9. TABIR

22 4 0
                                    

"𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚜𝚞𝚔𝚊, 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗.
𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚜𝚞𝚔𝚊, 𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗.
𝚃𝚑𝚊𝚗𝚔𝚜 𝚋𝚎𝚏𝚘𝚛𝚎... 😉"

𝙱𝚃𝚂 © 𝚃𝚑𝚎𝚖𝚜𝚎𝚕𝚟𝚎𝚜 𝚊𝚗𝚍 𝙶𝙾𝙳
𝚁𝚄𝙽 © 𝓡𝓾𝓮𝓵𝓵𝓮

💜


"Appa, mianhae..."

🥀

"Jimin ah... Ceritakan padaku bagaimana kamu bisa mengenal yoongi hyung tapi tidak mengenal jungkook?" Taehyung tidak lagi bisa menahan keingintahuannya sejak mereka berada di rumah keluarga jeon. Maka taehyung dengan sedikit memaksa mengajak jimin pulang.

"Ah itu... " Jimin ragu. Jimin ingat dengan obrolannya dengan yoongi tadi. Namun mencurigai taehyung sepertinya tidak sopan. Keluarga kim terlalu baik hati untuk dicurigai. "Kau tahu tidak kalau jungkook dan yoongi hyung bukan saudara kandung? "

Taehyung tidak tahu, meski dia bersahabat dengan jungkook bahkan sejak mereka berdua masih dalam kandungan.

"Jangan bilang pada siapapun ya tae. Marga yoongi hyung yang sebenarnya adalah Min dan dia bukan kakak kandung jungkookie..." Taehyung masih nampak mendengarkan kelanjutannya. "Kau tahu maksudku kan tae?. Kau tau keluarga min kan?. Pasti kau pernah dengar kan? "

Tiba-tiba Taehyung tersadar. "Hah... Jimin ah... Yoongi hyung itu... Tidak mungkin". Taehyung hampir melompat dari tempat duduknya.

"Iya tae, dia adalah min yoongi anak tunggal dari min Sungmin. Appaku dan ayah yoongi hyung sahabat. Yoongi hyung dan taemin hyung juga sahabat. Dan aku menganggap yoongi hyung, adalah hyung ku juga". Mata jimin kembali mengembun. Ingatannya berlari pada hari-hari saat mereka masih kecil dulu.

Flashback on

Tiga orang bocah nampak bercanda riang. Berlarian kesana kemari. Mengejar katak yang nampak gugup melarikan diri.

Lalu, bruuukkk... Satu bocah paling kecil terjatuh dan mengundang tawa menggelegar 2 bocah lainnya.

Bocah yang paling kecil menangis keras, dan bocah lainnya nampak mulai mendekat. Mendekati si bocah paling kecil.

"Jimin ah... Mianhae." Taemin salah satu bocah itu mengangkat tubuh jimin. Mengusak rambutnya gemas. Sementara yang satu tanpa kata meniup kaki jimin yang nampak tergores dan sedikit mengeluarkan darah. Dia min yoongi

"Kau kesakitan, bocah? " Tanya yoongi pelan sembari menampilkan senyum simpulnya.

Jimin mengangguk dan lanjut memeluk tubuh taemin. "Ayo kita pulang dan diobati." Taemin segera menggendong adiknya di punggung dan melangkah pulang.

Jimin sudah tidak menangis sama sekali, tawanya sudah lebar, lukanya masih, rasa perihnya juga masih, tapi punggung kakaknya adalah tempat favorit nya.

Flashback off

🥀

Yoongi nampak sibuk dengan benda-benda berukuran kecil di hadapannya. Sesekali matanya beralih menatap layar laptopnya. Beberapa hari ini perasaannya benar-benar buruk.

RUN || BTS FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang