Keesokan harinya setelah penyerangan malam itu, Theo dan Yuri dipanggil oleh Ms. Asha ke kantornya.
Theo menjelaskan apa yang terjadi malam itu-dia melihat seorang penyusup berjubah hitam di lorong. Dia sempat mengejar lalu menyerang penyusup sampai ke ruang portal. Kemudian Theo dan Yuri diserang dan penyusup itu kabur menggunakan portal.
Tok tok tok
"Masuk."
Bu Jyra masuk kedalam ruangan dan melaporkan situasi dari penyelidikan.
"Ada jejak elemen sihir hitam di lorong yang hancur, juga di pintu tempat portal disimpan dan didalam ruangan itu. Selain itu, kami juga menemukan jejak sihir elemen air di ruang portal."
"Hmm, apa mereka menyerang dua murid ini di ruang portal?" Ms. Asha merasa ada ketidakcocokan cerita antara Theo dan laporan Bu Jyra. Ms. Asha menatap curiga ke arah Theo dan Yuri.
"Oh, untuk jejak sihir elemen air itu bukan jejak sihir dari mantra penyerangan, melainkan mantra penyembuhan."
Ms. Asha mengalihkan pandangannya pada bu Jyra. "Mantra penyembuh? Kenapa para penyusup itu memakainya?"
"Oh, itu mungkin karena aku menyerang mereka." Yuri memotong pembicaraan.
Tatapan serius Ms. Asha dan Bu Jyra seketika tertuju pada Yuri. Yuri merasa tertekan tapi bukan karena tatapan dua guru itu, melainkan tatapan tajam Theo yang seakan hidup Yuri sedang terancam jika dia salah bicara di ruangan ini.
"A, a, aku sempat menyerang sosok berjubah dan dia terjatuh di tangga. Ketika aku mau mengejarnya, aku melihat Theo terluka di lorong lalu kami mengejar mereka hingga ke ruang portal."
"Dari penjelasan kalian, artinya ada 2 orang yang menyusup ke akademi. Tapi kenapa hanya satu orang yang menyerang Theo?" Bu Jyra bingung.
"Ituu-"
"Pasti salah satu dari mereka menjaga ruang portal. Mereka mencoba berpencar tapi tidak sempat meninggalkan gedung putih karena sudah ketahuan oleh kami."
Theo menyela ucapan Yuri. Padahal Yuri yakin dia melihat sosok berjubah hitam itu juga menyusup dari asrama akademi.
Ms. Asha dan Bu Jyra mengangguk setuju dengan ucapan Theo. Yuri pun memilih untuk diam dan mengikuti alasan Theo saja.
"Kejadian ini ditutupi sebagai ada kebakaran kecil untuk para murid dan keluarga murid. Tetapi semua guru dan staf akademi sudah tahu tentang pembobolan portal ini. Saya mengharapkan kerjasama kalian untuk tidak menyebarkan kejadian ini pada teman atau keluarga kalian." Ms. Asha berpesan.
Yuri menunduk salam dan pamit hendak meninggalkan ruangan, tapi Theo masih diam duduk di sofa.
"Hei, ayo pergi," ajak Yuri.
"Kau duluan aja. Aku masih ada urusan," ucap Theo menatap lurus kearah Ms. Asha.
Yuri kelihatan bingung tapi akhirnya dia diantar keluar ruangan bersama bu Jyra yang juga ikut keluar bersamanya.
Di ruangan itu hanya tersisa Theo dan Ms. Asha.
"Aku ingin tahu apa yang dilakukan Gio sekarang," ucap Theo tanpa basa-basi.
Ms. Asha hanya tersenyum dan bertanya balik, "bagaimana saya harus menanggapi pertanyaan ini?"
"Aku bertanya sebagai pengawas White Horse Soldiers."
Ms. Asha mengangguk dan menjawab sopan meskipun dia lebih tua. "Saat ini peri penjaga Gio sedang menjalankan tugas pengintaian di Carmine."
"Kenapa dia dikirimkan kesana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimberly Academy 3: The Last Hope
FantasiDianjurkan membaca 'Kimberly Academy' dan 'Kimberly Academy Series: Lost and Found' sebelum membaca ini. 🍃🍃🍃 Menghilangnya Kim menjadi berita mengejutkan bagi teman-temannya. Namun, ditengah masa berkabung, Kimberly Academy justru kedatangan peny...