13.

649 73 6
                                    

                Dahi wanita itu mengernyit menela'ah kembali apa yang terjadi hari kemarin, setelah bangun di pagi ini mendapati dirinya yang berbaring di kamar beruansa biru yang bukan kamarnya.

Tak perlu menerka dirinya ada di mana. Melihat potret keluarga Jaemin yang berada di nakas, dia tau ini adalah kamar Jaemin.

Tapi mendapati hanya sisi tempatnya berbaring yang berantakan, sepertinya malam tadi Jaemin tidak tidur di kamar ini bersamanya.

Seingatnya.

Kemarin selepas dari backstage untuk menemui Junkyu. Jaemin mengajaknya pergi makan malam bersama, karena pria itu yang mengemudi jadi hanya Y/n yang minum. Sialnya dia lepas kendali, minum terlalu banyak dan mabuk...

"Sudah bangun, sayang?" Jaemin membuka pintu kamarnya, wajah pria itu tampak sumringah padahal semalam kesal setengah mati ketika bertemu Junkyu.

...saat mabuk itu lah si brengsek ini melakukan yang tidak-tidak padanya di mobil.

Pantas pagi ini moodnya baik sekali seperti pagi di hari gajian.

Y/n beranjak dari ranjang. Melihat pakaiannya yang sudah diganti dengan kaos kebesaran milik Jaemin. Lirikan tajam itu ditunjukan ke Jaemin yang perlahan mendekat. "Siapa yang mengganti bajuku?"

"Pekerja rumah." Jaemin mengedikan bahu, "masa aku membiarkan mu tidur dengan gaun merepotkan itu, jadi aku suruh pekerja rumah mengganti pakaianmu."

Matanya memicing. "Bukannya kau yang membuka pakaianku ya?"

"Tidak lha," sahut Jaemin, "aku mana mungkin sebrengsek itu membuka pakaianmu-"

DUAGH!

Home run.

Y/n melempar bantal tepat mengenai wajah Jaemin. Mendapati pintu yang tertutup, Y/n langsung mengeluarkan sumpah serapah memaki pria yang menjadi calon suaminya ini. "Kau memang sebrengsek itu Na Jaemin! Kau kira aku lupa yang terjadi semalam, hah?!"

"Jadi kau ingat kejadian semalam?" Jaemin menutup mulutnya tak percaya, "aku kira kau lupa kalau kau menggodaku seliar itu dan memaksaku untuk tidur denganmu."

"Kebalik Jaemin!" pekiknya. Emosi sendiri menghadapi pria ini.

Mana seumur hidup akan tinggal bersamanya. Ya Tuhan.

"Kebalik apanya? Waktu aku mabuk kau bilang kalau aku memaksamu tidur denganku. Masa ketika kau yang mabuk aku melakukan hal yang sama?" Jaemin menggelengkan kepala dan berdecak tidak terima, "kau jahat ih, suka menuduh orang."

Y/n berdiri saat Jaemin berada di depannya, dia mengcengkram kerah baju Jaemin. "Sudah kubilang aku ingat semuanya."

"Aku juga ingat semuanya," seru Jaemin tidak mau kalah, "yang aku katakan itu sesuai dengan kejadian semalam. Kau 'kan yang menggodaku duluan."

"Tidak ya," Y/n mengelaknya, "waktu aku mabuk tiba-tiba kau menciumku –umhh!"

Jaemin langsung merealisasikan apa yang Y/n ucapkan padahal omongannya belum selesai.

Tidak cukup dengan menciumnya. Dia melepaskan cengkraman tangan Y/n dari kerah bajunya, mendorong pelan wanita itu sampai kembali berbaring di ranjangnya, menahan tangan kiri Y/n diatas kepala wanita itu, agar tak banyak mendapat penolakan, Jaemin menautkan jemarinya pada tangan kanan Y/n.

Blue Sky » Jaemin X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang