Hanya cerita tentang remaja belasan tahun yang mencoba bertahan hidup dengan harapan apa yang di takutkkannya tidak terjadi.
Setelah menemukan sebuah Novel yang entah bagaimana tiba tiba terbangun dari mimpi, Aska memilki tekat baru untuk melanjutka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◍ ◍ ◍ ◍
"Aska kamu sudah siap?" tanya Pak Lipur. Saat ini Aska dan para guru pendamping olimpiade sudah berada ditempat olimpiade menunggu waktu pelaksanaan.
"Sudah pak"
"Bagaimana perasaan kamu Aska? Tegang? yang rileks ya.." ucap Bu Rifa.
"Biasa aja Bu, ga tegang juga" ucap Aska dengan muka santai.
Mereka yang melihat muka Aska sangat santai tanpa tekanan menjadi merasa 'benarkah ini anak bisa mengikuti Olimpiade' dan 'Apakah anak ini terlalu sering mengikuti hal seperti ini jadi saja?' itulah yang mereka pikiran saat melihat Aska yang terlihat santai.
"Benarkah?" tanya pak Lipur memastikan.
"hh benar pak, semalem Aska juga udah belajar satu jam"
"Satu jam?" kaget semua orang yang disana.
Belum sempat Aska menjawab pertanyaan batin mereka, pengeras suara sudah berbunyi memberitahukan peserta Olimpiade agar segera berkumpul.
"Yaudah pak buk, udah dipanggil. Aska duluan" teriak Aska sambil berjalan menuju ruang olimpiade.
"Ah iya Aska semoga berhasil" ucap Pak Lipur sedikit berteriak membalas ucapan Aska.
"Benar dia hanya belajar satu jam?" tanya seorang guru pembimbing lainya.
"Entahlah, tapi saya merasa dia dapat diandalkan" ucap pak Lipur.
◍ ◍ ◍ ◍
Saat ini Aska sedang berhadapan dengan soal melebihi x dan y, yang saya yakin jika kalian melihat lebih memilih untuk pura pura tidak melihatnya bersama dengan kira kira 40an siswa dari berbagai sekolah maupun daerah lain.
Aska terlihat serius dan kadang terlihat mengerutkan keningnya saat mencoba memahami kertas di depannya. Tetapi Aska terlihat lebih santai mengerjakan soal di depannya daripada kebanyakan peserta olimpiade lainnya.
Saat Aska sudah menyelesaikan semua soal yang disajikan, ia melihat waktu pelaksanaan olimpiade yang ternyata masih sekitar 30 menit. Sisa waktu itu Aska gunakan untuk mengecek dan mengulang kembali jawabanya.
Terkadang Aska akan mengganti jawaban yang sekiranya kurang tepat. Pengawas memberitahukan bahwa waktu akan berakhir dalam lima menit.
"Waktu tinggal lima menit lagi, bagi yang sudah selesai mengerjakan dan merasa sudah tepat silahkan meninggalkan lembar jawaban di atas meja dan bisa keluar dari ruangan"
Ketika Aska melihat ada beberapa orang yang meninggalkan ruangan, setelah Aska rasa sudah lebih dari 50% meninggalkan ruangan itu, ia bangkit lalu keluar dari ruangan. Di luar sudah ada Pak Lipur, Bu Rifa dan beberapa guru lain yang juga menunggu siswanya.
"Bagaimana Aska? lancar? tanya bu Rifa setelah Aska keluar dari ruang olimpiade.
"Aman Bu" ucap Aska mendudukan dirinya di kursi lalu menyenderkan badannya di kursi itu sambil mengacungkan jempolnya tanda baik baik saja.
