Bab 29

2.8K 307 72
                                    

Typo*
Vote, Komen. Udah itu aja t _ t''

*
*

Mari kita perbaiki beberapa hal yang membingungkan.

Mungkin beberapa dari kalian akan mempertanyakan hal ini. "Kenapa reaksi Haechan biasa saja?" Atau "hah? Gimana? Kok gua gak ngerti?." Atau "agh sial... Kenapa harus ada yang tahu tentang keberadaan Hae/Cal?." Atau! "Sejak kapan mereka saling mengetahui identitas? Apa penyebab nya? Plot mana yang menunjukkan hal itu?" Atau... Mungkin ada pertanyaan yang berbeda dalam benak kalian.

Kalian tentu belum melupakan tentang keahlian kedua orang ini bukan? Haecal dan Ji-han. Mereka sama-sama memiliki rahasia dalam diri mereka. Mereka tak lebih dari sebuah alat yang telah di manfaatkan oleh seseorang bernama Victor. Pria yang juga kerap kali Haecal sebut sebagai dokter gila.

Dari awal, mereka sudah tak mengenal rupa masing-masing. Tapi tentu saja itu bukan alasan untuk tidak saling mengenal bukan? Apalagi, mereka hidup dalam lingkungan yang sama untuk beberapa tahun dalam hidup mereka.

Jika Ji-han memiliki ketelitian maka Haecal memiliki kecerdasan. Ji-han mengenali Haecal, karena memang dia tau kebiasaan anak itu. Haecalㅡ dia tidak menyukai keramaian, suka dengan game, susah di atur, pembangkang, suka dengan buku, suka sandwich alpukat, dan yang lebih penting! Dia lemah terhadap makanan gratis.

Sedangkan Haecal, ia mengenali Ji-han dengan komputer. Kalian mengerti? Menggali informasi lebih dalam tentang Ji-han. Meski latar belakangnya yang terlihat putih seputih salju, namun apa gunanya jika berhadapan dengan teknologi masa kini? Semuanya bisa di gali kapanpun dan di manapun.

Haecal sudah mengetahui identitas Ji-han, saat pria kelinci itu memberikan nya sandwich udang. Kalian belum melupakan hal itu bukan? Meskipun tidak terlalu kentara, Haecal mengenali sorot mata menuntut itu. Dalam sepersekian detik, jaemin waktu itu menatapnya tajam, sebelum akhirnya Jhonny mendorong telak tubuhnya.

Apalagi di tambah dengan bekas luka di bagian pelipis Jaemin waktu itu. Juga, kalian tentu belum melupakan kejadian saat Jaemin merokok bukan? Ku yakin kalian masih memiliki ingatan yang kuat untuk hal remeh semacam itu.

Ji-han dan Haecal memiliki rentang umur 5 tahun. Sehingga, Haecal saat ini menginjak umur 19 dan Jaemin 24. (Sebelum nya gua bilang 25)

Tentu saja itu dulu. Sekarang, tubuh tempat Haecal singgah, tak jauh berbeda dengan Jaemin.

Oke, berhenti sampai disini. Aku malas untuk memberikan penjelasan panjang x lebar.

Saat ini, para member sudah sampai di bandara. Riuh para penggemar memenuhi area kedatangan, yang semakin membuat keadaan menjadi sesak.

Haechan menghela nafasnya pelan
Sial! Keramaian, dia membencinya. Haechan menatap tajam pada setiap orang yang berani menyentuhnya.

'cara agar cepat keluar dari sini, tolong.' batin Haechan frustasi. Dia susah melangkah membelah kerumunan. Meskipun sudah ada bodyguard, tapi tetap saja, ini sulit!

Haechan menatap kearah samping, dimana Jaemin menggenggam tangan nya yang mulai mendingin.

"Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja." Ujar Jaemin membisikkan sesuatu.

Haechan menghela nafas perlahan. Iya, semuanya akan baik-baik saja.

Mereka terus berjalan hingga memasuki mobil Alphard yang telah menunggu kedatangan mereka.

Jaemin terus saja menggenggam tangan Haechan, bahkan duduk bersebelahan dengan nya.

Ngomong-ngomong, mereka di bagi menjadi tiga rombongan, sesuai dengan anggota grup mereka. Kecuali Jaemin.

Transmigrasi Take It : Hae/Cal (Gak Up Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang