"Selamat malam, Gavin," ucap gadis muda berambut pirang dengan ujung kemerahan. Dia mengucapkan salam tidur pada saudara laki-lakinya, tetapi Gavin justru tidak memberi jawaban. Dia sudah biasa melihat Gavin tidak banyak bicara. Namun, kali ini gadis itu menyadari tatapan lesu wajahnya seiring pintu kamar yang ditutup.
Gadis itu berbaring di atas ranjang dan segera terlelap dalam tidurnya.
Sampai akhirnya dia mendapati dirinya bermimpi di tempat yang aneh, di mana dia hanya melihat warna putih sejauh mata memandang.
Bukan pertama kalinya bagi gadis itu memimpikan hal yang sama. Di saat yang bersamaan, mimpi yang selalu muncul seperti ini biasanya membawa kabar yang tidak menguntungkan. Bahkan dapat mendatangkan malapetaka.
"Aku harap tak ada hal buruk lain yang terjadi kali ini," kata gadis itu pada dirinya sendiri.
Gadis itu berjalan lurus untuk beberapa saat, dan tanpa sadar mendapati dirinya berdiri di antara benang-benang. Ada beberapa warna yang dilihatnya, seperti hitam, kuning, hijau, dan merah.
"Haaaah, terkadang aku heran kenapa aku memiliki kekuatan seperti ini?" Ucap gadis itu lagi.
Gadis itu menarik asal salah satu benang hijau untuk mencari pemilik benang-benang takdir ini. Sampai akhirnya gadis itu melihat seorang gadis berambut hitam lainnya berbaring dengan mata tertutup ditengah untaian benang.
Entah kenapa gadis itu bisa menebak siapa pemilik benang-benang ini, mengingat dia pernah bertemu dengan gadis berambut hitam itu sebelumnya.
"Kau hilang di dunia nyata, tapi alam sadarku malah justru membawamu padaku, Kim," ucapnya lagi.
Benang yang menuntunnya berasal dari jari tengah kanan. Lalu dia menarik benang merah yang terikat di jari kelingking kanan Kim, dan bayangan pemuda berambut silver terlintas di kepalanya. Gadis itu menarik talinya sedikit lebih kuat, tetapi dia tidak bisa melihat jelas wajah pemuda itu.
"Kau menutupi hatimu sendiri terhadap orang yang ditakdirkan untukmu. Haruskah aku bersyukur karena sepertinya laki-laki itu bukan Gavin?" Gadis itu mencoba bicara pada Kim, tetapi tak ada respon. Jadi, dia hanya lanjut berbicara seorang diri. "Eh, tapi aku jadi merasa kasihan pada Gavin karena dia sepertinya sangat menyukaimu."
Kemudian gadis itu memeriksa benang-benang yang terikat di tangan kirinya. Umumnya, orang-orang hanya memiliki benang takdir di tangan kanannya. Namun, Kim berbeda karena dia masih terikat dengan kehidupan sebelumnya.
Dia mengambil benang merah di jari kelingking kiri. Meskipun gadis itu menyebutnya 'benang merah', benang itu sudah sangat kusam dan mulai menghitam seakan dapat putus kapan saja. "Ini bukan benang merah biasa ... ini adalah ... mantra kuat hingga menjadi benang merah," ucap gadis itu tercengang.
Sekilas dia melihat beberapa orang dengan wajah asing, pertanda Kim terikat dengan beberapa orang tersebut. Dari semua wajah yang terlihat, seorang pria bermata ungu dan berambut hitam muncul paling jelas di antara yang lainnya.
Dia tak mengenali satupun wajah itu meskipun sudah melihatnya. Gadis itu memeriksa benang lain di tangan kiri Kim. Relasi, keberuntungan, bahkan benang yang menghubungkan garis keturunan ... semua benang di tangan kiri Kim terlihat kusam dan rapuh.
"Heh, jiwamu benar-benar terikat, Kim."
Kali ini gadis itu memeriksa benang yang paling rusak, yaitu benang garis keturunan. Tiba-tiba gadis itu merasakan sakit yang luar biasa di dada hingga dia melempar benang itu menjauh darinya.
Napasnya memburu sesak meskipun berada di alam bawah sadarnya sendiri. Baru kali ini dia merasakan kekuatan mengerikan seperti itu.
"Gak salah lagi ... ini benang kutukan ..." ucap gadis itu terbata-bata. Namun, dia semakin heran. Mengingat apa yang dikatakan pacarnya yang berteman dengan Kim, gadis berambut hitam itu memiliki kutukan bersama teman-temannya. Tidak ada sangkut pautnya dengan garis keturunan gadis itu.
Atau mungkin saja, mereka berdua melewatkan sesuatu.
Dan lebih mengejutkannya lagi adalah ketika gadis itu melihat wajah familiar di antara wajah dari orang-orang yang memiliki garis keturunan dengan Kim.
"Kenapa ... kenapa aku melihat wajah si kembar?" Pikirnya masih merasa syok setelah melihatnya.
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimberly Academy 3: The Last Hope
FantasyDianjurkan membaca 'Kimberly Academy' dan 'Kimberly Academy Series: Lost and Found' sebelum membaca ini. 🍃🍃🍃 Menghilangnya Kim menjadi berita mengejutkan bagi teman-temannya. Namun, ditengah masa berkabung, Kimberly Academy justru kedatangan peny...