ISAAC; RED FLAG

07

"Ibu selama ini gimana?"

Isaac meletakkan satu gelas teh manis dihadapan Ibu Tisha dan duduk di samping nya. Ibu Tisha tersenyum manis seraya mengelus rambut sang putra.

"Ibu baik baik aja sayang, abang Arthur juga sekarang sudah mau menikah. Ibu senang kamu kirim pesan ke Ibu sekalian Ibu mau undang kamu ke acara nya Arthur"

"Bang Arthur mau nikah Bu??" Ibu Tisha mengangguk.

"Nanti temuin Ayah Ronan juga ya sayang dia udah sadar kesalahan nya. Bukan kamu kok yang salah" Ayah Ronan adalah Ayah tiri Isaac. Suami Ibu Tisha.

Disaat perceraian Ayah dan Ibu. Ayah memilih membawa Isaac sedangkan Ibu membawa Arthur. Beberapa bulan kemudian Ayah mendapat undangan pernikahan dari Ibu. Hal itu membuat Ayah marah dan kesal akhirnya bulan berikutnya Ayah memberikan undangan pernikahan pada Ibu.  Ayah menikah lagi karena Ibu menikah lagi. Itu sebab nya Ayah jarang pulang kerumah Bunda Sonya karena hanya pernikahan kontrak.

"Kamu gimana sama Ayah baik baik kan?"

Isaac mengangkat kedua bahu nya tidak tau karena memang Ayah jarang sekali pulang ke rumah Bunda Sonya. Ayah selama ini tinggal di Apartemen ini, Apartemen yang mereka tinggali sebelumnya.

"Ayah jarang pulang terus Isaac juga kesel Bu sama Bunda, Isaac ngga suka sama Bunda" Rengek Isaac pada Ibu. Ibu memeluk Isaac mengelus punggungnya pelan.

"Walaupun gitu kamu ngga boleh kasar apalagi nyakitin hati Bunda. Sekarang kan Bunda Isaac Bunda Son—"

"Ngga mauu pokoknya Ibu Isaac cuma Ibu"

"Ohh iyaa kamu ngga mau kenalin pacar kamu ke Ibu?" Isaac melepaskan pelukannya lalu beralih senderan ke sofa.

"Namanya Bianca Bu. Isaac suka banget sama Bianca dari awal Isaac liat" Ibu Tisha mengangguk dan tersenyum kecil.

"Bianca perempuan yang Isaac cinta setelah Ibu"

➖➖➖➖➖

Isaac mengetuk pintu rumah Bianca dan tidak lama Bianca membuka pintunya. Isaac segera masuk kedalam rumah. Memang terasa sepi dan sunyi karena memang hanya Bianca yang tinggal disana.

"Sayang kamu ikut aku yu ketemu Ibu" Kata Isaac pada Bianca.

"Ibu Tisha disini?" Isaac mengangguk sebagai jawaban.

Bianca tersenyum lalu mengeluarkan bolu dari oven. "Pas banget aku buat bolu, ini aku kasih buat Ibu deh nanti aku buatin lagi buat kamu"

Isaac tersenyum kecil lalu mengikat rambut Bianca yang terurai berantakan. Bianca lanjut memberikan parutan keju diatas nya dan memotong nya kecil kecil.

Isaac memeluk Bianca dan mengecup leher nya yang terekspos. Walaupun berkeringat Isaac tetap suka aroma alami dari tubuh Bianca. Suasana hati Isaac sangat bagus dan dalam mood yang good karena dua bidadari nya saat ini.

Bianca sudah selesai dengan hias menghias bolu lalu membalikkan tubuhnya menghadap Isaac. Isaac tersenyum seraya memberikan kecupan di kedua pipi nya. Isaac akan membuat Bianca akan tetap berada di sisi nya dengan cara apapun.

Sampai nya mereka di Apartemen Bianca merasa gugup plus senang karena bisa bertemu dengan Ibu Tisha, Ibu kandung Isaac. Di satu sisi Bianca takut kehadiran nya tidak diterima tapi Isaac menyakinkan Bianca kalau Ibu tidak galak sama sekali.

Pintu Apartemen terbuka dan Ibu mempersilahkan Isaac dan Bianca masuk. Bianca mengecup tangan Ibu dan memberikan bolu spesial yang Bianca buat pada Ibu.

"Aduh terimakasih sayang"

"Bianca buat sendiri Tante" Kata Bianca sambil tersenyum.

Ibu terkejut lalu memberikan sedikit tepuk tangan sebagai tanda apresiasi kepada Bianca yang sudah meluangkan waktunya untuk membuat bolu.

"Kita makan bareng bareng yaa bolu buatan mantu Ibu"

Bianca terkejut mendengar kata 'mantu' apa apaan ini apakah sebentar lagi Bianca akan menikah dengan Isaac lalu bagaimana dengan Bang Lewis??

Isaac yang melihat itu terkekeh geli lalu mengecup bibir Bianca yang sedikit terbuka. Ibu menggeleng gelengkan kepala nya melihat hubungan dewasa Isaac dan Bianca. Sepertinya Ibu harus memberikan sedikit nasihat.

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan mereka sudah banyak berbagi cerita akhirnya Isaac mengantarkan Bianca pulang. Setelah mengantar Bianca, Isaac masuk kedalam kamar Ibu dan merebahkan tubuh nya ranjang.

"Isaac, Ibu mau tanya jawab Ibu jujur yaa" Kata Ibu Tisha. Isaac mengangguk.

"Apa kamu perna sex sama Bianca?"

Isaac yang mendengar itu terkejut dan langsung terduduk menatap Ibu yang sedang membersihkan wajah nya dari make up. Isaac hanya diam tidak menjawab pertanyaan Ibu.

"Jawab aja sayang ibu cuma tanya kok"

Ibu yang melihat Isaac hanya diam langsung menghampiri nya lalu duduk di pinggir ranjang.

"Ibu cuma mau bilang kalau melakukan sex harus pake pengaman ya. Kejadian sama abang kamu, dia kebablasan sama pacar nya"

Isaac menatap Ibu. "Bang Arthur nikah gara gara cewe nya hamil Bu?" Ibu mengangguk membenarkan ucapan Isaac.

"Isaac ngga perna Bu. Bianca nya selalu nolak"

"Bagus"

Isaac mendengus tidak suka. Isaac selalu merasakan sakit di area selangkangan nya karena Bianca yang terus menolak dan berakhir Isaac harus bermain sendiri dengan membayangkan Bianca yang melakukannya. Isaac tersiksa dan bisa bisa nya Ibu berkata 'bagus'

"Itu tanda nya Bianca anak yang baik dan tau diri karena kalian masih sekolah. Ibu suka dengan kepribadian Bianca yang baik dan tulus terlihat dari mata nya"

Kalau ini Isaac sangat setuju. Bianca memang baik hati dan tulus, Isaac bisa merasakannya itu mengapa Isaac menyimpan Bianca untuk dirinya sendiri.

"Pokoknya pesan Ibu jangan perna melakukan sex sebelum kalian menikah, paham yaa Isaac"

Isaac tidak menjawab karena Isaac tidak yakin bisa menahan nya.

➖➖➖➖➖

Jam sudah pukul 2 pagi namun Isaac belum bisa tidur karena pikirannya terus mengarah ke sex dan Bianca dua hal itu mengacu pada nafsu Isaac sampai tidak bisa tertidur. Isaac mencengkram rambutnya erat berusaha menghilangkan pikiran kotor nya.

Karena terus berfikir kotor pada Bianca akhir Isaac memutuskan untuk mandi. Menghilangkan nafsu nya dengan air dingin yang mengalir dari kepala nya.

Namun hal itu sia sia pada akhirnya Isaac melakukan sesuatu yang sudah ia tahan dari beberapa jam yang lalu.

***
Terimakasih yaa yang sudah vote dan comment maaf karena up nya lama🙏😭

8 September 2024