bab 33

7 2 2
                                    

Hai Hai? Vote dulu!
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐


Happy Reading...

Malam hari pun tiba, rasa cemburu, bingung, heran, semua berkumpul di kepala Erika, 'setelah ini? Cobaan apa lagi Tuhan? Untuk Erika? '

"Sayang, aku boleh gak? Tidur satu kasur sama kamu? " tanya tania

Mata Erika seketika menjadi jelous,
"Satu kasur? Satu? Kasur? Berdua? Di kamar?  "

"Emang kenapa? Sekali kali boleh ya" balas tania kegirangan

"Gak, kamu tidur sendiri" ujar dhipta

"Setega itu kamu sama aku? Tega banget... " tangisan tania pecah detik ini

Tania histeris seperti kehilangan kesadaran, dia terus berteriak dan menangis ketakutan.

"Tania, sadar! " ucap dhipta menenangkan tania yang tetap seperti orang tak bisa berpikir.

"D-dhipta... Aku sayang sama kamu.. " lirih nya

Erika hanya terdiam sembari menahan rasa sakittt di dalam hatinya.

"Stop , jangan buat kegaduhan malam malam, tidur sendiri, gak usah manja" tegas dhipta ke arah tania

Dhipta menggandeng tangan Erika untuk masuk ke kamar sebelah.

"AAAHKKKKKKKKK!!! JAHAT! AKU MAU BUNUH DIRIIIII!!! " tania berjalan menuju dapur dengan cepat

Erika dan dhipta menghampiri nya dan melihat tania kini memegang pisau ke arah kepala nya sendiri.

"Aku mau tidur sama kamu, satu kasur. " pinta tania

"Tapi , lo bukan siapa siapa nya dhipta, jangan keras kepala deh! " sentak Erika mulai kesal

"KALAU GITU, LEBIH BAIK AKU MATI! "

Pisau itu semakin mendekati kepala tania, namun dialihkan oleh dhipta hingga pisau itu terjatuh ke lantai.

"Gila lo? " kata dhipta

Tetiba, tania masuk kedalam pelukan dhipta.

"Persis seperti dhipta yang dulu, dhipta yang tinggi" tania tersenyum menyeringai

"aku ngantuk banget, aku ke kamar duluan ya" ucap Erika berjalan menuju kamar.

"Erika, aku tidur sama kamu, tunggu! " cakap dhipta melepaskan pelukan dari tania

Cek lek!

Pintu kamar ditutup oleh Erika.

"Erika? Aku tidur di mana? Buka pintu nya! " celetuk dhipta dari luar sana

" jangan ganggu aku dulu, aku butuh waktu semalaman untuk menenangkan diri, kamu tidur sama tania, ya" kata erika

"Eri-"

"Gabisa banget ya diam? Berhenti bicara untuk kali ini aja? Bawel banget sih? Gak bisa jadi yang terbaik buat aku!" cakap Erika sembari menahan tangisnya.

"kamu istriku, aku berhak tidur berdua sama kamu" balas dhipta.

"Gak! " tegas Erika

Erika membaringkan tubuhnya di kasur, air matanya mulai mengalir deras.

Lebih baik aku menjauh dari dhipta untuk sementara, dibanding aku harus melihat dia bersama masalalu nya? Aku tak mengungkit masa lalu dhipta yang mungkin membuat ku sakit hati.

KATAKAN  SAMUDERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang