18

624 47 2
                                    

◍  ◍  ◍  ◍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◍  ◍  ◍  ◍

Brak

"HELO EPRIBADEHHHH, ASKA CAKEP KEMBARAN JAEMIN ENSITI DATENGGG" ucap Aska dengan teriakan yang membahana.

Aska mendobrak pintu ruang kelasnya hingga membuat orang-orang yang berada di dalamnya tersentak kaget.

"Anjing"

"Astagfirullah"

"Sempak Vino spiderman"

"Pak Budi ga mandi"

Beberapa latah kata yang dikeluarkan manusia di dalam ruangan dengan pintu yang Aska dobrak.

Setelah tadi datang ke sekolahnya menggunakan baju santai, Aska langsung bergegas menuju koperasi sekolah untuk membeli seragam baru.

"Astaga Aska santai napa sih"

"Lo dari mana aja njir Ka, dua hari ga berangkat?" pertanyaan keluar dari teman teman kelas Aska. Ya selama baru beberapa minggu sekolah disini, suasana di kelas sudah tidak canggung lagi. Mereka sudah terlihat lebih akrab dan bisa mengekspresikan diri.

"Bagus ya, udah dua hari ga masuk. Dateng dateng tendang pintu terus teriak teriak" ucap Vika sang bendahara yang dikenal sebagai mak lampir menjewer telinga Aska.

"ADUH ADUH sakit mpok lepasin dulu" ucap Aska memegang tangan Vika yang menjewer telinganya. Sungguh sakit, tenaga cewe kalau marah ga main main.

Sedangkan teman teman Aska yang lain hanya terkekeh melihat interaksi mereka yang sudah biasa terjadi.

"Mpok mpok gundulmu" ucap Vika melepaskan tanganya dari telinga Aska.

"Dasar mak lampir" guman Aska lirih memegang telingganya yang mungkin memerah. Tetapi gumanannya mampu didengar oleh Vika.

"Ngomong apa tadi hmmm" tanya Vika dengan tersenyum setan.

"Ah engga kok Vik, tadi ngomong mau mampir kantin. Iya kantin" alibi Aska.

"Eh Ver, tadi denger Aska ngomong apa ya?" ucap Danu dengan suara gak keras guna memanas manasi suasana.

"Kalau gue denger sih MAK LAMPIR ya dan, gatau yang lain dengernya apa" jawab Vero menatap Danu tetapi melirik Aska menunjukan senyuman jahatnya.

"Gue dengernya juga mak lampir" sahut teman kelas Aska yang lain.

Aska memandang teman temanya dengan tatapan tak percaya, tega sekali mereka pikirnya. "Bangsat" batinnya siap siap membuat perhitungan dengan temannya yang lain.

"Mau kemana heemm?" ucap Vika lagi lagi menarik telinga Aska saat Aska hendak menghampiri teman temannya dengan senyuman manis.

Tetapi senyuman manis itu tanda bahaya bagi Aska "Emm mau duduk"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Askara Leonard (Re-Upload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang