9

354 36 2
                                    

◍ ◍ ◍ ◍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◍ ◍ ◍ ◍

Namun bugh

Aska terkena lemparan balok kayu yang mereka gunakan untuk tawuran.

"Anying ni kayu tau aja mana yang ganteng makanya disamperin" ucap Aska mengelus punggungnya yang terkena balok kayu.

"Heh lo pasti juga komplotan mereka kan?"

"Enak aja, orang gue cuman lewat terus nunggu tawuran kelar biar bisa lewat kok malah didatengin kayu" jawab Aska.

"Halah gausa ngelak lu, tu baju seragam lo aja sama kayak mereka"

"Gue bilang ngga ya ngga anjing" geram Aska.

"Halah bacot" ucap pria itu hendak memukul Aska.

Aska yang terlanjur geram membalas pukulan yang remaja tadi layangkan. Sekalian jadiin pelampiasan aja kali ya ni tawuran? pikir Aska.

Bugh bugh bugh

Aska memukul siapa pun yang mulai menghajarnya dengan brutal hingga mereka yang sedang tawuran menghentikan aksinya menatap kebrutalan Aska.

Salah satu kelompok yang melihat anggotanya banyak yang tidak berdaya di hadapan Aska "Mundur" ucap seseorang yang mungkin ketua dari kelompok tersebut.

Aska masih menetralkan nafas meredamkan emosinya dan mungkin karena cape.

"Halah gitu aja cabut, cemen lo pada" ucap Aska mengompori.

"Aska?? maaf ya kamu jadi terlibat masalah kami" ucap Dareen, ya kelompok yang sedang adu otot tadi adalah Black Bull dan rivalnya.

Ucap Daren melihat Aska masih mencoba mengatur nafasnya "Gapapa kak, tadi salah dia juga padahal gue niatnya cuma mau nunggu, eh malah ada balok kayu menghampiri punggung tercinta" ucap Aska dengan senyuman.

"Ga nyangka gue cil, lu bisa bela diri mana brutal gitu. Ga kebayang kalo gue dipukul ma lu" sahut Rizky

"mau coba kak?" tawar Aska.

Rizky yang mendengar itu terkejut "Ga dulu deh hehe".

"Punggung kamu gapapa? sini gue liat dulu" ucap Darren hendak membuka baju seragam Aska tetapi Aska langsung menghindar.

"Ah gapapa kak gausa dipeduliin, ga sakit kok" tolak Aska

"Ikut kita ke markas aja kita obatin disana" tawar Andra.

"Gausa kak, gue pergi dulu bye byee" ucap Aska hendak pergi tapi pergelangan tangannya ditahan Alaska.

"Nurut" ucap Alaska tegas.

"Maaf kak gak dulu mau pulang tidur" ucap Aska melepaskan tangan Alaska.

Ansel tadi pulang sama Vero ya jadi ga ikut gelud. Aska tidak mau bukan karena apa tapi ia tidak mau ada orang yang melihat bekas luka di punggungnya. Ia tidak mau mendapat tatapan kasihan dari orang lain.

Askara Leonard (Re-Upload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang