◍ ◍ ◍ ◍
Seorang pemuda bernama Askara kerap dipanggil Aska sedang duduk di halte di dekat sekolahnya menunggu hujan reda bersama beberapa orang yang menunggu hujan reda pula.
Pandangan terfokus pada layar handphonenya sebelum atensinya teralihkan oleh sebuah buku di bawah tempat duduk di halte tersebut.
"Novel?" batin Aska melihat sekilas buku bersampul warna langit itu. Tetapi dia tidak memperdulikannya dan lanjut menjelajah handphonenya sampai hujan reda. Ketika hujan reda, orang orang di halte itu mulai pergi hingga menyisakan dirinya saja.
Ketika dia hendak beranjak berdiri, sekilas dia melirik novel itu yang berjudul 'Askara Story Life' tertarik dengan judul novel yang sama dengan namanya. "Lagian ditinggal disini berarti tidak ada yang punya bukan?" pikir Aska sambil memasukan novel itu ke dalam tas sekolahnya untuk dibacanya nanti.
◍ ◍ ◍ ◍
Aska sampai di mansion keluarganya dengan keadaan baju setengah basah karena rintikan hujan yang tersisa. Ketika dia melewati tangga hendak menuju kamarnya, atensinya teralihkan ke ruang keluarga, disana dia melihat keluarganya sedang bercanda ria tanpa mempedulikan dirinya.
"Huft" helaan nafas Aska terdengar ketika melihat keluarganya bercanda gurau dengan senyuman hangat berbeda ketika bersitatap dengan Aska, mereka akan menatap dengan pandangan sinis dan pandangan tidak suka. Hati Aska sakit kala mengingat hal itu.
Aska berlalu memasuki kamarnya lalu masuk ke kamar mandi untuk bebersih diri dan mengganti baju seragamnya. Ketika hendak merebahkan badannya di kasur tercintanya ia teringat pada novel yang ia pungut sebelumnya.
Aska terkejut ketika membuka halaman novel yang sedikit basah terkena cipratan air hujan karena nama tokoh novel 'Askara Story Life' itu sama persis dengan namanya yaitu Askara Leonard Fernandez.
Mata Aska semakin membola ketika cerita awal novel itu lagi lagi sama dengan kejadiannya dulu.
Aska semakin serius membaca novel itu, baru beberapa halaman terlewati, karena tidak sabar Aska langsung membaca 2 halaman dari belakang untuk mengetahui ending dari novel, ah atau akhir dirinya? pikirnya.
Aska terkejut, ia kira ending novel itu berakhir dengan tokoh Aska berbahagia dengan keluarganya. Tetapi dia salah besar ternyata Aska akan mati di tangan keluarganya sendiri karena dituduh hendak membunuh Aruna, anak angkat keluarga Fernandez.
Aska yang masih terkejut bergelut pada pikiranya atensinya teralihkan setelah gebrakan pintu kamarnya membuat Aska kaget hingga reflek menjatuhkan novel dari tanganya.
"Heh apa yang lu lakuin ke Aruna sialan? Lu dorong Aruna ke kolam kan? Ngaku lu!" Marah pelaku penggebrakan pintu, yaitu Bryan abang ke-3 Aska.
Aska yang masih bergelut dengan pikirannya menjadi semakin bingung karena perkataan Bryan "mendorong Aruna? kolam?" bahkan dirinya saja belum keluar dari kamar sejak pulang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Askara Leonard (Re-Upload)
RandomHanya cerita tentang remaja belasan tahun yang mencoba bertahan hidup dengan harapan apa yang di takutkkannya tidak terjadi. Setelah menemukan sebuah Novel yang entah bagaimana tiba tiba terbangun dari mimpi, Aska memilki tekat baru untuk melanjutka...