Kini matahari sudah mulai sepenuhnya tenggelam di gantikan dengan rembulan yang bersinar.
Raden Abimanyu yang sedari tadi menutup matanya kini tersadar.
Dia pun membuka matanya perlahan lahan dan mulai mengamati ruangan dimana dia berada. Kemudian dia pun mengganti posisinya yang semula tidur menjadi duduk.Dia kembali mengamati seluruh ruangan, kemudian dia pun mengingat ngingat tentang apa saja yang telah terjadi.Akhirnya dia pun mengingat semuanya. Dan dia pun menghela nafas panjang. Kemudian mengecek kevbawah bantalnya dan menemukan sebuah benda kecil di bawah bantalnya, kemudian secara sesaat mengamati benda tersebut, dan kembali mengamati ruangan, tak berpa lama mata tajamnya menemukan sebuah meja dengan laci kecil, kemudian memasukkan benda tsb ke dalam laci meja itu.
Setelah memasukkan benda itu ke dalam laci meja tiba2 dia menghela nafas dan bergumam.
"Kira kira, siapakah penyelamatku?" Ujar Raden Abimanyu.
Kemudian dia berpikir lagi
"Mengapa dia mau menyelamatkanku? Padahal kami baru pertama bertemu?."Namun karena tidak ingin berpikir lebih jauh yang dapat membuat kepalanya pusing Raden Abimanyu memilih untuk beristirahat/tidur.
* Di kediaman Raden Ayu Sekar
Raden Ayu Sekar yang sudah selesai mandi berada di kamarnya, mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih nyaman dan sederhana.
"Raden ayu bukan kah ini sudah malam hari? Apakah anda ingin menemui pria tsb sekarang?." Tanya sang dayang sambil menyisir rambut panjang Raden Ayu Sekar.
"Ya kau benar lebih baik aku menemuinya sekarang dari pada nanti larut malam." Ucap Raden Ayu Sekar yang kemudian berdiri dari kursi yang di dudukinya dan berjalan pergi keluar dari kamar.
Sebelum itu dia sudah menyuruh dayang lain untuk membawakan makan malam untuk di berikan kepada pria yang di tolongnya itu.
**
*Saat sampai di depan kamar tamu2 prajurit yang melihat kedatangan Raden Ayu Sekar sudah tau tujuan Raden Ayu Sekar lantas membukakan pintu kamar tamu.
Raden Abimanyu yang awalnya berbaring menutup matanya, mendengar suara pintu yang terbuka pun membuka kembali matanya dan menyenderkan tubuhnya di senderan kasur.
"Bagaimana kondisi anda sekarang. Apakah anda merasa lebih baik?." Tanya Raden Ayu Sekar sambil berjalan menatap Raden Abimanyu.
"Kondisi saya sudah lebih baik berkat anda, terimakasih atas bantuannya."
Balas Raden Abimanyu dengan senyuman yang terukir di wajahnya. Dan hanya di balas anggukan dan senyuman oleh Raden Ayu Sekar.
"Saya membawakan makan malam untuk anda." Ucap Raden Ayu Sekar.
Kemudian Raden Ayu Sekar mengalihkan pandangannya ke salah satu dayang kemudian tersenyum kepada dayang tsb, dayang yang mengerti dengan kode dari Raden Ayu Sekar pun meletakkan nampan berisi makanan yang di bawanya di meja dekat kasur.
"Terimakasih atas kebaikan anda saya pasti akan memakannya nanti." Ucap Raden Abimanyu kemudian Raden Ayu Sekar meresponnya dengan menganggukkan kepalanya.
Lalu tiba tiba ada seorang prajurit yang masuk ke kamar tsb kemudian berbicara menyampaikan pesan.
"Raden Ayu Sekar sang prabu memanggil Raden ayu agar datang ke kamar beliau." Ucap prajurit tsb di belakang Raden Ayu Sekar sambil menunduk.
Raden Ayu Sekar yang mendengarnya pun membalas tanpa menoleh ke belakang
"Baiklah aku akan segera ke sana.""Nggih Raden ayu." Ucap prajurit itu kemudian membungkukkan badannya dan berbalik keluar dari kamar.
"Aku akan pergi sebentar, setelah menyelesaikan urusanku aku akan kembali lagi." Ucap Raden Ayu Sekar sambil memandang Raden Abimanyu.
Raden Abimanyu pun menungangguk tanda dia mengerti.
Kemudian Raden Ayu Sekar berbalik dan meninggalkan kamar di ikuti ke2 dayangnya, dan pergi menuju ke kamar ramanya.
Saat Raden Ayu Sekar melangkah keluar dari kamar tamu, Raden Abimanyu memandanginya dengan bibir yang melengkung membentuk bulan sabit.
Kemudian berkata di dalam hati."Ternyata dia adalah Raden Ayu Sekar yang berasal dari Keraton Kameka yang merupakan anak bungsu dari Raja Mahaprana. Aku tidak menyangka bertemu dengannya." Ucap Raden Abimanyu dalam hati.
"Dia seperti yang di rumorkan berparas ayu, anggun, elegan, dan memiliki sikap yang begitu tenang."
"Huhh sepertinya lebih baik aku menetap di sini untuk beberapa saat."
Kemudian Raden Abimanyu memandangi makanan yang di bawakan Raden Ayu Sekar yang di letakkan di meja dekat kasur, dan tanpa ragu memilih memakannya sambil menunggu Raden Ayu Sekar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHAMPAR
RandomKisah perjalanan sorang gusti raden mas yang di lengserkan oleh ayahnya sendiri akibat pilih kasih, yang kini Gusti raden Mas tersebut memiliki tekad untuk membalaskan dendamnya...