"J𝚒𝚔𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚜𝚞𝚔𝚊, 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗.
𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚜𝚞𝚔𝚊, 𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗.
𝚃𝚑𝚊𝚗𝚔𝚜 𝚋𝚎𝚏𝚘𝚛𝚎... 😉"𝙱𝚃𝚂 © 𝚃𝚑𝚎𝚖𝚜𝚎𝚕𝚟𝚎𝚜 𝚊𝚗𝚍 𝙶𝙾𝙳
𝚁𝚄𝙽 © 𝓡𝓾𝓮𝓵𝓵𝓮💜
"Eomma, Appa, aku sangat lelah untuk terus bersembunyi. Bagaimanapun aku bersembunyi, aku ditemukan, akhirnya".
🥀
Jungkook nampak tiduran _sepertinya tertidur_ diranjang tempat tidur yoongi, masih di rumah sakit. Sementara yoongi justru duduk di sofa merah diruangan perawatannya, lengkap dengan pergelangan tangannya yang masih tertancap jarum infus.
Yoongi sudah merasa baik-baik saja, tapi keluarganya keukeuh memintanya bertahan sampai dokter dengan ikhlas mengatakan, 'oke. Sudah aman. Boleh pulang'.
3 hari di rumah sakit, suasana yang penuh dengan manusia penderita penyakit membuatnya semakin tidak betah. Apalagi saat ini jemarinya tak diizinkan menekan tuts keyboard laptopnya. Dia jadi bosan luar biasa.
Jungkook nampak tertidur pulas. Bahkan terdengar dengkuran halus dari sana. Yoongi yang sudah jengah bermain remote TV itu akhirnya memilih untuk jalan-jalan. Mungkin bisa mengurangi kebosanannya.
Dengan pelan-pelan yoongi keluar dari kamar rawatnya. Tidak ingin jungkooknya terbangun. Dia butuh istirahat setelah pulang sekolah tadi.
Yoongi tidak tau arah, dan dia hanya belok kiri dari tempatnya dan berjalan lurus saja. Berharap diujung sana ada taman atau syukur-syukur jika ternyata kantin. Yoongi ingin makan tteokboki. Tapi dia kemudian ingat, dia tidak punya uang.
Saat terus berjalan, tiba-tiba seseorang menabraknya tanpa sengaja. "Ah... Mianhae." Ucap keduanya bersamaan.
"Eh... Hoseok ah..." Yoongi terkejut saat menyadari pria dihadapannya adalah sahabatnya, jung hoseok. Yoongi agak bingung melihat hoseok menggunakan jas hitam khas keluarga yang berduka.
Hoseok yang dikenali langsung memeluk Yoongi erat. "Yoongi ah... Jeon yoongi. Kemana saja kau?. Aku menghubungimu tidak bisa sama sekali."
Hoseok terus menangis sementara yoongi hanya mengelus punggung sahabatnya itu dengan sebelah tangannya yang bebas dari infus.
5 menit kemudian, tangis hoseok sudah sangat reda. Dan dia baru menyadari tangan kanan yoongi terdapat infus. Bahkan hoseok baru sadar bahwa yoongi mendorong tiang infus dari tadi.
"Yoon, kau sakit?. Sakit apa?." hoseok tiba-tiba diserang kepanikan.
" Hanya kelelahan biasa. Sudah baik-baik saja. Lalu kau disana ngapain?" Yoongi menatap intens hoseok.
"Keluargaku meninggal Yoon." Hoseok langsung menunduk. Air matanya yang difikir sudah kering, malah kembali terjatuh. "Eomma bunuh diri." Singkatnya.
Yoongi terkejut. Yoongi tahu betul bahwa hoseok hanya tinggal berdua dengan ibunya sebagai wali. Dalam diam yoongi turut merasakan pedih hati sahabatnya itu.
Yoongi kembali memeluk hoseok. Berharap mampu menyalurkan rasa damai di hatinya. Namun detik berikutnya, perhatian yoongi teralihkan.
Yoongi melihat sosok seorang laki-laki paruh baya, rambutnya pendek khas militer, menggunakan jaket hitam nampak memperhatikan mereka berdua. Namun saat yoongi melihat kearahnya, tatapan mata keduanya bertemu. Sosok itu segera pergi dengan tergesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN || BTS FANFICTION
FanfictionMin yoongi bocah 10 tahun itu tidak tahu mengapa seseorang begitu jahat pada keluarganya. Keluarganya dibantai dengan cara paling kejam. Beruntung hari itu yoongi dapat selamat dari kejadian tersebut, meski pada akhirnya... Rusa tetaplah rusa. Dan...