Bab 4. Pesan

167 13 0
                                        

Sudah banyak hal yang terjadi diantara kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah banyak hal yang terjadi diantara kita

Banyak skenario yang mungkin terjadi diantara kita

Begitu pula saat terpisahnya kita

Melalui pesan itu aku sudah menduga

Maka bertemu kembali adalah jalan untuk menyelesaikannya

******

6 bulan lalu

"DAMN" 

Giandra yang tengah menikmati kopi paginya sedikit terganggu dengan rekasi yang dikeluarkan oleh asistennya dan sontak dia melihat ke arah tersebut.

"Andra. Oh My God. Gue gak tau harus ngomong apa"

Giandra masih dengan tampang lempengnya melihat ke arah asistennya tersebut.

"What?" balasnya malas

"OMG you should see what I faound in my no your email today. Untung email ini gue yang pegang"

"ck, what. sini"

Giandra sontak merebut Ipad yang dipegang oleh asistennya tersebut.

"Damn"

"Yes damn itu yang gue bilang tadi litterely my boss"

Meski kemungkinan hal ini akan terjadi, tapi saat ini Giandra cukup shok. Benar, syukur atas apa yang disampaikan oleh asistennya bahwa email yang berisikan foto seorang wanita dan anak perempuan yang dari siluetnya saja Giandra sudah tahu siapa wanita tersebut membuatnya kaget.

Email dengan pengirim yang tidak dia ketahui tersebut menjelaskan dan menceritakan secara singkat siapa dan apa yang dia inginkan. Sungguh email yang tergesa menurutnya.

"Apakah sebelumnya kamu meninggalkan Cana dengan kondisi yang sulit Dra?"

Sang lawan bicara tidak menjawab namun tetap menyecroll email dan foto tersebut. Entah perasaannya saat ini campur aduk.

"Leave me alone"

"Ck, lo mah. Gak asik banget kalo ada apa-apa tu lo better cerita ke gue deh Dra. Ehm tapi kalo lo mau sendiri juga gue kasih waktu kok. Meeting pagi ini gue handle dulu"

Karena di tatap Giandra itu sangat tidak nyaman untuk keberlangsungan kesehatan metalnya. Sehingga akhirnya dia turuti saja kemauan sang boss.

*****

Giandra adalah orang yang keras, kaku dan kontrol emosinya kurang. Sehingga saat ini yang diinginkannya adalah menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan untuk wanita yang dengan berani meninggalkannya dan membawa miliknya.

"Beraninya kau" Sambil menghisap cerutu ditangannya dia melihat kearah jendela dan pemandangan diluar sana. Meski di otaknya sudah merancang banyak skenario untuk menggebrak tubuh ringkih yang dulu selalu memuaskannya.

Bunyi telponnya mengalihkan fokusnya sejenak. Dilihatnya nama sang anak tertera disana

"Ya, bicaralah"

"Ayah aku dan adik mau ke rumah nenek. Sekarang"

"Minta supir untuk mengantar. Sampaikan salam ayah ke nenek"

Setelah anaknya menutup panggilan tersebut  Giandra melakukan panggilan lainnya.

"Cari tahu semua tentang Chesta Bajramaya dia seorang anak berusia empat tahun lengkapnya minta ke Liam"

"Satu lagi, hubungkan saya dengan investor Bungalau Raya Mahaswari"

*****

Itulah yang terjadi enam bulan lalu dan akhirnya Giandra bisa menjegal bisnis mainan kecilnya dulu yang sekarang terlihat sedang kesusahan menggendong seorang putri kecil yang memiliki paras perpaduan antara dirinya.

"Wow. Dia terlihat begitu kesusahan bos. Haruskah aku membantunya?"

"Diam Liam komentarmu tak diperlukan"

"Hahahahaa" Sungguh seharian ini dia begitu terhibur dengan perilaku dari sang sepupu.

Bagaimanapun dia bisa melihat binar antusias yang dari Giandra dan cukup bangga dengan kemampuan sang sepupu yang bisa mengontrol diri untuk tidak langsung menerjang dua sosok yang Liam tahu mengganggu pikiran sang Giandra Hastanta Jayantaka.

Disisi lain ini adalah kali pertama Giandra melihat secara langsung anak yang fotonya dia lihat setiap hari sejak enam bulan lalu. Anak yang begitu manis dan miliknya. Beraninya ada yang menyembunyikan miliknya tanpa sepengetahuannya. Satu sisi dia begitu murka akan hal ini. Namun, dia harus bisa mengendalikan diri hingga membuat mainan kecilnya keluar dan menyerahkan miliknya kepadanya.

"Kita kembali ke penginapan"

*****

"Can plis lo pikirin lagi deh keputusan lo. Ini gue yakin lo gak berpikir secara jernih dan mateng- mateng kalo lo langsung putus kerjasama deh"

Sambil memijat pelipisnya sesungguhnya benar apa yang dikatakan oleh Putra. Namun, bekerjasama dengan Giandra adalah hal yang paling utama dia hindari.

"Gue gak bisa lanjutin ini put. Plis lo harus hargai keputusan gue dong"

"Hargai keputusan lo kalo jelas ya gue dukung Can. Tapi ini mendadak lo ambil keputusan yang gak masuk akal setelah ketemu sama tu owner. Gue gak tau hubungan lo apa sama dia. Tapi gue ingetin sebelum lo bertindak yang gak masuk akal lagi. Bulan depan yang mana itu dua minggu lagi adalah batas pembayaran tunggakan dari bank. Kalo tiba-tiba lo putusin hubungan ini, duit itu lo mau cari dari mana? Ditambah lagi kalo lo putusin kerjasama ini, yang ada lo juga bayar pinalti Cana... Plis deh, singkirin dulu hubungan personal lo"

Disini putra sudah tidak bisa menahan emosi lagi. Dia sudah seperti memiliki usaha ini. Jadi saat Cana membuat keputusan yang menurutnya super bodoh itu otomatis murkalah dia.

"Sory kali ini gue mo cabut dulu. Lagi emosi banget"

Sepeninggal Putra, Cana memilih pelipisnya lebih kencang lagi. Sesungguhnya itupun yang dia pertimbangkan sejak kemarin.

Tujuan utamanya hilang dari kehidupan Giandra adalah untuk mandiri dan tidak terikat lagi dengan dirinya karena Cana tahu bagaimana tersiksanya hal itu. Meskipun sebenarnya dia sendirilah yang membuat situasi ini terjadi.

Jika ini hanya menyangkut dirinya itu tak masalah. Cana bahkan pernah mengalami hal yang menurutnya mengerikan. Namun, ada Chesta. Dia lah hal yang paling berharga untuk Cana saat ini. Dia tak mau apapun terjadi pada anaknya. Menyembunyikan adalah hal yang dia pilih.

Meski kini dia ragu apakah keberadaan Cana masih tak diketahui. Mengingat saat ini tempat persembunyiannya sudah ditemukan dan Giandra sudah mulai menjalankan aksinya dengan ikut campur tangan dalam usahanya.

"Tuhaan, aku mohon petunjukmu"

Tangis yang sejak kemarin dia tahan kini mulai keluar. Dia masih berusaha untuk mencari investor lain. Tapi dalam dua minggu itu rasanya sungguh tidak mungkin. Memang licik Giandra. Dia tahu bahwa ini adalah trik dari Giandra untuk mengikatnya.

"Apa yang harus aku lakukan?"

#########

Aku bersyukur bisa menyelesaikan Bab 4 ini..

Hope u enjoy it.

Jangan lupa tinggalkan tanda ya gaes. Like comment follow

21 September 2024
Love,
Ka

Bertemu KembaliWhere stories live. Discover now