Chesta atau orang terdekatnya memanggil Chesa atau untuk eyang memanggilnya tata dan mama saat marah memanggil namanya dengan lengkap.
Saat ini adalah hari libur untuknya yang super sibuk dengan sekolah dan juga gymnasticnya. Dia menikmati kue dan susu yang disediakan oleh asisten rumahnya di halaman belakang sambil meihat sekeliling barangkali ada asisten yang masih memantaunya. Dia tidak ingin misinya ini diketahui oleh banyak orang. Setidaknya hanya nenek yang dia percayai disini. Karena mama sangat disayang oleh semua asisten.
"Giandla Has Hasan Hasta. Uh susah sekali bacanya"
Tidak ada yang aneh dari tulisan mama. Namun dia sudah menghabiskan dua jam di meja itu dan membaca dengan pelan semua kata disana dan nama itu yang sering keluar di buku hijau yang dipegangnya.
"Colp. Apa itu colp?"
"Ah aku halus menulisnya kembali agal tidak ketahuan mama"
Pelan-pelan dia salin tulisan itu ke dalam buku pink kesayangannya. Sebenarnya buku ini dibeli untuk dibawa saja dan sebagai bahan pamer ke ruby dan teman-temannya. Tapi, demi mendapatkan petunjuk keberadaan sang ayah. Dia siap mengorbankan buku berharganya ini.
"Meleka belsama. Apakah ini papa?"
Sambil membawa tangannya ke dalam dagu dia mencoba berpikir dengan keras apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
"Ehm. Sudah chesa putuskan. Chesa akan mengikutseltakan nenek"
Akhirnya perlahan dia turun dari kursinya dan tak lupa membawa buku-buku nya yang sudah dimasukkan ke dalam tasnya untuk dibawa pergi.
*****
"Eyang... "
"Eee yaaanggg. Huft eyang mana ya yaa. Mbak putli lihat eyangku yang gemes itu gak?"
Putri yang mendengar namanya dipanggil oleh makhluk kecil paling menggemaskan di rumah inipun sontak menoleh.
"Eyang seperti biasa nona. Saat ini dia sedang tidur di kamarnya"
"Oh, oke. Terlimakasih ya mbak putli" Tanpa membuang waktunya, Chesta berlari ke arah kamar sang nenek di lantai satu tersebut. Membuat mbak putri geleng kepala melihat tingkah anak majikannya tersebut.
***
"Eyaaaaanggg" Dengan ceria dan suara yang melengkung akhirnya sampailah Chesta di kamar sang nenek.
"Waah cucu eyang. Ada apa ini? Apakah me timenya sudah selesai?" Tadi saat sang nenek hendak menemaninya belajar dilarang keras oleh Chesta dengan alasan bahwa perempuan cantik butuh sesuatu yang disebut dengan me time. Me time itu waktu untuk sendiri itulah yang dijelaskan oleh mama beberapa waktu lalu dan alasan itu yang digunakan oleh si kecil Chesta.
"Sudah doong. Tata sudah selesai. Sekalang mau menemani eyang saja"
"Wah baik sekali cucu eyang ini. Tadi apa yang dilakukan saat me time?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu Kembali
RomanceSaat ini menuju ulang tahun chesta yang ke lima. Di sekolahnya dia selalu mendapatkan pertanyaan dimana ayahnya. Memangnya mereka saja yang ingin tahu dimana ayahnya? Diapun sama. Hingga suatu malam setelah sang ibu tertidur. Chesta yang saat ini...