Part 9 - Sunflower Feelings

631 98 14
                                    

Jika kelak kita menjadi asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika kelak kita menjadi asing

Tolong selalu ingat aku, seseorang yang mengagumimu, seseorang yang selalu meminta doa paling egois pada Tuhan agar kau menjadi milikku. Seseorang yang belum sempat memperjuangkan dirimu karena kalah oleh waktu.

***

Faye menandai tanggal dikalendernya, hari ini hari ke sepuluh Yoko hilang tanpa kabar. Sepulang kerja Faye selalu menyempatkan waktunya untuk pergi ke Rhapsody Romance menunggu Yoko. Namun sang istri tak pernah terlihat, orang-orang di sana menutup rapat mulut mereka meski Faye berusaha menyogok mereka dengan mengirimkan makanan atau minuman tetap saja informasi tentang istrinya tak kunjung ia dapatkan.

Di hari ke empat belas Faye kembali mendatangi Rhapsody Romace, hari ini dia datang agak terlambat karena meeting dengan client baru saja selesai jam tujuh malam. Jalanan yang ramai menghambat perjalanan Faye menuju Rhapsody Romance, mungkin karena besok hari minggu jadi malam ini jalanan dipenuhi orang-orang yang hendak berlibur.

Faye mengernyitkan alisnya melihat keramaian di persimpangan jalan menuju kawasan gedung Rhapsody Romance, orang-orang nampak berkerumun membentuk lingkaran. Suara live musik menyapa indra pendengaran Faye saat mobilnya melewati kerumunan itu. Setelah memarkirkan mobilnya, Faya berjalan menuju lobi Rhapsody Romance.

"Yoko wife."

Suara itu tidak asing ditelingannya, ia tahu orang yang memanggilnya itu salah satu preman yang waktu itu menyerangnya. Faye menghela napas kasar, tanpa mempedulikan si ajudan Rhapsody Romance Faye tetap melangkahkan kakinya menuju Lobi. Dahinya mengernyit melihat Lantai 1 yang sepi.

"Yoko wife." Panggil Pria kurus itu lagi, dia sudah sampai di depan Faye dengan napas tak beraturan karena mengejar Faye.

"Yo-"

"Atur dulu napasmu baru bicara yang jelas." Dengus Faye.

Hari ini hari yang melelahkan, dia tidak ingin menambah rasa lelahnya dengan menghadapi si petugas keamanan.

"Ayo ikut saya,"

"Aku sedang lelah jangan membuang energiku."

"Yoko wife mau bertemu dengan Yoko bukan? Saya tahu dia di mana, ayo saya antar."

Faye menatap penuh curiga pada petugas keamanan di depannya,

"Demi Tuhan saya tidak berbohong."

Dengan tidak sabar si petugas keamanan itu menarik Faye menuju kerumunan di persimpangan jalan. Napas keduanya menderu, Faye melepaskan tangannya yang sedari tadi dipegang si petugas keamanan.

Faye terpaku saat melihat Yoko dengan gaun putih selututnya tengah duduk sambil memainkan sebuah piano digital.

"Live band Rhapsody Romance selalu ditunggu masyarakat." Ujar si Petugas keamanan melihat pengunjung yang memadati persimpangan jalan.

Marriage With(out) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang