10 (Break)

13 3 3
                                    

Happy reading guys 🌸

Apakah selalu benar masa lalu adalah pemenangnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah selalu benar masa lalu adalah pemenangnya?
.
.
.

"Lo ngapain di sini? Jalan-jalan aja? Atau emang mau ketemu gue" Biyan dengan rasa percaya dirinya.

"Apa sih gue cuma nemenin Mutia aja" Aya mencicipi es teller buatan Biyan.

"Gimana rasanya? Enak?"

"Iya, manis" Aya tersenyum sambil meminum es nya.

"Makasih gue tau gue semanis itu"

"Es nya!"

Biyan tertawa mereka berbincang santai sampai sore hari. Matahari turun terlihat langit oranye cerah sore itu. Aya dan Mutia berpamitan sekalian membantu mereka beres-beres. Selesai beberes mereka serempak mengucapkan terimakasih kepada Aya dan Mutia.

Masing-masing dari mereka pulang ke apartemen Biyan karena mereka ke sana tadi membawa kendaraan sendiri.

***

Pagi cerah secerah senyum Zaky ia merangkul tas nya dan melajukan motornya sambil menikmati suara kicauan burung kenari yang hinggap di pepohonan bersenandung kecil sampai juga ia di depan kosan tingkat berwarna putih elegan.

Ia mengecek hp untuk menelpon sang kekasih hanya ada suara tut tut tut di panggilan itu. Ia segera melihat nomor Sekar dan ternyata ia sudah di blokir sejak malam tadi. Zaky tidak menyadarinya karena ia terlalu lelah dan tidak sempat mengabari Sekar.

Zaky menanyakan satpam yang berjaga karena jika ia masuk untuk mencari Sekar yang ada ia akan langsung di usir.

"Pak Sekar udah berangkat?"

"Hah?"

"SEKAR NYA UDAH BERANGKAT?" Zaky sedikit berteriak karena satpam itu menggunakan handset.

"Oh nak Sekar udah berangkat dari tadi, sama temennya"

"Cewek? Cowok pak?"

"Kepo amat memangnya kamu siapa nya nak Sekar?" Selidik satpam itu.

"Ah elah kita kan udah kenal pak ya kali kenalan terus sih setiap saya dateng ke sini"

Zaky lelah karena setiap ia ke kosan Sekar satpam itu selalu menanyakan siapa Zaky orang tuanya dan di mana ia tinggal.

"Iya-iya bercanda, nak Sekar tadi di jemput cowok" ucap satpam itu tidak lagi memperdulikan Zaky ia memasang kembali handsetnya.

"Ck! Makasih pak"

Zaky segera melajukan motornya dengan cepat sebenarnya ia tidak masalah jika Sekar merajuk karena tinggal mengucapkan permintaan maaf maka Sekar akan langsung luluh. Tapi sepertinya itu semua sudah tidak mempan dengan Sekar.

Sakura with JavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang