Ch. 2 - Ramuan

32 3 0
                                    

Dylan pergi untuk perburuan, lantas apa yang dilakukan Dyego, ya?

Mending langsung baca aja, deh 😁

🍃🍃🍃

Di Kimberly Academy di hari perburuan...

Kegiatan perburuan berlangsung selama 3 hari dan selama itu juga kelas diliburkan agar para guru dapat mengawasi kegiatan perburuan. Dyego menggunakan kesempatan itu untuk mengambil izin keluar akademi bersama Sanha. Setelah beberapa kali ditolak, akhirnya Sanha setuju untuk pergi dengan Dyego.

Dyego mengajak Sanha ke pasar herba di Castadele. Berbagai herba yang digunakan untuk ramuan alkemis dapat ditemukan di pasar itu. "Tapi aku gak nyangka kau akan membawaku kesini, Dyego. Apa ada ramuan yang ingin kau buat?"

"Aku tahu ini terdengar gila, tapi aku harus memberitahumu lebih dulu sebelum kita mulai belanja," jawab Dyego terdengar serius. Sanha pun ikut tegang.

"Memangnya ada apa?"

"Kau tahu, Sanha, ini tentang Kim."

Dugaan Sanha tepat setelah mendengar ucapan Dyego. "Oke, katakan saja."

"Aku tidak tahu harus memulai dari mana, tapi-AWAS!!!"

Tiba-tiba ada gerobak bergerak kencang kearah mereka, lantas Dyego berteriak dan menarik Sanha kedalam pelukannya. Sanha hanya terpaku diam karena sikap agresif Dyego. Sedangkan Dyego masih memicingkan mata kearah gerobak marah.  "Kenapa malah ngebut di jalanan kecil?! Dasar pedagang!!!" Sergah Dyego. Dia kemudian melihat kearah Sanha. "Ada yang terluka, ngga?"

Sanha menjawab malu dengan pipi memerah, "engga sih... Tapi kita jadi tontonan orang..."

Beberapa orang melirik kearah mereka akibat teriakan Dyego sebelumnya. Dyego menyadari tatapan kearah dirinya dan Sanha, kemudian menyadari Sanha masih berada dalam pelukannya. Refleks Dyego melepas tangannya dari Sanha dan Sanha melangkah mundur. "Maafkan aku, Sanha..." ucapnya dengan telinga merah padam.

"I-i-iyaa, justru aku yang makasih."

Mereka berdua jadi canggung dan malah meneruskan langkah mereka. Sanha melirik sesekali kearah Dyego agar dia memulai percakapan, tetapi Dyego justru membuang pandangan dari Sanha sebab masih tersipu malu.

"Ja, jadi! Kau bilang mau membahas soal Kim. Apa ada hubungannya dengan kita ke pasar?" Sanha mengambil inisiatif dan bicara lebih dulu.

"Oh? Iya... Itu.." Dyego menarik napas dalam sekaligus mengurangi rasa canggung nya. "... Kau tahu kan, kita belakangan kebingungan bagaimana cara untuk membantu Kim. Misalnya saja kita gak punya petunjuk tentang penyihir dalam ramalan."

"Iya, kita pernah membahasnya, tapi apa hubungannya dengan kita ada di pasar?" Tanya Sanha.

Dyego menjelaskan, "Baru-baru ini aku baca buku alkemis tentang ramuan yang bisa melihat ingatan. Aku berencana membuat ramuan itu dan melihat ingatan nya."

Dyego mengeluarkan lipatan kain dari dalam saku. Didalamnya ada beberapa helai kumis.

"Ini apa?"

"Ini kumis Daete yang rontok. Aku dapat diam-diam dari kandangnya. Kita bisa pakai kumis ini untuk melihat ingatan Daete sepanjang dia hidup jadi hewan sihir," jawab Dyego santai. Dia tidak melihat Sanha syok sebab Dyego nekat melakukannya dan mengaku dengan mudah didepan Sanha.

"Apa ramuan itu bisa digunakan untuk hewan?" Tanya Sanha ragu.

"Aku juga gak yakin." Dyego mengerdikkan bahu. "Tapi cara ini layak dicoba. Kau akan membantuku kan, Sanha?"

Kimberly Academy 3: The Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang