6(Raden Ayu dan Sang Prabu)

3 1 0
                                    

*Di dalam kediaman/kamar Maharaja Mahaprana

"Gusti Raden ayu sekar memberi salam kepada rama."

"Rama mengapa anda memanggil saya?."

"Cah ayu aku aku krungu yen dirimu membawa orang asing kemari, apakah kabar iku benar?."

" Ya rama itu benar."

"Cah ayu bukane dirimu ngerti tidak diperbolehkan siapapun membawa sembarang orang kemari?."

" Ya rama aku tau tentang peraturan itu."

"Yen ngunu ngapa dirimu membawa nya kemari cah ayu?."

Raden Ayu Sekar terdiam sejenak kemudian berbicara

"Rama saat pertama kali bertemu dengannya walaupun tertutup jubah saya dapat melihat bahwa tubuhnya di penuhi dengan luka luka, selain itu dia sendiri yang meminta agar saya membantunya, bukankah rama selalu mengajari saya untuk membantu orang yang terluka." Ucap Raden Ayu Sekar

"Itu memang benar cah ayu. Namun bukankah kau tidak harus sampai membawanya kemari?."

"Maafkan saya rama saya tidak terpikirkan tempat lain, saya hanya berniat membantunya. Mohon rama memaafkan saya."

"Baiklah cah ayu. Jika begitu sampaikan padanya bahwa aku ingin bertemu dengannya pada pagi hari."

"Baiklah rama. Saya pergi dahulu."

Mahaja mahaprana hanya mengangguk sambil memandangi putrinya yang berjalan keluar kamar.

"Sekar aku memang berharap dirimu menjadi orang yang baik namun aku harap dirimu tidak naif dan tertipu oleh orang orang di luar sana karena kebaikanmu.."

Ucap Raja setelah putrinya keluar dari kamarnya.

**

*Di kamar tamu

Para prajurit membuka pintu kamar melihat kedatangan Raden ayu Sekar.

Raden Abimanyu yang sedari tadi sudah menunggu kedatangan Raden Ayu Sekar melihat kedatangannyapun tersenyum hangat.

Saat mata cantik Raden Ayu Sekar melihat nampan berisi makan malam yang di bawanya ternyata sudah kosong mengalihkan pandangannya ke Raden Abimanyu sambil tersenyum ramah dan berkata

"Sepertinya anda sudah memakan makanan yang di siapkan, apakah itu sesuai dengan selera anda?." Ucap Raden Ayu Sekar sambil menatap Raden Abimanyu dengan muka ramah.

"Makanannya sangat sesuai dengan selera saya terimakasih." Ucap Raden Abimanyu yang di balas anggukan oleh Raden Ayu Sekar.

"Oh yaa, saya juga ingin berterimakasih kepada anda karena telah menyelamatkan hidup saya."

"Tidak masalah sudah sewajarnya kita manusia saling membantu satu sama lain"

"Anda begitu murah hati padahal kita belum pernah bertemu, namun anda berani mengambil resiko untuk menyelamatkan saya. Apakah anda tidak takut jika saya adalah orang jahat yang menyamar untuk memburu anda?."

"Jika anda adalah orang jahat yang menyamar untuk memburu saya seharusnya sejak dari tadi anda mencelakai saya bukan?." Jawab Raden Ayu Sekar sambil tersenyum

"Anda cukup bijak, namun tetap saja seharusnya anda sedikit lebih berhati hati bukan?." Ucap Raden Abimanyu dengan mulut membentuk sebuah senyum yang cukup mencurigakan.

"Apa yang anda ucapkan memang benar seharusnya saya lebih berhati hati. Namun jika begitu mungkin anda sekarang sudah mati bukan?. Lagi pula anda tidak perlu mengkhawatirkan saya, tidak sembarang orang pantas menjadi musuh saya." Balas tuan putri sambil tersenyum

"Anda memang benar saya berhutang budi pada anda. Baiklah dapatkah anda memperkenalkan diri anda?? saya ingin mengetahui siapa penyelamat saya." Ucap Raden Abimanyu sambil tersenyum.

Walau Raden Abimanyu sudah tau bahwa yang di hadapannya adalah Raden Ayu Sekar dia tetap ingin memastikan hal tsb.

"Saya adalah Gusti Raden ayu sekar dari kerajaan kameka, anak bungsu Raja Mahaprana. Sekarang dapatkah anda memperkenalkan siapa diri anda. Dan dari mana anda mendapat luka seperti itu?." Ucap Raden Ayu Sekar.

Hening sesaat

Hingga akhirnya Raden Abimanyu membuka suara.

"Saya hanya orang biasa yang suka mengembara, kali ini sebenarnya saya ingin pergi ke Kerajaan Maraka, namun saat di perjalanan saya di hadang oleh bandit bandit."

"Para bandit itu berjumlah sekitar 7 orang dan saya melawan nya sendiri oleh karena itulah saya mendapatkan luka ini."

"Begitukah?.." tanya Raden Ayu Sekar sedikit ragu dan tidak percaya.

Namun Raden Abimanyu meyakinkannya dengan mengangguk.

"Baiklah saya percaya. Sebelumnya siapakah nama anda? Anda belum memberitau siapa nama anda." Ucap Raden Ayu Sekar.

"Nama saya Raden Bima anda bisa memanggil saya raden Bima."
Ucap Raden Abimanyu. Raden Abimanyu memilih untuk membohongi Raden Ayu Sekar karna tak ingin memgambil resiko.

"Baiklah saya akan memanggil anda Raden Bima." Ucap Raden Ayu Sekar sambil tersenyum. Yang mendapatkan balasan senyuman dan anggukan oleh Raden Abimanyu.

"Karena sudah mulai larut malam saya akan kembali ke kamar saya terlebih dahulu, anda juga dapat beristirahat agar lebih cepat pulih." Ucap Raden Ayu Sekar yang kemudian berdiri dan tersenyum kepada Raden abimanyu dan membalikkan tubuhnya hendak berjalan pergi.

Namun saat hendak keluar dia teringat pesan ramanya sehingga menghentikan langkahnya, dan berbalik lagi ke arah Raden Abimanyu

"Sebelumnya saat saya bertemu dengan ayah saya beliau meminta agar anda dapat menemuinya di ke esokan hari. Jika di lihat dari kondisi anda dapatkah anda bertemu dengannya esok hari?." Ucap Raden Ayu Sekar

"Tentu besok saya akan menghadap Maharaja Mahaprana."

Setelah menyampaikan hal tsb Raden Ayu Sekar tersenyum dan berbalik meninggalkan Raden Abimanyu. Setelah pintu tertutup Raden Abimanyu berucap.

"Sepertinya berita hadirnya diriku disini telah sampai ke telinga raja Mahaprana. Sebaiknya aku menyusun beberapa identitas dan alasan palsu untuk besok."

Setelah mengucapkan kata kata tersebut
Raden Abimanyu memilih untuk merebahkan tubuhnya di kasur dan kemudian dia terlelap.
___________________________________________
Cah ayu= anak cantik
Krungu= mendengar
Yen=jika
Iku= itu
Ngunu= begitu
Ngapa= mengapa/ kenapa

DHAMPARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang