6

407 43 0
                                    

◍  ◍  ◍  ◍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◍  ◍  ◍  ◍

Setelah berkendara selama 5 menit, bukan penjual makanan yang Aska temukan tetapi.....

Aska melihat abang pertamanya bersandar pada mobil di belakangnya sambil merokok. Aska yang sepertinya mengenali eh sangat mengenali orang itu segera berbalik arah hendak menjauh dari sana alias putar balik. Tetapi terlambat kehadiranya sudah disadari orang itu.

'

Daniel pergi dari kantornya ketika jarum jam menunjukan pukul 21.35 entah kenapa akhir akhir ini ia selalu kepikiran tentang anak terakhir bundanya. Dulu ia ingin Aska menjauh dari hidupnya, karena ketika melihat Aska yang mirip dengan Bundanya membuatnya selalu berpikir bahwa Aska adalah pelaku yang membuat bundanya pergi.

Tetapi dia juga sadar kalau kecelakaan itu bukan salah Aska sepenuhnya. Dia bingung dan akhirnya memutuskan untuk berhenti di jalan samping kolam pusat kota hanya untuk sekedar melihat langit dan merokok.

Daniel itu jarang merokok, dia hanya akan merokok jika sedang kalut pikirannya, seperti saat ini contohnya. Dia sedang bertarung untuk mengalahkan ego atau hatinya. 

"Bunda, Oland harus bagaimana kenapa rasanya sesesak ini" ucap Daniel sambil memandang pantulan bintang dan bulan yang tercetak di air kolam taman.

Atensinya teralihkan ketika melihat sorot lampu sepeda motor yang tidak jadi lewat karena putar balik. Dia reflek menengok ke arah pengendara motor tersebut, dia terkejut bahwa pengendara sepeda motor tersebut adalah Aska, adiknya.

Melihat sepeda motor yang akan putar balik dan menjauh dari tempatnya, Daniel langsung berlari menghadang pesepeda motor itu. Ada rasa aneh dibenaknya saat melihat raut wajah Aska yang terkejut bercampur tidak ingin menatap dari pancaran mata Aska ketika melihatnya.

"Aska" ucap Daniel lirih sambil menunduk. Hening beberapa saat hingga Daniel mengangkat kepalanya tepat menatap wajah Aska yang menatap dirinya penuh kebencian. Daniel lagi lagi kaget melihat tatapan mata Aska. 

'

Saat ini masih dengan Daniel yang menatap Aska sendu sedangkan lawannya menatap tajam penuh kebencian. "Aska, a-abang-" ucapan Daniel terpotong oleh kata ketus Aska "Apa?!"

Entah keberapa kalinya Daniel terkejut mendengar suara ketus Aska kepada dirinya. 'Apakah adeknya ini benar benar sudah menyerah? apakah dia sudah tak lagi mengharapkan kasih sayang keluarganya?' itu yang ada dipikiran Daniel saat ini.

Melihat Daniel yang tak kunjung membuka suara "Apaan sih minggir deh gue mau pergi" ucap Aska jengah menunggu Daniel.

Suara Aska membuyarkan lamunan Daniel "Aska, abang perlu bicara" ucap Daniel tegas menatap lurus ke mata Aska.

Askara Leonard (Re-Upload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang