Bab 2. Mencoba Menyelesaikan

65 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku tahu dari awal bahwa ini takkan mudah.

Namun tak kusangka akan sesulit ini. Meski itu sulit, kucoba untuk menyelesaikannya.

Berharap agar usahaku tidak membawaku kepadamu dan kita bertemu kembali.

******

Sudah dua tahun ayah dan kakakku meninggalkanku. Kini, orang yang selalu akan ada untuk melindungiku telah tiada. Duka itu tetap ada. Apalagi ayah dan kakakku menjadi sosok yang begitu dibutuhkan oleh Chesta.

Beliau meninggalkanku bersama dengan ibu dan Chesta dengan begitu banyak kenangan indah. Salah satunya adalah rumah kami dan usaha penginapan yang selama ini menghasilkan cukup uang untuk kehidupan kami.

Penginapan itu dibangun atas rasa cinta ayahku kepada keluarganya. Dia ingin membuat usaha sendiri sehingga bisa menghabiskan banyak waktu dengan keluarganya. Do'a ayahku terkabul, melalui penginapan tersebut aku bisa menggapai mimpiku. Kuliah di luar negeri di kampus bergengsi dan menghidupi ku yang sangat manja ini.

Banyak sekali kenangan indah yang ada disini. Kerja keras ayah dan kakakku yang mencoba untuk memperbesar usaha kami. Namun, terhenti saat terjadi wabah Covid. Saat itu ayah dan kakakku berusaha semaksimal mungkin untuk membangkitkan ekonomi warga sekitar melalui penginapan ini. Namun, ekonomi saat itu tak mendukung. Kini, meski perekonomian sudah mulai bangkit, wisatawan tetap ada. Namun, ayah sudah berpulang diikuti oleh kakak.

Meninggalkanku bersama dengan hutang. Usaha ini bagaimanapun juga akan aku buat agar tetap bersama kami. Bagaimanapun juga banyak sekali hal yang membuatku tak rela untuk melepaskannya.

"Lepaskan saja nak, Mama takut ini malah menjadikanmu semakin repot"

Saat mama menyampaikan itu, aku tak bisa untuk mengiyakannya. Aku ingin saat Chesta besar nanti dia memiliki kenangan bersama dengan kakeknya meski mungkin tak banyak memori yang didapatkannya.

"Tidak ma, Cana akan mengusahan yang terbaik. Cana butuh doa mama. Semoga ada investor yang mau membantu kita ya ma"

Saat itu tatapan mama berkaca-kaca karena tentu seorang ibu tak akan bisa melihat anaknya kerja keras sendiri menyelesaikan permasalahan yang bahkan selama ini dia tidak pernah memegang kendali tentang masalah hospitality.

Namun meski demikian, selama ini Cana yang terkenal pembangkang, keras kepala, nakal tapi dia cerdas. Bagaimanapun, dia pernah menjadi bagian dari perusahaan besar menjadi asisten langsung dari sang pimpinan. Menjalani berbagai meeting membosankan, negosiasi yang alot. Sehingga meskipun sedikit dia mempelajari hal yang dibutuhkan.

Bertemu KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang