#PERINGATAN

295 35 1
                                    

Sun sudah menyelesaikan kelas nya hari ini  .

Dengan totebag yang bertengar indah di bahu kanan nya .sun melangkah kan kakinya ke kantin .

Mungkin teman teman nya sudah pada nunggu sun di sana .

" SUN SINI  " sedikit malu saat di panggil sekuat itu dengan keadaan kantin cukup ramai. Tapi tetap dia adalah sisi no limit.

Sisi suaranya pelan cuman kalau lagi sakit tenggorokan .

Sun mengambil duduk di sebelah Dinda dengan di hadapannya Nabila dan sisi.

" Guys gue titip tas dulu yah mau ke toilet bentar ."

Kompak nya sisi Nabila dan Dinda mengangguk mengiyakan .

TOILET

setelah selesai dengan urusan nya .

Sun berdiri di wastafel menatap dirinya  di pantulan cermin ,menumpuh kan tangan kirinya dan tangan kanan sibum membenahi rambut .

BRUUUK

Dengan refleks Sun menoleh ke arah belakang ,suara pintu yang di buka kasar .

Sedikit geram di hatinya kenapa harus sekasar itu cuman buka pintu yang ga rusak sama sekali.

Tapii sun hiraukan kembali dengan aktifitas nya .
Tapi...
" Upss sorry Lo kaget yaa"

Sun melihat dari pantulan cermin wanita di belakangnya ,yang sudah melioat tangannya di dada.

Perempuan yang memiliki perawakan kurus,rambut hitam panjang ,putih dan lebih tinggi dari sun .

Sun mencoba mengabaikan  dan memilih untuk pergi dari perempuan yang sama semkali sun tidak  kenal .

" Eh mau kemana buru buru banget ,,belum juga gue nanya "

Sun menghela nafas nya kesal lalu memutar tubuhnya dan menatap balik wanita di hadapannya .

" Maaf tapi sebelumnya kita engga kenal jadi saya rasa engga ada yang harus di tanya "

Baru sun ingin melangkah lagi tapi tangannya di tarik ,membuat sun menggurungkan niatnya .

" Sombong banget Lo ,muka biasa aja juga ."

Sun menatap lebih lekat  tatapan yang nyalang dari gadis yang sun engga kenal sama sekali.

" Kalau emang mau nanya lebih baik di percepat,gue ada urusan lain "

Rasanya kesabaran sun di uji kali ini ,bukan nya sun mau berlagak sombong tapi rasanya kesal di perlakukan engga sopan sama orang yang engga kita kenal . Apalagi sampai sengaja banting pintu,dan narik tangan sun.

" Calm down "

Saat gadis itu mundur di hadapan sun ,dengan langkah kesal sun mengambil celah untuk pergi dari cewe enggak jelas ini .

Sun merasa kalau cewe  di hadapannya sedari awal sudah engga jelas jadi menurutnya lebih baik sun engga perdulikan .

" Udah ngasih apa ke pansa sampe di bucinin banget "

Langkah yang awalnya cukup tergesa langsung berhenti .

Sun mengepalkan tangannya dan berbalik menatap cewe yang udah kasih senyum menyebalkan nya .

" Maksud Lo "

" Aduhh sok polos banget ya ,gue rasa semua cowo di kampus buta ,bisa bisa nya cewe murahan di jadiin primadona "

Cewe yang awalnya nyender di tembok itu kini memajukan badanya .

" Atau Lo juga serahin diri Lo kemereka ,upss"

Plakkk

Sun menampar gadis dihadapannya dengan wajah yang sudah memerah menahan amarah ,matanya mulai berair ,hatinya berdenyut ,selama ini sun belum pernah Nerima kata kata sejahat ini .

Apalagi menyangkut harga dirinya .

Gadis di hadapan nya tampak semakin menunjukan senyum puas dan semakin menyebalkan di mata sun .

" Tersinggung Lo ,berarti bener udah serahin semuanya ke pansa dan cowo cowo lain, gampangan  banget jadi cewe "

Di akhiri dengan decihan .

" apa mau Lo!! Gue enggak pernah ada masalah sama Lo sebelumnya "

Perempuan di hadapannya melipat kedua tangan dan semakin mendekatkan tubuhnya ke sun.

Menatap dengan nyalang ,seolah benar benar ingin membunuh sun saat ini juga .

" Salah Lo karena murahan,dan licik udah ngambil jalan yang enggak seharusnya  "

Dengan mendorong bahu sun, lalu dengan langkah tanpa bersalah meninggal kan sun .

Kaki sun terasa lemas ,menyandarkan tubuhnya ke tembok ,tanpa terasa air matanya jatuh.

Sun belum pernah mendapat perkataan sekasar ini sampai rasanya dia melakukan hal sekeras itu Samapi menampar.

Telpon di rok nya terasa berdering ,terlihat nama Nabila di sana .

Sun mengabaikan, memilih untuk membersihkan jejak air matanya ,sedikit membasuh wajahnya dan membenahi rambutnya .

Berulang kali sun menenangkan deru nafasnya setelah di rasa cukup sun keluar dari toilet.

KANTIN

" Kok lama banget ke toilet doang si sun yah"

" Iya telpon gue juga enggak di angkat "

" Apa dia masih belum sembuh ,terus dia lemes dia pingsan gimana " ucapan sisi langsung dapat plototan dari Nabila dan Dinda .

" Pikiran Lo udah kayak satwa liar ,,Lo engga liat dia sumringah banget tadi "

Sisi cuman nyengir .

" Asbun banget Lo sisik ikan "

Enggak lama mereka semua sudah melihat sun yang jalan ke arah meja mereka .

" Lama bang-  Sun Lo kok kayak lemes gini "
Sisi langsung berdiri dari duduknya beralih memeriksa suhu tubuh sun .

" Iya sun kok tiba tiba gini "

" Gue enggak papa kok ,cuman tadi kayak tiba tiba pusing aja tapi gakpapa kok "

"Kok kayaknya parah si sakit Lo sun " Dinda menatap ibah  ke sun.

" Engga papa serius deh .oh iya kita ke mall nya sekarang aja yuk  "

Perkataan sun membuat ke 3 sahabatnya saling pandang .

Bukanya sun yang membatalkan ini tadi pagi karena katanya ada kegiatan panitia .

" Lo bukanya ada mau rapat "

Sun menyeruput es teh di hadapannya lalu menatap ke arah teman temanya dengan cengiranya .
" Gue bolos ajala ,gue pusing makin pusing entar "

" Yakin karena itu kan " teliti sisi sampai condongkan tubuhnya ke arah sun .

Sun yang di tatap sebegitunya ,sedikit menghindar kontak mata ke sisi, dia takut sahabatnya bisa membaca pikirannya saat ini.

" Yakin la ,udah lama. Juga kita engga manjain diri kan "

" YEEEAAAYYYY!!"

respon ke 3 sahabatnya di luar ekspetasi sun dan BMKG.

sekarang meja mereka benar benar jadi pusat perhatian di kantin .


MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang