안녕하세요 친구!
Happy Reading!*✧(◍•ᴗ•◍)✧*
Setelah penemuan testpack dikamar mandi Xena, Darren dengan cepat datang kerumah keluarga Nakala untuk mencari Xena. Tapi satpam keluarga Nakala bilang, Xena tidak pernah pulang kerumah ini.
"Xena beneran nggak tinggal disini pak? Nggak pernah kesini juga?" tanya Darren karna masih tidak percaya.
"Tidak tuan, non Xena disini itu waktu dia habis keluar dari rumah sakit. Terus terakhir kali non Xena disini, waktu dia izin buat datang ke rumah tuan Darren. Setelah itu non Xena tidak pernah datang kesini lagi, dan saya juga belum melihat sama sekali." jelas satpam itu.
"Ah begitu ya, kalau Ayah sama Buna ada? Kalau ada saya ingin bicara sesuatu." tanya Darren lagi.
"Tuan dan Nyonya sedang menghadiri acara salah satu rekan Tuan Yuda, mungkin nanti malam baru pulang." jawab satpam itu.
Ternyata kedua mertuanya tidak berada dirumah, padahal Darren ingin meminta maaf dan ingin mencari tau dimana Xena tinggal. Sekarang harus kemana lagi ia mencari Xena dan anaknya yang ada didalam perut Xena.
"Terimakasih ya pak, kalau begitu saya permisi dulu." pamit Darren seraya tersenyum.
"Baik tuan, hati-hati."
*✧(◍•ᴗ•◍)✧*
Pagi ini Caca datang untuk mengunjungi rumah Darren dan Xena untuk menemui Gendhis. Tadinya ia ingin datang bersama Tania, tapi Caca berpikir dirinya tidak akan bebas berbicara dengan Gendhis. Jadilah ia datang seorang diri setelah mengantarkan El dan Anya untuk berangkat les.
"Gendhis, sebelumnya maaf. Aku masih ingat dan sangat-sangat berterimakasih sama kamu dan ayah kamu, ayah kamu udah buat Abang aku sampai bisa sukses kayak sekarang." ujar Caca. Caca mulai membuka percakapan setelah keheningan cukup lama, kemudian Caca meraih telapak tangan Gendhis dan merematnya.
"Tapi, bisa nggak kalau kamu jangan tinggal disini? Kak Xena mungkin keberatan kalau kamu disini, apalagi kak Xena sama Abang'kan lagi program hamil, jadi mungkin dia agak kurang nyaman kalau kamu disini." ungkap Caca pelan, jujur ia tidak enak tapi ia harus segera meluruskan masalah ini.
Dan Caca tidak memberitahu mengenai kehamilan Xena, karna ia ingin tau seberapa jauh Gendhis akan berulah.
"Caca maaf, tapi aku belum bisa pergi dari rumah ini." balas Gendhis menatap Caca yang juga menatapnya.
"Kenapa?" tanya Caca.
"Sebenernya aku belum bisa move on dari mas Darren, aku nggak terima dia nikah sama mbak Xena. Darren dulu janji sama ayah aku, dia bakalan nikahin aku, jagain aku, tapi apa?" Rematan tangan mereka Caca lepas, menatap wajah Gendhis tak suka
"Dia ninggalin aku gitu aja, terus tiba-tiba disini dia nikahin orang asing--"
"Siapa yang kamu bilang orang asing? Dari awal keluarga kita kenal, kan kita udah cerita semuanya sama kamu. Harusnya kamu tau dong siapa kak Xena, kenapa malah gini?" sela Caca memotong perkataan Gendhis, yang membuatnya sedikit tidak terima.
"Yang orang asing disini itu kamu Dhis, nggak seharusnya kamu hadir disini, di pernikahan Abang dan kakak aku." lanjut Caca dengan nada yang sedikit ketus.
"Dan kamu juga harus inget, kalau pernah ada seseorang yang masuk kedalam rumah tangga aku. Aku ngerasain itu semua, dan aku nggak akan biarin kejadian itu terulang lagi di pernikahan kak Xena." sinis Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLESS NIGHT
FanfictionStarless Night -- Malam Tanpa Bintang. Perempuannya yang menutup lukanya dengan senyuman atau perempuan yang menangis malam hari karena luka di hati. Tentang seorang istri yang berusaha melakukan yang terbaik untuk mendapatkan yang sang suami ingink...