Bab 20

4.4K 481 48
                                    

Typo*
VOTE! Neken bintang tiap Chp gak bakal bikin jari luu di amputasi!

*
*

"Aaaarrrggghhhhh sialan! Kemana perginya si sialan itu?!" Pemuda itu berteriak gusar.

Pasalnya, ia sudah terkecoh untuk ketiga kalinya. Awalnya memang mudah, tapi kecohan ketiga mulai rumit bagi nya.

Haechan melajukan mobil dengan sangat cepat, bahkan tidak kenal takut untuk menyalip berbagai macam kendaraan besar didepannya.

Tentu hal itu bukanlah hal yang sulit untuk mengikutinya. Tapi, lama-kelamaan, berbagai gang sempit dan belokan mulai Haechan masuki. Dan itu sangat menyusahkan baginya.

Pemuda itu mulai mendial nomor seseorang. Ia berujar dengan wajah pias yang sangat ketara terlihat.

"Apa kau menemukan nya?" Ujarnya pada seberang telepon.

'ya... Kurasa begitu.' balasnya dengan ragu. Ia tidak begitu yakin, bahwa itu benar Haechan atau bukan.

Ia terus mengikuti mobil yang ia yakini milik Haechan menggunakan motor miliknya. Meski di tikungan tajam dan gang sempit, Haechan begitu lihai mengemudikan kendaraan roda empat itu.

"Bagus. Terus ikuti dia, dan lacak lokasi tujuan nya." Pungkas pemuda itu memberi perintah.

'hei... Aku lebih tua dari mu. Setidaknya berikan rasa hormat padaku.' delikan dari seberang sana mengalun dengan jengkal.

"Iya iya... Lakukan saja tugas mu Hyung" balas nya dengan malas.

Lain halnya dengan mereka, Haechan saat ini terus mengemudi tanpa henti.

Dia sedang mengejar waktu yang semakin menipis. Haiisshhh.... Telat lebih dari 5 menit,dia akan terkapar pingsan tak berdaya nanti karena temannya itu.

"Sebentar lagi. Aku sedang dalam perjalanan,jadi tunggu sebentar lagi." Ujar Haechan pada seberang sana.

'20 menit. Sudah lama' balasan dengan nada datar nan dingin itu menghantui pendengaran Haechan.

"Iya iya... Tunggu saja. Jangan membuatku terburu-buru seperti itu." Pungkas Haechan.

'Hati-hati. Dua kendaraan mengikuti mu' ujaran dari seberang sana membuat Haechan menghela nafas gusar.

Dia sudah tau tentang hal itu, makanya dia berkelok-kelok seperti ini.

"Aku tau. Kalau saja mereka tidak ada, mungkin Sekarang aku sudah berdiri di hadapan mu." Delik Haechan.

'kau tidak bodoh Haecal. Jadi cepat, sebelum kakimu ku patah kan' sinis dari seberang.

Haecalㅡ ya, itu namanya. Keduanya memang seorang teman. Jadi, pria itu memanggilnya dengan nama aslinya.

Haecalㅡ Dia adalah temannya yang begitu sangat amat bebal dan susah untuk di atur. seorang haecal yang begitu keras kepala dengan kemauannya.

"ck, iya. jangan menjadi sikopat seperti itu. kau sendiri tau, ada orang lain yang mengalangi ku." balas haechan dengan sinis.

"aku akan menjemputmu." balasan dari seberang, menjadi akhir dari pembicaraan mereka.

Haechan malah melotot tak percaya. aduh... jika temannya itu ikut campur, di jamin 100 persen akan terjadi hal yang berbahaya.

berdoa lah agar orang itu bisa lolos dari malaikat maut sekejam JI-han.

Ji-han adalah teman Haecal. pemuda 25 tahun itu seorang pendiam yang lebih suka mengamati keadaan, lalu setelahnya menghancurkan hal itu dengan caranya sendiri.

Transmigrasi Take It : Hae/Cal (Gak Up Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang