Tiba di acara GO GREEN semua panitia dan dosen penanggung jawab benar benar sibuk dengan tugas nya masing masing .
Anda dan beberapa panitia yang lain sudah lebih dulu pergi ke desa Purbasari tempat yang akan mereka kunjungi untuk acara pergerakan go green .
Mempersiapkan balai desa untuk acara rapat sebelum turun ke lapangan ,dan beberapa bibit pohon yang sudah di bawa anda dan 5 panitia lainya .
Sedangkan sisanya mempersiapkan beberapa alat yang akan di jadikan ikonic kampus mereka di setiap agenda acara go green .
Tersisa pansa dan sun terlihat pansa yang sedari tadi sibuk bolak balik dari ruang rapat ke ruangan dokumen .
Soalnya beberapa makalah angenda go green ada penambahan untuk perbandingan saat rapat di desa nanti dan itu cukup membutuhkan waktu .
Walupun sedikit riweh dan membuat sun pusing bukankah sun hari tetap menjalankan nya karena jabatannya adalah sekretaris di sini .
Setelah selesai sun menghembuskan nafas nya lega dengan mendudukan dirinya sebentar di kursi depan ruangan dokumen .
Hanya ingin Meregangkan jari jari tangannya yang terasa pegal dan keram karena harus di paksa mengetik dengan cepat .
" Nih minum dulu, Capek banget kayaknya buk "
Sun mendongak memastikan siapa yang barusan menyodorkan minum ke arahnya .
Dan di lihat nya orang di hadapnya ini adalah pansa ,sun tersenyum dan menerima uluran minuman dari pansa.
" Makasi sa"
Pansa membalas dengan senyuman dan mendudukan bokongnya di kursi sebelah sun .
Memperhatikan dari samping sun yang seperti manusia dehidrasi ,membuat pansa terkekeh lucu .
" Udah selesai ?"
Pertanyaan pansa di jawab anggukan oleh sun,menyeka sedikit bekas air yang menempel di bawah hidungnya .
" Kamu udah selesai bantu pindahin barrang barangnya ?"
Jika Sun sibuk dengan map map nya maka pansa benar benar sibuk dengan mindahin tenda,sepanduk,bendera kampus,dan bibit pohon yang jumlahnya lumayan banyak.
" Udah juga ,kamu enggak liat yah aku keringetan gini "
Sun menunjuk area keringatnya di dahi ,dan benar saja banyak berjujuran bahkan bagian baju dada pansa terlihat basah .
Sun terkekeh lucu dengan itu
" Kamu lebih kayak kecebur got si "" Paling bisa yah ngeledekin ,lagian bibit pohon banyak banget mau buat hutan pribadi apa gimana si "
Lagi dan lagi sun benar benar tertawa mendengar penuturan pansa .hutan pribadi katanya? Memang angsa satu ini paling bisa modus nya buat pujaan hati tertawa .
" Kamu sama aku yah berangkatnya "
" Loh emang yang lain mana kita di tinggal? Iya kita di tinggal sa?? "
Pansa terkekeh lalu mengacak lembut rambut sun . Muka panik dan pertanyaan polos sun membuat pansa benar benar merasa gemas dengan gadis pujaan hati nya ini.
" Bukan sun tapi yang di mobil itu tinggal pembimbing semua yang tua tua kamu mau Sama om om satu mobil,entar kamu di grepe grepe ihhh serem "
ngeliat muka pansa yang nyebelin waktu coba nakut nakutin sun.pansa langsung di hadiahi pukulan di bahu nya oleh sun.
Bukanya kesakitan pansa malah terkekeh lucu, ngeliat raut wajah sun yang cemberut ,bibir nya yang mngerujut ke dapn, di tambah mukanya yang keliatan kesal .
" Ihh apaansi kamu enggak mungkin la mereka kayak gitu ,bilang aja kamu emang mau berangkat bareng aku"
Nah itu kamu tau ke apa nanya sun : batin pansa
" Aku cuman ngejaga aja waspada sun "
Sun memutar bola matanya malas lalu berdiri dari duduknya menyanggah totebag nya dan jalan mendahului pansa . Pansa hanya bisa mematung menatap sun apa kali ini pansa di tolak ,atau sun ngambek .Hanya seperkian detik pada akhirnya pansa menoleh dan terkekeh karena melihat muka panik pansa .
" Ngapain masih di situ katanya mau berangkat bareng "
Pansa langsung sadar 1000% dan sigap berdiri nyamperin sun sambil senyum cerah .
" Balas dendam yah kamu "
Sun hanyak terkekeh dan mengeleng tidak percaya dengana apa yang dia lihat, muka cengo si pansa benar benar lucu menurutnya .
"Ohh kamu ngejekin muka aku "
Dengan senyum jahilnya pansa langsung menggelitik sun sambil tertawa puas.
" Ahah pansa stopp ih gelii "
Mendadak koridor penuh dengan tawa mereka berdua dan suara sun yang terus mohon minta pansa berhenti menggelitiknya .
Sedangkan pansa puas ngeliat sun terus tertawa sambil ucapin kata ampun berulang ulang .
" Rasain nih rasain hukuman buat orang jail "
Mereka berdua benar benar tertawa dengan lepasnya. Suara nya memenuhi sepanjang koridor.
sampai pada akhirnya pansa kehilangan keseimbangannya karena tidak sengaja kakinya injak tali sepatu sun yang lepas.
BhBRUUGGG...
Karena hal itu membuat keduanya terjatuh dengan posisi pansa mencoba melindungi kepala belakang sun supaya tidak terbentur lantai koridor.
Dengan posisi Tangan kanan di kepala belakang sun tangan kiri yang mencoba menahan tubuhnya agar tidak benar benar menimpah sun .
Mata sun dan pansa bertemu sama sama saling mengunci pandang, sun seperti benar benar terkunci dengan sorot teduh mata pansa .
Sedangkan pansa Dengan jarak yang setipis ini dengan sun membuat degup jantung pansa seakan memompa 2x lebih cepat, darahnya berdesir hangat .
Matanya benar benar tidak lepas memandang mata indah sun mata yang selalu membuat nya gugup ketika berhadapan .
Tidak puas jika hanya ke mata kini pansa meliarkan pandanganya ke arah hidung mancung sun,alis nya yang tertata rapih.
Sungguh pahatan yang sangat sempurna bagi pansa tidak ada celah di mana pansa tidak menyimpulkan bahwa sun sangat cantik .
Entah ada apa dengan keduanya tatapan mereka seolah olah sama sama turun ke bibir satu sama lain.
Memperhatikan dengan jelasnya bibir merah mudah yang sangat menggoda itu, rasanya pansa ingin mencoba nya.
Sampai pada akhirnya sun lebih dulu mencoba mengalihkan pandangan dan merubah posisinya .
" Pansa kita seharusnya cepat berangkat "
Sun masih mencoba keluar dari Kungkungan pansa, sedangkan pansa mencoba mengerjapkan matanya, mengalihkan pikiran sialanya dan menetralkan degup jantung nya .
Pansa sedikit berdehm dan terus mengatur dafass nya .
Mata pansa kembali teralihkan dengan tali sepatu sun, tanpa perlu terlalu banyak mikir pansa langsung jongkok dan mengikat tali sepatu sun.
Sambil memejamkan matanya. Mencoba menetralkan perasaannya lagi yang hampir saja di luar kendali pansa.
Saat pansa berdiri dan sudah selesai dengan sepatu sun di lihatnya sun jalan cepat meninggalkan pansa .
" Sun tunggu "
pansa menyamakan langkah sun menurutnya tidak butuh banyak effort untuk mengejar langkah sun karena jarak langkah kaki sun yang mungil dan langkah pansa yang lebar bukankah sudah jelas akan mudah bagi pansa .
" Kamu marah ? " Jujur dalam pikiran pansa takut jika sun marah atau risih .
" Enggak cuman aku takut kita telat aja " jawab sun dengan senyum sangat tipis pansa bernafas lega walaupun sebernya ada yang mengajal..
Kenapa pansa cepat cepat jalan dan meninggalkan sun,dan raut wajah sun berbeda ,tapi pansa tidak ingin membahas hal ini dengan lebih takutnya justru membuat sun tidak nyaman .