JUUICHI 十一

9 1 0
                                    

Meskipun masih satu hari, desas desus Denji yang berpacaran dengan Kobeni langsung tersebar dengan sangat cepat ke telinga murid-murid yang lainnya.

Kabar itu beredar dari mulut ke mulut, yang mula-mulanya hanya teman satu fakultas Denji yang paham kini mulai menyebar semakin luas.

"Serius? Kau berpacaran dengannya?" Tanya Aki pada Denji saat jam istirahat.

Denji sebenarnya tidak enak kalau harus berbohong kepada Aki, akan tetapi kalau dia jujur maka bisa saja beritanya terdengar sampai ke telinga kakaknya.

Dan tentu saja Denji tidak mau hal itu terjadi. Jadi, satu-satunya pilihannya adalah ia harus terpaksa berbohong kepada Aki.

"Mmm... Iya, aku berpacaran dengannya kemarin" ujar Denji dengan nada tak yakin.

"Kenapa harus dia? Banyak gadis lain di kampus kita yang jauh lebih baik dari Kobeni" ujar Aki.

Denji mengerutkan keningnya, ia merasa kebingungan dengan maksud Aki.

"Memangnya kenapa? Kobeni juga gadis yang baik, dia selalu membela ku dari Makima" ucap Denji.

"Apa kau sungguh secinta itu kepadanya?" Tanya Aki.

Denji menarik nafas dalam-dalam dan menganggukkan kepalanya dengan penuh keyakinan. Denji ingin membuat Aki merasa yakin dengan ucapannya.

"Kalau begitu jangan menyesal" tutur Aki.

Aki bangkit dari tempat duduknya dan berniat pergi entah kemana.

"Mau kemana?" Tanya Denji.

"Toilet sebentar, tunggu saja di sini" jawab Aki.

Denji pun menuruti perintah Aki dan menunggu di kantin sendirian. Yang tidak Denji ketahui, ternyata ia sudah di intai oleh Makima dan gengnya sedari tadi.

"Lihatlah orang yang sedang kasmaran ini" ujar Makima sembari menduduki bangku bekas Aki.

Karena perbuatannya tersebut, Makima pun harus menerima protes dari Himeno.

"Minggir Makima! Ini bekasnya Aki, biarkan aku yang duduk di sini!" Gerutu Himeno sembari mendorong-dorong tubuh Makima agar mau minggir.

Dengan perasaan kesal, Makima pun beralih ke kursi yang ada di sampingnya dan membiarkan Himeno menduduki kursi yang sebelumnya ia duduki.

"Kalian mau apa lagi?" Tanya Denji dengan sedikit perasaan takut.

"Hah, tentu saja kami mau menanyakan soal hubungan mu dengan jalang itu" timpal Power.

"Jalang?" Ucap Denji yang tidak mengerti.

"Ya! Pacarmu itu adalah jalang yang sangat menyebalkan!" Timpal Makima.

Tentu saja Denji tidak mengerti mengapa Makima dan teman-temannya menyebut Kobeni jalang. Yang Denji tahu, Kobeni adalah gadis yang baik hati yang suka menolong dirinya.

Denji langsung berdiri dan menggebrak meja dengan cukup kencang. Makima dan kedua temannya cukup terkejut melihat hal itu, akan tetapi tentu saja hal itu tidak berpengaruh apapun kepada mereka bertiga.

"Kenapa kalian sejahat itu? Kobeni adalah gadis yang baik, kalian bertiga itu yang jalang!" Bentak Denji.

Tidak ada orang yang tidak terkejut ketika melihat Denji marah dan membentak Makima beserta gengnya.

"Oh, kau mau mati?" Ucap Makima dengan nada dingin.

Tak terima dirinya di permalukan dua kali di hadapan banyak orang, Makima pun langsung berdiri dan mencengkram kerah baju Denji.

Chainsaw Man : Your Beauty Never Ever Scared Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang