◍ ◍ ◍ ◍
"Kenapa kamu mengatakan seperti itu, jelas jelas kami tau kamu sedang menahan sakit" ucap Daniel memandang Aska tajam.
Aska tak mempedulikan ucapan Daniel dan kembali menyenderkan kepalanya di headboard sambil memejamkan mata, sungguh makin diajak mikir perut ini makin sakit.
Aruna terlihat mengepalkan tanganya dan memandang dengan pandangan tidak suka, perilakunya itu disadari oleh Bryan.
"Kenapa mereka malah jadi perhatian gini sama dia. Pokoknya mereka ga boleh lagi sayang sama dia" batin Aruna
"Kenapa Baby Runa mengepalkan tangannya begini, apakah karena dia teramat kasihan atau kangen melihat Aska?" batin Bryan tetap mencoba positif thinking.
Tanpa banyak bacot, setelah tadi Calvin menyuruh maid membuatkan bubur, ia mendekat ke Aska yang bibirnya sudah agak pucat beserta keringat yang keluar dari tubuhnya.
"Aska makan" titah Calvin tegas. Mendengar itu Aska membuka matanya dan melihat sesendok bubur dihadapanya. Aska hanya menatapnya tanpa ada niatan membuka mulutnya dan malah memejamkan matanya lagi
Melihat itu babi kecil kita berkata "Bang Aska itu bang Alvin mau suapin abang loh" ucapnya dengan nada lembut.
Aska yang mendengarnya lagi lagi tidak memiliki keinginan untuk merespon.
"ASKA!!" teriak Edgar tegas.
"Apasih, keluar sana gue mau istirahat" ucap Aska yang masih setia memejamkan matanya.
"Iya nanti istirahatnya, ini dimakan dulu kamu belum makan dari kemarin" ucap Calvin berusaha sabar.
"Sudahlah bang, palingan dia juga cuma drama biar diperhatiin kita. Kaya yang udah udah" ucap Bryan jengah karena Aska yang terus terusan menolak dan tidak merespon.
"Iya, gue lagi drama, jadi daripada kalian liat drama gue yang ga jelas mending keluar aja semua"
"Abang kok gitu. Kan niat kita baik" ucap Aruna lembut dengan nada polos.
"Biarin dek, ga jelas" ucap Bryan membalas ucapan Aruna yang tidak mungkin dijawab Aska.
"Udah ya, kali ini gue lagi gamau drama gue dilihat kalian. Pliss keluar" ucap Aska lemah.
Mendengar ucapan Aska itu, bukanya pada beranjak meninggalkan kamar itu mereka tetap diam di posisi masing masing.
"Yaudah kalau kalian gamau pergi, toh ini juga rumah kalian. Kalau ga biarin gue pergi"
"Tidak" jawab mereka serentak.
Mendengar itu Aska menghela nafas "Yaudah gue mau tidur lagi. Hari ini aja gue mohon jangan biarkan anak sialan ini mengganggu waktu kalian. Silahkan keluar" ucap Aska lalu terlelap dalam tidurnya lelah menahan rasa perih di bagian perut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Askara Leonard (Re-Upload)
RandomHanya cerita tentang remaja belasan tahun yang mencoba bertahan hidup dengan harapan apa yang di takutkkannya tidak terjadi. Setelah menemukan sebuah Novel yang entah bagaimana tiba tiba terbangun dari mimpi, Aska memilki tekat baru untuk melanjutka...