03.Xena

777 99 19
                                    

안녕하세요 친구!
Happy Reading!

*⁠✧⁠(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠✧⁠*

"Kamu ngapain?" tanya Xena saat melihat Gendhis yang sudah ada di dapur.

"Eh mbak, maaf saya pake dapurnya. Saya mau masak makanan kesukaannya mas Darren." ucap Gendhis yang masih sibuk dengan bahan masakan.

"Biar saya aja yang masak, kamu duduk aja." ucap Xena pelan.

"Nggak papa mbak, saya lagi pengen masak. Dulu saya juga sering masakin mas Darren kok, ini juga udah mau selesai."

Apa-apaan? Apa maksud dari perkataan Gendhis tadi, bermaksud untuk membuat Xena cemburu kah? Dan apa katanya tadi, makanan kesukaan? Lama lama Xena juga semakin jengkel berhadapan dengan Gendhis.

"Terserah." Xena meninggalkan Gendhis dan berjalan menuju taman belakang rumah, menyirami semua tanaman miliknya.

Xena suka sekali berkebun dan menanam tumbuhan yang memiliki warna warna yang indah. Jika dirawat dengan baik, tanaman tanaman itu akan membuat suasana hati menjadi lebih baik karna warna-warna yang indah dan beragam.

Sayup-sayup Xena mendengar suara Tania, Xena segera mencuci tangannya dan masuk kedalam rumah.

Xena melihat Tania dan Gendhis yang sedang berbincang dimeja makan, ada Darren juga disana.

"Loh Gendhis, kamu kok ada di sini nak?" kaget Tania saat melihat keberadaan Gendhis dirumah Darren.

"Iya Ma, Gendhis kemarin Dateng ke kota ini. Cuma Gendhis dijambret, untungnya ketemu sama mas Darren. Jadi Gendhis dibolehin tinggal disini sementara, sampai Gendhis dapet kerjaan." jelas Gendhis yang membuat Tania mengangguk, lalu mengusap bahu Gendhis.

"Perusahaan belum butuh karyawan bang?" tanya Tania pada Darren.

"Masih belum ada Ma, nanti Darren bantu cari di perusahaan lain." ucap Darren.

"GENDHIS!" teriak Caca saat melihat sahabatnya itu ada didalam.

"Yaampun kangen banget!" seru Caca menggoyangkan tubuh Gendhis kekanan kekiri.

"Aku juga kangen sama kamu!" balas Gendhis.

"El udah gede aja, ini kembaran El ya ca?" tanya Gendhis melihat anak perempuan disamping El, Caca mengangguk singkat.

"Hai cantik, kenalin nama Tante Gendhis. Kamu panggil Tante Gendhis ya, Tante Ndis juga boleh." Gendhis berjongkok dihadapan Anya lalu mengulurkan tangannya kearah Anya.

"Aku Anya Tante." Anya menerima uluran tangan dari Gendhis.

Xena hanya melihat interaksi mereka dari kejauhan tanpa berminat untuk bergabung, masih pagi tapi moodnya sudah hancur.

"Makan dulu Ma, Gendhis udah masak loh." ajak Darren.

"Repot-repot deh, padahal Mama juga bawa makanan." kekeh Tania.

"Ini semua Gendhis sendiri yang masak? Xena kemana?" tanya Tania saat tidak melihat keberadaan sang menantu.

"Mbak Xena lagi kebelakang ma," jawab Gendhis.

STARLESS NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang