Part 10 - Are You Ready My Beloved Ex Wife?

585 102 10
                                    

1 Bulan kemudian


***

Faye menatap seorang wanita paruh baya yang tengah melakukan Fisioterapi, wajahnya terlihat gusar sambil sesekali melihat jam tangan mewahnya. Ponselnya sedari tadi bergetar, bisa dia pastikan pelaku yang menelpon itu adalah sekretarisnya.

"Ms Mali mohon maaf mengganggu waktu anda, meeting bersama klien perusahaan otomotif sepertinya diundur, sekretaris Tuan Harada bilang beliau masih berada di Vietnam."

Faye mengehela napas lega, setidaknya dia tidak terlalu dikejar waktu.

"Baiklah, tolong kosongkan jadwalku untuk hari ini."

"Baik Ms."

Faye menyimpan ponselnya ke dalam saku blazernya, dia tersenyum menatap wanita paruh baya yang kini tengah berjalan kearahnya bersama sang putri yang sedari tadi tak berhenti tersenyum padanya.

"Mommy ingin memperkenalkan Faye pada dr Lingling tapi dia tidak masuk hari ini." Ujar Mrs Austin.

"Jangan bilang mommy ingin menjodohkan Faye dengan dr Lingling, Faye is mine mom." Gerutu sang putri.

Mrs Austin hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang putri yang begitu posesif pada Faye. "Dr Lingling sudah menikah."

"Kau tau Faye, mommy sangat kagum pada dr Lingling. Dia dokter yang hebat yang pernah merawat mommy." Ujar Mrs Austin yang kembali membahas petugas kesehatan yang sangat terkenal di rumah sakit ini. 

"Lihatlah dia menjadi wajah rumah sakit." Mrs Austin menunjuk sebuah poster dengan wajah seorang dokter cantik berambut panjang.

Faye terpaku mentap poster itu, wajah dokter itu tidak asing. Dia pernah melihat wajah cantik itu sebulan lalu, tepat dihari dia memutuskan untuk menceraikan Yoko. Dokter itu menjadi penyebab Faye menyerah pada pernikahannya, Faye menundukan kepalanya saat mengingat hari menyakitkan yang tidak ingin dia ingat lagi. Entahlah, menceraikan Yoko ternyata lebih menyakitkan ketimbang gagal menikah dengan Charlotte. Dan lagi, Mrs Austin bilang dokter itu sudah menikah.

"Kapan dokter itu menikah Mom?"

Charlotte tertawa mendengar pertanyaan Faye. "Pertanyaanmu sangat tidak penting Babe."

Faye mengabaikan Charlotte, dia menunggu jawaban dari Mrs Austin.

"Perawat bilang dia menikah dua minggu yang lalu."

Tubuh Faye melemas mendengar jawaban Mrs Austin, dugaannya benar bukan. Yoko dan dokter cantik itu memiliki hubungan, tadinya dia berharap bisa kembali bersama Yoko tapi sepertinya Faye tidak punya kesempatan lagi. Proses perceraian mereka selesai dalam waktu tujuh hari, tentu saja biaya yang Faye keluarkan tidaklah sedikit. Dia tidak mau menghalangi jalan kebahagiaan seseorang, meski hatinya berdenyut nyeri tapi setidaknya ia bahagia melihat Yoko sudah bersama dengan orang yang dicintainya.

"Babe, kapan kita akan menikah?" Tanya Charlotte, saat Faye tengah memasukan barang-barang milik Mrs Austin ke dalam mobilnya. Faye tak bergeming, saat ini dia hanya ingin fokus pada pekerjaannya. Faye sedang tidak ingin terlibat dalam perasaan siapapun.

"Aku tidak ingin menikah." Jawab Faye. Jika bukan karena janjinya sebulan lalu dia malas bertemu kembali dengan Charlotte.

"Bukankah kau dan Yoko sudah bercerai? Ayolah Faye kita menikah lagi, mommy  akan membantu kita meminta restu Daddy."

"Aku tidak bisa Char, aku tidak mau memikirkan apapun selain pekerjaan."

"Kau tidak mencintaiku lagi?" Lirih Charlotte.

Marriage With(out) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang