2(Raden Ayu Sekar?)

11 1 0
                                    

Di taman bunga sebuah kerajaan besar, seorang wanita berparas kang ayu, dengan pakaian khas kerajaan, dan rambut hitam legam yang terurai panjang sedang bersenandung merdu, mata cantiknya melihat berbagai bunga di hadapannya.

"Raden ayu, sang prabu memanggil anda agar datang ke kamar beliau." Ucap salah satu dayang dengan pakaian ala dayang di sebuah kerajaan.

Wanita berparas ayu yang ada di taman tersebut pun membalikkan tubuhnya,dan ya dialah Gusti Raden Ayu Sekar yang merupakan seorang keturunan bangsawan murni, karena ayah dan ibunya merupakan sama sama bangsawan terlebih lagi ayah dan ibunya merupakan seorang maharaja dan maharani dari Kerajaan Kameka, ayahnya adalah Maharaja Mahaprana dan ibunya adalah Maharani Adriani, dia juga merupakan adik kesayangan dan adik satu satunya yang dimiliki oleh Gusti Raden Mas Aswangga.

Raden ayu menatap ramah dayang tersebut dengan senyuman di wajahnya.

"Baiklah aku akan segera ke sana." Ucap Raden ayu.

Raden ayu pun segera menuju ke kamar romonya yang di ikuti oleh dayang yang mengantarkan pesan tadi di belakangnya.

*Saat sampai di kamar Mahaaja Mahaprana.

"Gusti Raden ayu sekar menghadap pada sang prabu." Ucap Raden ayu sambil menundukkan kepala dengan postur tubuh yang sedikit membungkuk.

Selang beberapa menit setelah sapaan Raden Ayu Sekar Raja Mahaprana pun berbicara

"Cah ayu, bukankah usiamu sudah menginjak 25 tahun ?, bukan kah ini sudah waktunya dirimu untuk menikah?." Ucap sang Maharaja

"Maafkan saya romo saya masih merasa belum waktunya untuk pergi menikah. Saya masih ingin membantu romo dan Raka Aswangga untuk mengurus keraton ini. Oleh karena itu dapatkah romo menunda keinginan tersebut?." Ucap Raden Ayu Sekar.

Maharaja terdiam sesaat kemudian membuka suaranya lagi

"Apakah dirimu benar benar belum ingin menikah cah ayu?."

"Nggih romo."ucap sang putri dengan suara yang sangat lembut dan mengedipkan matanya.

"Baiklah jika itu maumu akan aku turuti, namun aku berharap sebelum mencapai usia 30 tahun dirimu sudah menemukan orang yang ingin kau nikahi."

"Maturnuwun atas kemurahan hati romo, saya akan mencari sendiri calon saya dan jika saya sudah menemukannya saya akan memberitahukannya langsung kepada romo."

"Baiklah, aku akan senantiasa menunggu kabar baik darimu itu. Sekarang kau bisa kembali menjalankan aktivitas mu lagi."

"Baik terimakasih romo, saya pamit undur diri." Ucap Raden Ayu Sekar sambil menundukkan kepala lagi dan memberi salam.

Yang di balas anggukan singkat oleh Maharaja Mahaprana.

Kemudian Raden Ayu Sekar pun berbalik dan meninggalkan kamar Maharaja Mahaprana dan memilih untuk menemui Rakanya yang sedang berlatih di benawi yang ada di dekat keraton. Dengan di dampingi 2 dayang dan 4 prajurit Raden Ayu pun berjalan menuju tempat rakanya berada.

Merekapun berjalan menuju benawi tsb. Perjalanan untuk mencapai benawi tsb melewati alas yang sepi jadi sangat sesuai untuk menjadi tempat latihan anggota kerajaan karena tidak banyak orang yang tahu.

Saat sedang dalam perjalanan

Drap drap drap

ada seorang pria berjubah hitam,yang berlari menuju Raden Ayu Sekar dalam keadaan jubah terkoyak dan ada noda darah, luka goresan pedang di tangannya bahkan walau tertutupi oleh jubah tetap terlihat ada luka bekas tusukan di bagian perutnya.

___________________________________________

Raka= kakak laki laki
Ayu =cantik
Romo=ayah
Maharaja=raja
Maharani=ratu
Keraton=kerajaan
Alas=hutan
Benawi=sungai
Nggih=iya
Cah ayu=anak cantik
Sang prabu/prabu=panggilan kepada raja
Maturnuwun=terimakasih

DHAMPARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang