Hanya cerita tentang remaja belasan tahun yang mencoba bertahan hidup dengan harapan apa yang di takutkkannya tidak terjadi.
Setelah menemukan sebuah Novel yang entah bagaimana tiba tiba terbangun dari mimpi, Aska memilki tekat baru untuk melanjutka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◍ ◍ ◍ ◍
Suara ayam berkokok mengganggu acara BoKep alias Bobo Cakep seorang Askara Leonard. Aska terbangun di pagi hari dengan semangat yang membara karena hari ini hari pertamanya sekolah.
Aska mengucek matanya sambil mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya dari sela sela ventilasi kamar kostnya.
Setelah memastikan barang bawaan yang akan Aska bawa ke sekolah sudah lengkap alias beres, Aska beranjak untuk mandi pagi.
Selesai acara mandi paginya aska berkaca di cermin kecil merapikan penampilannya, ingat misi dia 'tidak boleh mencolok tapi juga ga mau terlihat culun' tapi bagaimanapun orang cakep dandan gimanapun tetap cakep.
"Anjir ini gue kecakepan deh kayanya hasil bibit bunda emang cakep banget anaknya jadi kek gue gini" ucap Aska SANGAT AMAT PD menyaksikan pantulan dirinya di cermin.
Aska melihat jam pada layar ponselnya, "Dih baru jam 6 gue kecepetan ya siap siapnya" ujar Aska menyadari saat ini baru pukul 6, sedangkan sekolahnya masuk pukul 7. Kostan Aska dan sekolahnya hanya berjarak 10 menit mengendarai sepeda motor.
Oh iya untuk sepeda motornya udah Aska bayar lunas ya ke bang Galih tentunya.
Kring kring kring
Bunyi sepeda eh bunyi dering ponsel Aska, Aska melihat nama yang tertera di sana adalah 'Kevin' "Ni anak curut ngapain telfon pagi pagi gini coba"
"iya halo Kev?"
"GOOD PAGI ASKAAAA, gue mau berangkat sekolah nih jangan kangen Kevin yang cakep ini yaaa" ujar Kevin dengan awalan berteriak.
"Anjing suara lu pagi pagi juga, gak kangen gue si ma lu. Palingan lu yang kangen muka ganteng gue" Aska mengucapkan itu sambil menyugar rambutnya ke belakang ala slow motion.
"Serah loooo, iya gue bakal kangen muka gemes lu sih"
"Bangsat dah berapa kali gue bilang gue ganteng njir" tuut umpat aska lalu mematikan telfonya sepihak.
"Hah anjir darah tinggi gue lama lama dibilang gituan mulu, mending berangkat sekarang aja sekalian cari sarapan" ucap Aska kemudian memasukan ponsel ke tas sekolahnya dan beranjak keluar kostan.
"Pagi buk" sapa Aska melihat Bu Siti yang sepertinya hendak pergi ke pasar membawa tas belanjaan baru saja keluar dari pintu.
"Wah kamu makin cakep aja pake seragam. Oh iya tadi Ibu udah siapin bekal kamu sekolah, hari ini kan hari pertama kamu ke sekolah jadi harus semangat, ga boleh sampe kelaperan makannya Ibu buatin bekal" ucap Bu Siti menyodorkan kotak bekal ke Aska.
"Gausah ngerasa ga enak, Ibu malah seneng bisa masakin kamu" memang benar rata rata orang yang ngekost disini adalah mahasiswa dan para pekerja. Aska adalah yang termuda+teramah+tergemoy yang ngekost disini. 'Nikmat mana lagi yang mau Bu Siti dustakan'.
