JUUNI 十二

7 1 0
                                    

Denji telah sampai dirumahnya, sebelumnya, ia di antarkan oleh Kobeni sampai di supermarket tempat awal mereka bertemu.

Awalnya Denji mengira kalau Kobeni akan mengantarkannya sampai ke rumah, tapi Kobeni berkata kalau ia ada urusan penting yang tidak bisa ia tunda.

Jadi Kobeni terpaksa mengantar Denji hanya sampai di depan supermarket saja.

"Aku pulang!" Seru Denji setelah melepas sepatunya.

"Huh, adikku yang polos sudah berani pulang malam" sahut Reze dari ambang pintu.

"Memangnya kenapa sih? Aku kan sedang asyik bermain" gerutu Denji.

"Tapi Denji, pacarmu juga punya orang tua, bagaimana kalau orang tuanya khawatir karena pulang semalam ini? Jangan kau ulangi lagi lain kali" tutur Reze.

"Iya-iya aku paham, lagi pula Kobeni sendiri yang mengajak ku pulang jam segini" ucap Denji dengan nada cuek.

"Paham? Bagaimana kalau orang tuanya Kobeni marah kepadamu?" Reze memegang tangan Denji yang ingin beranjak pergi.

"Kobeni tadi bilang untuk tenang saja, dia bisa mengatasi orang tuanya sendiri" ujar Denji dengan tenang.

"Sekarang lepaskan tanganku, aku mau mandi" sambung Denji.

Reze pun melepaskan tangan Denji dari genggamannya.

"Hah... Pokoknya jangan di ulangi lagi!" Tegas Reze.

Denji menganggukan kepalanya sebelum ia berjalan masuk ke dalam rumahnya, entah apa yang ada di pikiran laki-laki pirang itu sekarang.

Reze berdehem singkat, ia melihat tubuh adiknya itu berjalan menaiki tangga untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Apa dia benar-benar sudah siap untuk berada di fase ini?" gumam Reze.

Sementara itu, Denji saat ini sudah berada di dalam kamarnya. Denji sedang berbaring telentang di kasurnya sembari melihat ke atas.

"Hmm, ini hari yang sangat menyenangkan" ujar Denji ketika berbaring.

Karena terlalu banyak berpikir, rasa mengantuk pun menyerang Denji. Pemuda itu samar-samar memejamkan matanya karena tidak kuat menahan rasa kantuknya.

🌅

"Hei Denji! Ayo bangun ini sudah pagi" Reze menepuk-nepuk pipi Denji yang masih tertidur pulas.

Nampaknya, Denji menyerah dengan rasa kantuknya dan memutuskan untuk tidur tadi malam.

"Hoammm... Kakak ada apa? Ini hari libur jangan ganggu tidurku" Ucap Denji dengan muka bantalnya.

"Ini sudah hampir jam 7, apa kau tidak mau sarapan?" Tanya Reze ketika melihat Denji terbangun.

"Huh, tapi aku masih mengantuk" ujar Denji yang kembali membenamkan wajahnya ke bantal.

"Boleh tidak aku tidur lima menit lagi?" Lanjut Denji.

"Tidak! Kau bisa sakit kalau terus menunda sarapan!" Tegas Reze.

Denji pun terlihat kecewa karena tidak di izinkan untuk tidur lagi oleh Reze. Wajah laki-laki polos itu cemberut dan memelas kepada Reze.

"Denji!" Bentak Reze, ia tidak ingin luluh dengan wajah melas adiknya itu.

"Iya-iya, aku mandi sekarang" Denji bangkit dari kasurnya dan mencium Reze sebelum ia pergi ke kamar mandi.

Chainsaw Man : Your Beauty Never Ever Scared Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang