mata.

"Aku, gapapa" ucapnya lirih,

"Lo berantem sama kak Nathan ya? Atau Lo di pukul, bilang gue ca biar gue pukul balik dia" ucap Tere berapi.

"Engga Tere, Caca gapapa, cuma pengen nenangin diri aja, akhir akhir ini kan banyak tugas, belum lagi deadline laporan,"

"Iya sih, tapi Lo kalo kenapa-kenapa bilang gue, jangan sok-sokan mendam sendiri "

"Iya Teresia sahabat ku yang paling cerewet" kata Caca yang mencubit kedua pipi Tere gemas,

Tere meringis akibat cubitan dari Caca, lantas Tere menepis tangan Caca yang menempel di pipi mulusnya.

"Yuk balik kelas," ajak Tere yang beranjak dari duduk dan diikuti oleh Caca,

~~~~~

Caca dan Tere keluar kelas karena jam kuliah mereka telah selesai, tepat pukul setengah 4 sore Caca meminta Tere untuk mengantarkan nya pulang, walaupun sering merepotkan tapi Tere dengan senang hati menerima.

NEVER ENDING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang