Part 2 - Unpredictable

443 77 5
                                    

Suasana pernikahan Faye dan Charlotte digelar sederhana dan hanya dihadiri oleh kerabat dan keluarga. Hubungan keduanya sudah terjalin lima tahun, berawal dari status sebagai teman hingga menjadi sepasang kekasih lalu dengan keputusan yang begitu banyak pertimbangan akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah. Faye melamar Charlotte tepat di ulang tahunnya yang ke dua puluh tujuh.

Penikahan dengan tema garden party dipilih Faye dan Charlotte, alasannya karena tamu undangan yang sedikit. Alunan music wedding mengalun merdu, sang pianis yang memakai gaun putih itu nampak menekan tuts piano dengan lihai, menciptakan melodi yang indah. Tamu undangan nampak hanyut dalam kesyahduan melodi dari pianis itu.

Lux dan Ize yang menjadi bridesmaid Faye tidak bisa mengalihkan tatapannya dari sang pianis.

"Bukankah itu Yoko?" Tanya Lux, Ize menganggukan kepalanya.

"Aku mencari tahu tentang dia dan temannya yang menyelamatkan kita. Yoko dan Marissa anggota orchestra terkenal di Bangkok." Gumam Ize yang seketika menarik perhatian Lux, gadis berambut wolf cut itu memperbaiki posisi duduknya ingin mendengar lebih banyak informasi tentang dua gadis yang dipilih Tuhan untuk menyelamatkan hidupnya.

"Kau akan terkejut jika mendengar ceritaku." Ucap Ize.

Lux membuang napasnya kasar, "Ayo ceritakan, acaranya masih lama."

"Ibu Marissa pemilik orchestra itu, beliau juga adik dari ibunya P'Charlotte yang artinya Marissa dan P'Charlotte bersaudara. Dan Yoko, dia anak angkat dari ibunya Marissa." Jelas Ize.

"Wow jadi apa yang dikatakan Yoko itu benar, tapi kenapa kita baru tahu?"

"Karena kau tidak terlalu suka pada P'Charlotte jadi kau tidak penasaran dengan keluarganya."

"Ya kau benar, bagaimana pun kita adalah saksi dari hubungan toxic Faye dan Charlotte. Bodohnya sahabat kita memilih menikahi Wanita ular itu. Ada banyak Wanita yang bersedia menjadi pasangan hidupnya tapi kenapa harus Wanita itu yang dia nikahi." Gumam Lux diakhir dengan senyum sinis yang terlukis dibibirnya.

"Semua Wanita yang dekat dengan P'Faye kau sebut Wanita ular. Ayolah hapus perasaan itu, P'Faye hanya melihatmu sebagai teman bukan sebagai orang yang dia suka. Sadar itu Lux."

Ya, Lux sempat menyukai Faye secara diam-diam dan hanya Ize yang tahu. Namun demi persahabatan mereka Lux mengubur dalam-dalam perasaan itu. Dia ingin Faye Bahagia dengan gadis pilihannya meski menurut Lux dan Ize calon istri Faye ini bukan gadis yang pantas mendampingi Faye.

"Yoko sangat cantik." Gumam Lux, sedari tadi matanya tak lepas dari paras cantik nan imut gadis pianis itu. Apalagi gaun putih yang dipakainnya semakin menambah kecantikan Yoko.

"Jaga matamu. Ingat Mulan." Tegur Ize yang akhirnya membuat Lux mengalihkan atensinya pada sahabat tersayangnya ini.

"Dia tetap pemilik utama hatiku tapi jika Yoko mau jadi yang kedua, why not?" Ujar Lux sambil mengedipkan sebelah matanya.

***

Berbeda dengan suasana di garden party, di ruang make up sedang terjadi kekacauan. Faye menatap calon istrinya dengan tatapan terluka.

"Kau gila? Jika tidak mau menikah denganku harusnya katakan dari awal." Ucap Faye penuh penekanan. Hatinya mendadak memanas saat Charlotte tiba-tiba saja ingin membatalkan pernikahan mereka.

"Ayahku tidak datang Fai, bagaimana pernikahan ini bisa berlangsung? Kita sudah sepakat akan menikah dengan restu orang tua kita dan kau sudah memastikan itu bukan? Kau sudah memastikan ayahku akan setuju dengan pernikahan kita kan?"

Faye memijat keningnya mendengar derertan pertanyaan Charlotte.

"Aku sudah memastikan ayahmu akan datang." Gumam Faye.

Marriage With(out) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang