8(berkeliling keraton)

1 1 0
                                    

Pada awalnya mereka ber2 pergi ke tempat tinggal khusus para dayang. Kemudian mereka ber2 pergi ke dapur keraton. Raden ayu Sekar dan Raden Abimanyu sering bertemu dayang dan prajurit yang lalu lalang dan mereka selalu di sapa dengan ramah oleh para dayang dan prajurit yang lalu lalang.

Saat sedang berjalan tiba2 Raden Ayu Sekar membuka suara.

"Oh ya Raden, apa yang anda bicarakan dengan sang prabu tadi?."

"Saat di aula sang prabh menanyakan identitas saya."

"Hanya itu?." Tanya Raden Ayu Sekar.

"Hmm." Gumam Raden Abimanyu sambil menatap ke arah langit langit kemudian dia berbicara.

"Iya hanya itu, namun tadi saya memohon agar sang prabu membiarkan saya menetap di sini selama beberapa saat. Dengan ganti saya akan menjadi prajurit khusus anda." Ucap Raden Abimanyu sambil menatap Raden ayu Sekar

Raden Ayu Sekar yang mendengar hal tsb pun menghentikan perjalanannya dan menatap Raden Abimanyu dengan ekspresi penuh tanda tanya.

"Anda bilang ingin menjadi prajurit saya?."

"Nggih,Raden Ayu."

"Mengapa?."

"Karna saya ingin tinggal di sini untuk beberapa saat. Dan itulah satu2nya cara agar saya dapat tinggal di keraton ini selama beberapa saat, selain itu saya ingin membalas budi pada anda." Raden Abimanyu menjelaskan.

Kemudian Raden Ayu Sekar tersenyum samar dan kembali melanjutkan perjalanannya.

"Hmm jika mengingat sifat rama dia tidak mungkin membiarkan anda menjadi prajurit saya secara cuma cuma. Syarat apakah yang di ajukan pada anda?."

Raden Abimanyu tersenyum dan kembali bicara.

"Rupanya anda sangat mengerti sifat sang prabu ya. Beliau memberi syarat pada saya agar saya pergi ke wilayah hutan Rusiah sambil membawakan salah satu barang yang berasal dari sana, saya akan berangkat 3 hari lagi.
Dan waktu yang di berikan oleh paduka yaitu 5 hari."

Mendengar ucapan Raden Abimanyu sontak membuat Raden ayu Sekar kembali terkejut.

"Tunggu hutan Rusiahh???. Bukankah itu merupakan hutan yang dijuluki terkutuk karena masalalu wilayah hutan itu??. Namun juga katanya menyimpan banyak pusaka. Namun katanya perjalanan menuju ke sana sangat sulit dan banyak binatang buas. Apakah anda benar2 akan kesana??." Ucap Raden Ayu Sekar sambil menunjukkan ekspresi gelisah.

"Ya saya akan ke sana Raden Ayu." Ucap Raden Abimanyu yang sekaligus menutup pembicaraan mereka saat itu.

Raden Ayu Sekar yang mendengar jawaban Raden Abimanyu awalnya kaget namun kembali tenang.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan dalam diam. mereka telah menghabiskan waktu cukup lama dan sudah hampir mengelilingi seluruh keraton, hingga akhirnya mereka tiba di ruang pelatihan khusus anggota keraton/orang orang yang ada di keraton.

Ternyata saat mereka sampai di ruangan latihan khusus terdapat Gusti Raden Mas Aswangga yaitu kakak Raden Ayu Sekar. Saat melihat Raden Aswangga Raden Ayu Sekar berinisiatif memanggilnya.

"Raka Aswangga." Panggil Raden ayu Sekar.

Raden Aswangga yang sedang beristirahat dalam posisi duduk tiba tiba mendengar suara adik tersayangnya pun menoleh ke arah sumber suara.
Saat Raden Ayu Sekar sampai di depan Raden Aswangga, dalam posisi tetap terduduk Raden Aswangga pun berbicara.

"Ohh ku kira siapa, ternyata engkau adikku. Tumben sekali kau kemari ada gerangan apa? Apakah ayah memanggilku?." Ucap Raden Aswangga sambil memandangi adiknya itu.

"Tidak Raka aku hanya merindukanmu hehe. Apakah engkau beristirahat selesai berlatih pedang?." Ucap Raden Ayu Sekar sambil tersenyum.

"Ya seperti yang kau lihat aku sedang beristirahat, ngomong ngomong siapa pria yang ada di sana."
Ucap Raden Aswangga sambil menunjuk ke arah pria yang ada di depan ruang khusus latihan.

"Ohh dia adalah orang yang kemarin aku bawa kemari."

"Hmm benarkah?. Rupanya dia orang itu, aku sudah mendengar beberapa dayang membahas ketampanan nya ternyata memang benar tampan." Ucap Raden Aswangga.

Raden Ayu Sekar pun mengangguk. Ketampanan Raden Abimanyu tersebar luas dengan cepat karena para dayang yang pernah bertemu dengannya membicarakan ketampanannya diam diam dan menyebarkannya kepada dayang lain. Terlebih lagi saat ini Raden Abimanyu tidak menggunakan jubah melainkan menggunakan baju yang telah di siapkan Raden ayu Sekar yang memperlihatkan ketampanannya.

Kemudian Raden Ayu Sekar pun menatap Raden Abimanyu dan memanggilnya.
"Raden Bima kemarilah." Ucap Raden Ayu Sekar setengah berteriak.

Raden Abimanyu yang merasa namanya di panggil pun pergi menuju si pemanggil.

"Hmm, Raden Bima?. Jadi ternyata namanya adalah Raden Bima ya?."

"Benar namanya adalah Raden Bima." Ucap Raden Ayu Sekar.

Kemudian Raden Aswangga pun berdiri dan maju ke arah Raden Abimanyu.

"Jadi kau kah orang yang di selamatkan oleh adikku?. Raden Bima." Ucap Raden Aswangga.

"Ya benar, Saya merupakan orang yang di selamatkan oleh adik anda."

"Jika begitu perkenalkan, aku adalah Gusti Raden Mas Aswangga. Kakak Sekar. Senang bertemu denganmu." Ucap Raden Aswangga sambil tersenyum ramah dan mengulurkan tangannya.

Melihat uluran tangan yang di arahkan padanya Raden Abimanyu pun menyambut uluran tangan itu, dengan senyum yang terbit di wajahnya Raden Abimanyu pun berkata.
"Saya Raden Bima senang bertemu dengan anda."

"Baiklah Raka, aku sudah cukup menyita waktumu, lanjutkanlah kegiatanmu lagi aku akan pergi terlebih dahulu." Ucap Raden Ayu tiba tiba.

"Baiklah adikku sering seringlah berkunjung melihatku." Ucap Raden aswangga memandang wajah cantik adiknya sambil tersenyum.

Akhirnya Raden Ayu Sekar dan Raden Abimanyu meninggalkan Raden Aswangga. Saat jarak Raden Abimanyu sudah cukup jauh dari Raden Aswangga Raden Abimanyu melirik kebelakang smabil sedikit menolehkan kepalanya kemudian menghadap kedepan lagi.

Raden Aswangga yang mengamati adiknya yang mulai menjauh pun, dan mendapati sikap mencurigakan Raden Abimanyu pun tiba tiba memanggil tangan kanannya.

"Carilah informasi yang ada tentang Raden Bima itu dan Berikanlah seluruh informasi yang dapat kau dapatkan padaku, selain itu suruhlah seseorang untuk mengawasi laki laki bernama Raden Bima itu, laporkan gerak gerak yang mencurigakan darinya padaku." Ucap Raden Aswangga.

"Baik Raden." Jawab tangan kanannya

"Sekar, kau terlihat cukup akrab dengannya, namun dia terlihat mencurigakan, Apakah sebenarnya identitas yang dimiliki Raden Bima itu." Ucap Raden Aswangga penuh kecurigaan..

DHAMPARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang