4. JUNG

66 6 0
                                        

🥀
𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚜𝚞𝚔𝚊, 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗.

𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚜𝚞𝚔𝚊, 𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗.
𝚃𝚑𝚊𝚗𝚔𝚜 𝚋𝚎𝚏𝚘𝚛𝚎...  😉"

𝙱𝚃𝚂 © 𝚃𝚑𝚎𝚖𝚜𝚎𝚕𝚟𝚎𝚜 𝚊𝚗𝚍 𝙶𝙾𝙳
𝚁𝚄𝙽 © 𝓡𝓾𝓮𝓵𝓵𝓮

💜

"Jadilah kuat jimin ah. Kau pasti bisa.".

🥀

"Huh... Sudah senin lagi." Keluhan pagi yang terjadi di setiap senin terdengar lagi. Asal suara itu tak lain dan tak bukan milik bocah bergigi kelinci, Jeon jungkook.

"Bersyukurlah untuk pagi harimu kookie. Kau masih bernyawa untuk minum susu pisang kesukaanmu." Itu suara yoongi. Sebuah kalimat yang cukup panjang untuk kultum pagi.

"Hyung semalam tidak bisa tidur lagi ya? Apa ada project besar? " Jungkook memperhatikan kantung mata hyungnya yang bahkan lebih mirip lebam.

Yoongi memilih untuk menyembunyikan wajahnya. "Mimpi buruk". Balas yoongi singkat.

"Hyung, kau ingat temanku taetae?. Hyungnya seorang psikiater. Taehyung pernah cerita dia berhari-hari mimpi buruk. Dan dia bilang jin hyung, kakaknya memberinya obat tidur. Dia bisa tidur nyenyak setelahnya. Kakaknya sangat hebat. Hyung mau coba? ".

Yoongi terdiam. "Aku pertimbangkan dulu". Akhirnya.

" Aku antar jika hyung mau". Jungkook selesai dengan persiapan sekolahnya. Dia kemudian memandang yoongi intens, mengelus pipi pucat hyungnya yang jauh dari kata chubby itu kini, dan melangkah pergi.

Sementara yoongi kembali berkutat dengan laptopnya. Dia masih sibuk dengan pencarian IP orang yang sudah mengiriminya pesan yang membuat ketakutannya hadir kembali.

Yoongi tau dengan pasti, tak banyak orang yang tau marga aslinya. Sebagian besar mengenalnya sebagai seorang Jeon, kakak dari Jeon jungkook. Tapi ini...

Yoongi memijit pelipisnya. Masih belum menemukan titik terang atas pengirim pesan misterius itu.

Dengan perasaan jengkel yang tak  jelas, yoongi menggebrak mejanya hingga mousenya hancur terkena bogemnya. Dia kemudian menarik paksa kabel mousenya dan membantingnya di lantai hingga semakin hancur.

"Ah... Shibaaaallll... " Yoongi mulai mengacak rambutnya dan menjambaknya kemudian. Nafasnya tak beraturan dan membuatnya tak bisa bernafas. Tubuhnya luruh begitu saja membentur pada lantai kamar yang dingin.

Tuan Jeon yang kebetulan melewati pintu kamar yoongi menghentikan langkahnya demi mendengar benda yang jatuh lumayan keras itu.

"Yoongi ah... Gwenchana? ". Tidak ada sahutan. Kini terdengar erangan pelan. Tuan Jeon mencoba membuka pintu kamar yoongi, tidak terkunci. Ia segera masuk tanpa menunggu dipersilahkan.

Tuan Jeon kaget saat melihat yoongi tergeletak di lantai. Dia kemudian berusaha membangunkannya, namun gagal. Mata yoongi menutup sempurna dan tubuhnya lemas.

Tuan Jeon segera berteriak memanggil pembantu laki-lakinya, untuk membantunya mengangkat dan membawa yoongi ke rumah sakit.

'Min yoongi, annyeong. Cepatlah lari, aku menemukanmu.' Tanpa sengaja tuan Jeon melihat sebuah pop up pesan di handphone yoongi. Dia membelalakkan mata dan terdiam saat itu juga.

RUN || BTS FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang