3. PARK

19 2 0
                                    

🥀
𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚜𝚞𝚔𝚊, 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗.
𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚜𝚞𝚔𝚊, 𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗.
𝚃𝚑𝚊𝚗𝚔𝚜 𝚋𝚎𝚏𝚘𝚛𝚎... 😉"

𝙱𝚃𝚂 © 𝚃𝚑𝚎𝚖𝚜𝚎𝚕𝚟𝚎𝚜 𝚊𝚗𝚍 𝙶𝙾𝙳
𝚁𝚄𝙽 © 𝓡𝓾𝓮𝓵𝓵𝓮

💜


'Min Yoongi, annyeong. Cepatlah lari, aku menemukanmu. '

🥀

Sore itu panas sangat terik. Park jimin sampai di rumah dengan rasa dehidrasi yang tak manusiawi.

Bagai seekor anak anjing, lidahnya sedikit keluar, sementara langkahnya menuju kotak pendingin di rumahnya yang megah. Diambilnya sebotol air mineral dan meminumnya dengan rakus.

"Eoh... Tuan muda. Sudah pulang." Seorang maid dengan tergopoh-gopoh meraih tas jimin yang sudah meluruh di lantai.

"Appa... Eomma... Hyung... Belum pulang? " Jimin harap jawaban maid adalah, "Sudah. Mereka dikamar." Tapi nyatanya hanya gelengan lesu yang diterimanya.

Jimin segera menuju ke kamarnya dan merebahkan badannya. Air matanya secara tak sengaja menetes, membuat sang empunya terkejut. "Eh... " Ucapnya sembari mengusap kasar.

Hari ini adalah dari ulang tahunnya. Tentu saja sebagai remaja yang hari ini berusia 17 tahun ini ingin titik baliknya dari remaja ke dewasa juga dirayakan. Tidak perlu mewah meskipun sangat mampu, tapi adanya keluarga pastinya akan jadi kado teristimewa untuk usianya yang istimewa.

"Jimin ah..." Sebuah ketukan pelan dan panggilan terdengar dari balik pintu kamarnya yang tertutup. Hafal suaranya namun jimin tak yakin dengan kemungkinan yang membuat hatinya berbunga.

"Hyung...?". Menegaskan bahwa pendengarannya sedang tak bermasalah atau mungkin dia mendengar hantu yang seketika membuatnya bergidik.

Jimin kemudian membuka pintunya. Dan betapa terkejutnya saat sang kakak bersama kedua orang tuanya berada di balik pintu kayu itu, tersenyum kearahnya.

"Saengil chukkae saeng... Semoga kau panjang umur, sehat, lancar rezekinya, dan apapun yang kamu harapkan bisa terwujud. Amen." Park taemin mengangsurkan kue yang telah dihiasi lilin dengan angka 17.

"Doa appa sama dengan doa hyungmu, jimin ah... " Tuan park tersenyum hingga matanya tertutup sempurna. Mata yang sama persis dengan milik jimin.

"Eomma juga... " Kali ini sang ibu memilih copy paste doa si sulung.

"Memang kalian ini tidak kreatif." Mereka berempat tertawa Haru. "Cha... Jimin ah... Ucapkan doa mu. Dalam hati saja. Supaya terwujud."

Park jimin segera menyatukan jemarinya, menutup matanya sejenak, dan meniup lilin di hadapannya segera.

"Aku kira kalian tidak pulang". Jimin memajukan bibirnya menggemaskan.

" Mana mungkin kami tidak pulang. Mungkin appa lupa tanggalnya, tapi saat appa ingat, dia langsung berlari mencari penerbangan tercepat jimin ah.... " Tuan park nampak salah tingkah saat sang istri menggumamkan kejujuran.

"Masih ada waktu hingga pukul 6 jika kau ingin party jimin ah... " Sang appa sudah mengeluarkan handphone nya. Jaga-jaga jika putranya meminta dipesankan Kelab untuk bersenang-senang.

Jimin menggeleng ribut. "Aku ingin merayakan di rumah saja. Bersama eomma, appa, hyung, ahjumma, dan ahjusshi semua. Aku ingin makan ayam saus buatan eomma. Dan menghabiskan kue ini."

RUN || BTS FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang