Himmel - Episode 42

3.5K 349 16
                                    

"Hidup mu baik, namun tidak juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hidup mu baik, namun tidak juga. Kau akan di hadiahi dua anugrah sekaligus. Keduanya berjiwa kepemimpinan. Namun yang satu liar dan yang satunya lagi jinak. Mereka saling terhubung. Tak boleh di pisahkan. Beruntung atau tidak itu tergantung dari penilaian mu."

"Bukan perempuan! Melainkan laki-laki."

Setelah di ramal oleh penyihir itu. Miracle tak bisa berhenti memikirkannya. Padahal itu hanyalah ramalan main-main. Tapi kenapa dia tak bisa melepaskannya dari pikiran. Kartu tarot yang dia pilih berlambangkan timbangan Kuno di atas kuda hitam dan putih. Secara terang-terangan peramal itu menepis ucapannya. Bukan perempuan melainkan laki-laki.

Handuk putih mendarat di atas kepala Miracle. Czar membantu Miracle mengeringkan rambutnya. Wanitanya itu sibuk melamun. Menatap wajahnya di cermin.

"Ada apa Ruby?" Sejak pulang dari Monster Kabinet. Miracle banyak diam. "Apa kau kepikiran soal ramalan itu?"

Miracle mengangguk lemah. "Iya, aku jadi kepikiran. Padahal aku yang bilang padamu jika ini hanya main-main. Tapi entah kenapa aku tak bisa berhenti memikirkannya. Peramal itu tidak menunjukkan wajah. Tapi aku merasa dia mengatakannya dengan serius."

"Lalu kenapa? Bukankah itu hasil yang baik? Atau kau tidak ingin anak laki-laki?" Czar menggulung rambut Miracle dengan handuk. Lalu mengambil sisir dan menyalakan hairdryer untuk menyelesaikannya.

"Perempuan atau laki-laki aku tidak masalah asalkan itu dari mu. Tapi, yang satu liar dan yang satu lagi penurut."

Czar sudah selesai mengeringkan rambut Miracle dan menyisirnya dengan rapih. "Kenapa kau begitu memikirkannya sayang? Kau sendiri yang bilang jika itu terjadi maka hanya sebuah kebetulan."

"Ya, kau benar. Aku terlalu mengambilnya dengan serius."

Czar berlutut. Merebahkan kepalanya di atas pangkuan Miracle. Kepalanya mendapatkan usapan yang begitu lembut dari tangan Miracle. "Besok aku akan melunasi hutang ku pada keluarga Stoneheart. Setelah itu aku akan mulai membangun mansion. Meskipun nantinya kita tidak tinggal di situ. Aku ingin Mansion itu di bangun sesuai dengan selera mu."

Akhirnya— penantian Miracle selama ini akan segera berakhir. Besok hari Czar akan melunasi semua hutangnya. "Sungguh? Hutang mu pada Stoneheart sudah lunas besok?"

Czar tersenyum mengangguk. "Iya Ruby. Tinggal membangun mansion dan mempersiapkan acara pernikahan kita! Setelah itu kita akan resmi menjadi sepasang suami istri."

Mata Miracle berkaca-kaca. Hatinya senang mendengar kabar ini. "Setelah itu kita akan berbulan madu!"

"Ya! Kita akan bercinta di negara yang berbeda-beda. Kita akan mencari tempat spesial untuk  merayakannya. Ada satu lagi yang ingin ku katakan. Setelah menikah nanti, apa aku boleh melarang mu tidak lagi mengenakan stocking dan pakaian mini di saat keluar? Aku tahu meski rok mu cocok dan stokingnya hitam hampir menutupi kulit mu. Tetap saja aku tidak suka melihatnya. Kau cantik dan sexy. "

Himmel [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang