Yang lupa alurnya boleh di baca ulang part sebelumnya yaa;)
Votement yaa jangn lupa see you next chapter:)
~~HAPPY READING~~
Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu berulang kali, dari arah pintu utama membuat Nathan beranjak dari kursi kerjanya, Nathan berada di ruang kerjanya saat ini setelah memberikan Caca obat gadis itu lalu kembali tertidur.
Sementara Nathan memilih melanjutkan pekerjaannya yang tertunda, dengan malas Nathan beranjak lalu menuju pintu utama.
Nathan membuka pintu sedikit terkejut dengan sosok orang yang bertamu dirumah nya.
Mahesa disana dengan kedua tangannya menenteng bingkisan, serta seorang gadis yang berada di samping cowo itu, Mahesa hanya tersenyum kaku melihat wajah tanya dari temannya itu.
"Halo kak Nathan, aku mau jenguk Caca, boleh?" Ucap Teresia memecahkan kesunyian disana,
"Boleh, masuk aja, Caca di kamar lagi tiduran," katanya mempersilahkan Tere dan Mahesa memasuki rumahnya,
Tere berjalan terlebih dahulu, sementara Mahesa mengekori nya dari arah belakang. Nathan menutup pintu rumahnya kembali dan ikut mengekori namun sesaat tangan Mahesa ia tarik secara kasar membuat cowo itu terhuyung ke belakang kearah Nathan,
"Pacaran Lo sama dia?" Tanya Nathan berbisik di telinga Mahesa.
Mahesa sedikit kaget saat Nathan menariknya secara tiba-tiba "kepo Lo?"
"Kak, aku boleh masuk ke kamar?" Suara Tere membuat kedua cowo yang saling beradu pandang dengan tatapan menghunus itu kompak menoleh kearah Tere.
"Boleh re, masuk aja" katanya mempersilahkan.
Tere mengangguk lalu membuka pintu kamar, Mahesa pun mengikuti namun belum sempurna Mahesa melangkahkan kakinya untuk masuk, lagi cowok itu kembali di tarik paksa oleh Nathan, Nathan membawa Mahesa ke ruang tengah.
"Lo disini aja, gak gue izinin masuk" kata Nathan menunjuk pada sofa di ruang tengah mengunakan dagunya.
"Apaan sih, orang gue kesini mau jengukin Caca" sewot Mahesa yang tidak terima, kembali melangkah hendak meninggalkan Nathan.
Nathan kembali menahan Mahesa "gak boleh gue bilangin, disini aja"
"Alasannya apa?"
"Lo pikir sendiri deh, masa gue ngizinin Lo masuk ke kamar gue sama Caca, ya walaupun ada Tere, tapi tetap aja gak enak di pandang"
Mahesa terdiam mendengar ucapan Nathan, "ada benar nya juga"
"Ah gitu" kata Mahesa yang mengaruk tenguk nya yang tak gatal.
Lalu ia pun menurut duduk di sofa. Meletakkan bingkisan yang dibawa tadi di atas meja.
"Harusnya Lo bilang gue, mau ke sini." ucap Nathan bersandar di sofa yang diikuti oleh Mahesa, keduanya larut dalam pandangan masing-masing menelusuri ruangan itu.
"Gak sempat, mendadak juga tadi, di paksa sama Tere temanin dia kesini"
Tok..tok..tok...
Pintu rumah Nathan kembali diketuk dari luar, membuat Nathan dan Mahesa bertukar pandangan.
"Siapa?" Tanya Nathan pada Mahesa, karena rumahnya jarang sekali kedatangan tamu.
"Ah, mungkin para curut" jawab Mahesa santai.
"Maksud Lo?"
"Nat, Nathan.. woi bukain pintu, pegel gue lama lama berdiri di sini" teriak orang orang yang berada di luar, yang suaranya sangat dikenali oleh Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER ENDING LOVE
Sonstigestentang seorang lelaki yang di tinggal nikah oleh kekasihnya tepat di hari pernikahan tanpa alasan yang jelas, Nathan Ghifari Aldebaran seorang pemimpin sekaligus CEO Aldebaran corps, Walaupun telah di kecewakan tak membuat Nathan Ghifari membenci...