D. 15

52 10 8
                                    

Disinilah mereka sekarang, di rumah sakit tempat mix dirawat. Earth masih diam termenung didalam kamar jenazah didepan jasad mix. Sedangkan orangtuanya sedang mempersiapkan prosesi pemakaman mix.

"Maaf ya mix. gara-gara mau menyelamatkan aku, kamu jadi harus berkorban nyawa untuk aku"

Earth tanpa sadar merubah panggilannya kepada mix lalu menggenggam tangan mix yang sudah sangat dingin.

"Kamu udah gak sakit lagi ya mix, bahkan saat menghembuskan nafas terakhir, kamu senyum cantik banget mix"

"Coba waktu itu aku mau jadi temen kamu dan coba saat itu aku gak mau bunuh diri, pasti kamu masih ada mix"

Earth menyingkir ketika para petugas mulai membawa jasad mix untuk dimandikan, air mata Earth sudah tak dapat dibendung lagi. Saat ini dia hanya bisa termenung dipelukkan mamanya.

"Erd memang pembawa sial ma hiksss"

"Ini takdir mix nak, Erd harus terima ya sayang"

"Erd belum bisa balas budi kebaikan mix ma. Mix jahat ma, mix pergi tanpa pamit erd ma"

"Mama tau, nanti erd harus jadi lebih baik ya. Supaya mix dan kakak kamu bahagia diatas sana melihat kamu"

"Iya ma"

"Permisi, dengan keluarga mendiang?"

Para petugas kamar jenazah terlihat menghampiri mereka.

"Mendiang sudah dipindahkan kedalam ambulan untuk segera dibawa ke rumah duka supaya proses pemakaman bisa disegerakan. Silahkan salah satu keluarga bisa mendampinginya di dalam ambulan"

"Biar erd ya yah yang mendampingi mix"

"Iya nak, ayah sama mama akan menyusul dari belakang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya nak, ayah sama mama akan menyusul dari belakang"

"Iya yah"

Dengan langkah gontai, Earth masuk kedalam ambulan. Di sana dapat dia lihat wajah Damai mix dan dengan tangan yang diikat menyatu diatas dadanya.

"Selamat jalan anak baik, nanti aku akan berdoa dan bilang sama kak bumi untuk jagain kamu di surga"

Setibanya di rumah duka, peti mix dikelilingi bunga-bunga yang cantik sembari menunggu kuburannya siap.

Earth masih setia disisinya. Mama dan ayahnya sedih melihat putra bungsunya itu nampak hancur. Namun, sepertinya air matanya sudah mengering tak mau keluar.

Destiny [Earthmix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang