4(menyelamatkan)

3 1 0
                                    

*Saat sampai di keraton

"Cepat panggilan tabib , dan suruh tabib tsb datang ke kamar tamu." Ucap Raden Ayu Sekar pada dayangnya, kemudian dia membantu menuntun Raden Abimanyu berjalan ke kamar tamu.

Para dayangnya pun menganggukkan kepalanya, Sedangkan 4 prajurit yang tadi mengawal Raden Ayu Sekar memilih kembali ke tempat khusus prajurit untuk beristirahat. Karena mereka tahu walau Raden Ayu Sekar terlihat lemah lembut dan baik hati sebenarnya dia sangatlah kuat, selain itu di depan kamar tamu sudah ada 2 penjaga yang tergolong cukup kuat yang pasti bisa menjaga Raden Ayu Sekar.

Raden Ayu Sekar kemudian membawa masuk Raden Abimanyu ke kamar tamu yang pintunya di bukakan oleh ke2 prajurit yang ada di depan kamar tamu .
Raden Abimanyu pun di persilahkan Raden Ayu Sekar untuk tidur di kasur yang tersedia.

"Berbaringlah terlebih dahulu sembari menunggu tabib."

"Baiklah, terimaksih sudah mau membantu saya ." Ucap Raden Abimanyu yang masih terduduk di kasur. Kemudian Raden Ayu Sekar berbalik sesaat untuk mencari kursi saat Raden Ayu Sekar berbalik sesaat Raden Abimanyu mengeluarkan benda dari jubahnya dan menaruh benda itu di bawah bantal kemudian dia membaringkan tubuhnya di kasur yang ada.

Kemudian setelah menemukan kursi di pojok kamar, Raden Ayu Sekar mengambil kursi itu dan meletakkannya di dekat kasur Raden Abimanyu, dan mendudukkan tubuhnya sembari mengamati Raden Abimanyu.

Setelah beberapa saat pun akhirnya tabib pun datang.

"Saya memberi salam kepada Raden Ayu Sekar." Ucap tabib yang baru datang.

"Ada apa Raden Ayu memanggil saya ."

"Jika aku memanggilmu bukankah berati aku membutuhkan bantuan pengobatanmu?." Ucap Raden Ayu Sekar kepada sang tabib.

"Haha baiklah gusti Raden Ayu siapa yang harus hamba obati."

"huhh apa kau tidak melihat ada orang yang penuh luka sedang berbaring di kasur ini?." Ucap Raden Ayu

" hahaha." Sang tabib tertawa hambar sambil menggaruk leher belakangnya.

" Baiklah Raden Ayu tabib ini akan mengobatinya, anda bisa mempercayakannya pada saya." Ucap tabib keraton.

"Baiklah akan ku tunggu kabar darimu di kamarku kau bisa memberitahuku jika dia sudah siuman." Ucap Raden Ayu sambil berdiri dari duduknya dan mulai berjalan ke arah pintu keluar sambil di ikuti oleh 2dayangnya.

Setelah Raden Ayu keluar dari kamar tamu akhirnya tabib tersebut segera membuka jubah Raden Abimanyu dan memeriksa luka luka tubuh Raden Abimanyu itu.

Namun saat membuka jubah yang menutupi Raden Abimanyu dia melihat wajah Raden Abimanyu, tabib tersebut sempat terkesima sesaat dengan wajah tampan rupawan yang di miliki oleh Raden Abimanyu.

"Biyohh pria iki sangat beruntung nduwenui rupa serupawan iki. Kira kira ibuke ngidam opo pas meteng yoo?." Ucap tabib dengan penuh kagum.

Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke bagian tubuh dan terkejut ketika melihat berbagai luka yang ada di tubuh Raden Abimanyu mulai dari luka tusukan di bagian perut yang terlihat menembus sampai ke punggung belakang, kemudian ada bekas goresan benda tajam pada lengan tangannya. Saat terfokus kembali pada luka paling berat tabib terlihat sedikit bingung, dilihat dari bekas lukanya itu terlihat seperti luka yang sudah berjam jam tidak di tangani, seharusnya orang yang dia tangani kini sudah mati kehabisan darah namun yang terjadi malah sebaliknya dia malah masih hidup.

Karena takut lukanya semakin parah akhirnya tabib tersebut memilih mengobati lukanya dengan cepat. Sedangkan pria yang dia obati itu sudah berada dalam keadaan tidak sadarkan diri/pingsan.

Beberapa saat kemudian

Dengan kerja keras sang tabib akhirnya Raden Abimanyu pun dapat di selamatkan.

"Akhiree wes bar." Ucap tabib itu

karena tugasnya sudah selesai tabib pun memutuskan keluar dari ruangan hendak meninggalkan pria yang masih terbaring tidak sadarkan diri di kasur itu.. Namun tiba tiba dia teringat bahwa dia harus memberitahu Raden Ayu Sekar jika sudah menyelamatkan nyawa sang pasien nya itu.

Dia pun memanggil salah satu prajurit yang berjaga di luar kamar.

"Hei kau kemarilah." Ucap sang tabib sambil menatap salah satu prajurit.

Prajurit yang merasa di tatap pun akhirnya datang berjalan ke arah sang tabib. Dia menundukkan kepalanya dan berkata
"Adakah hal yang bisa saya bantu."

"Tolong kau sampaikan kepada Raden Ayu bahwa diriku sudah selesai mengobati pria yang ada di dalam kamar, sekarang Raden Ayu ada di kamar beliau."

"Baiklah akan segera saya sampaikan."

Setelah menyampaikan hal yang ingin di sampaikan tabib pun pergi menuju ruangan khusus tabib yang ada di keraton.

Setelah itu sang prajurit pun membalikkan badan dan segera menuju ke ruangan Raden Ayu untuk segera menyampaikan pesan yang di amanat kan kepadanya.

*setelah sampai di depan pintu ruangan Raden Ayu

Prajurit pun berdiri di depan pintu kamar , yang di jaga oleh 2 prajurit di sisi kanan kiri pintu.
Kemudian prajurit itu pun di depan pintu kamar Raden Ayu Sekar berbicara

"Raden Ayu saya ingin menyampaikan pesan dari tabib."

Tiba2 pintu pun terbuka,dan muncullah Raden Ayu Sekar dan dayangnya.
Prajurit yang menyadari bahwa Raden Ayu sudah berada di depannya pun menunduk sopan.

"Raden ayu saya ingin membawakan pesan dari tabib, sang tabib berkata bahwa dia telah selesai mengobati pria yang ada di dalam kamar tamu." Ucap prajurit kepada Raden Ayu Sekar

"Baiklah kau bisa pergi sekarang." Balas Raden Ayu Sekar ramah.

Kemudian prajurit tersebut menundukkan kepalanya dan berbalik meninggalkan Raden ayu Sekar yang masih berada di depan kamarnya. Kemudian dia pun berpikir sejenak.
Dan memilih untuk mengunjungi pria tsb saat malam nanti sambil menunggu pria tsb tersadar dan sambil membawakan makan malam. Akhirnya dia pun memilih untuk kembali ke dalam kamarnya.

___________________________________________

Tabib= dokter kerajaan
Biyooh= ya ampun
Nduweni= mempunyai
Opo= apa
Pas= waktu/ketika
Meteng= hamil
Yo=ya
Akhire=akhirnya
Wes=sudah
Bar=selesai

DHAMPARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang