Ch. 3 - Kebenaran yang Tak Masuk Akal

36 2 0
                                    

Haloo~
Ann balik lagi dengan update hari ini ^^
Selamat membaca, teman-teman
🫶🏻

🍃🍃🍃

Setelah mendengar cerita Dylan, Naomi terus saja mencuri pandang kearah Kim. Meskipun ucapan Dylan nyaris tidak masuk akal, Naomi tetap percaya pada cerita itu. Alasan Naomi bisa percaya adalah berkat kemampuan khusus miliknya.

"Maaf jika menyinggung, Kim, tapi jiwamu terlalu banyak berikatan dengan hal yang bermacam-macam." Dan spontan Naomi mengatakan apa yang dilihat dari kemampuannya di depan Kim dan yang lain. Begitu sadar, Naomi segera menyanggah omongannya sendiri. "Aku cuman bilang, kok. Jadi jangan dianggap serius."

Yaa walau aku juga gak bohong sih. Batin Naomi.

Naomi mempunyai kemampuan khusus sejak kecil, dimana dia bisa melihat ikatan takdir peri lain. Baik itu ikatan keberuntungan, ikatan sihir, ikatan garis keturunan, ikatan kutukan, ataupun ikatan reinkarnasi. Semula Naomi menyadari dan terkejut melihat ikatan yang mengelilingi Kim. Namun, setelah Naomi mendengar cerita Dylan tentang kutukan dan reinkarnasi Kim, Naomi paham apa arti dibalik ikatan-ikatan tersebut. Ikatan kutukan Kim dengan teman-temannya dan terus terbawa hingga ke reinkarnasi sekarang membuat Kim terlilit dengan kehidupan masa lalunya.

Cepat atau lambat, Naomi pasti akan mengetahui soal kutukan Kim setelah melihat ikatan-ikatan itu. Tapi Naomi senang Dylan mempercayai dan mau memberitahu dirinya. Bahkan dia rela mengorbankan diri untuk membantu Kim.

Naomi melirik kearah Dylan dengan tatapan berbinar. Kau adalah teman yang baik, Dylan. Batin Naomi bangga.

🍃🍃🍃

Kembalinya Kim, Sanha, dan kembar Dy membawa kabar yang tidak menyenangkan. Theo bertengkar hebat dengan Kim karena cemburu. Di saat yang hampir bersamaan, muncul rumor aneh tentang siswa bermata merah bersekolah di Kimberly Academy. Dua hari kemudian Dyego mendengar kabar dari Yuri bahwa Kim meninggalkan akademi untuk menjenguk ibunya yang sakit. Kabar itu memberikan Dyego kesempatan untuk melakukan rencana cadangan.

Dyego mengajak Dylan ke rumah kaca dimana Sanha sedang mengerjakan piket paginya. Sanha kaget melihat Dyego datang bersama saudaranya padahal sebelumnya Dyego bilang ingin menemani Sanha berdua saja selama piket.

Dyego mendobrak pintu kedalam dengan teriak kegirangan, "Sanha, ayo kita lanjutkan rencana kita!!!" Seru Dyego.

"Rencana apa?" Dylan bertanya tidak paham.

Dyego menutup pintu rumah kaca kemudian menjelaskan ramuan ingatan yang Dyego dan Sanha kerjakan. Dyego kemudian memberikan sebotol ramuan berisi ingatan Daete pada Dylan.
Dylan menerima botol itu dengan wajah tidak senang. "Wah, enak aja kalian buat rencana gitu dibelakangku!!" Seru Dylan tidak terima.

"Udah, udah, yang penting sekarang kita punya waktu membuat ramuan ini selagi Kim pergi," jelas Dyego. "Kita pakai ramuan ini untuk meluruskan kesalahpahaman Kim dengan Theo."

"Bukannya tadi kau bilang kau pakai kumis Daete untuk melihat ingatan nya? Itu salah satu bahan utama ramuannya, kan? Terus bagaimana kalo kita mau melihat ingatan Kim?" Dylan punya banyak pertanyaan.

"Baru-baru ini kita pergi ke kandang kuda Naomi, kan? Sanha mengambil beberapa helai rambut Kim yang rontok selama di perjalanan," jelas Dyego.

"Oke, sekarang dimana kita mau membuat ramuan itu? Kita gak bisa sembarangan membuat ramuannya di kamar asrama." Dylan berpikir.

"Aku berencana untuk membuatnya di sini, tapi aku tidak tahu waktu yang tepat. Kalo selama jam ekskul, nanti bisa ketahuan sama pengawas yang mengecek kelas. Kalo tengah malam, kita bisa ketahuan sama satpam akademi." Kemudian Dyego menoleh kearah Sanha. "Bagaimana, Sanha? Apa kau punya saran? Kau diam saja dari tadi."

Kimberly Academy 3: The Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang