13

96 16 0
                                    

Sekarang [Name] sedang berjalan di lorong Ingin pergi ke asrama Mash dan Finn karena [Name] masih mengingat perkataan Finn kemarin.

"Kira-kira Finn ingin tanya apa ya?" Gumam [Name] dan saat sedang berjalan [Name] melihat Mash.

"Yuhu!! Mash-kun!!" Teriak [Name] lalu [Name] melambaikan tangannya ke udara untuk menarik perhatian Mash.

"A...[Name]-Chan...apa yang kau lakukan disini?" [Name] berdiri di depan Mash dan [Name] tersenyum manis.

"Aku ingin ke asrama mu, bagaimana dengan dirimu sendiri?"

"Aku juga ingin kembali ke asrama..." Lalu Mash dan [Name] berjalan bersama sambil berdampingan saat sedang berjalan tatapan Mash beralih ke kalung yang di leher [Name] yang mulai menarik perhatian Mash.

"[Name]-Chan....apa aku pernah melihatmu memakai kalung itu beberapa hari yang lalu?" Ucapan Mah menarik perhatian [Name] lalu [Name] menatap ke Mash dan [Name] menatap ke kalungnya.

"O-oh...k-kurasa kau baru melihatnya, hehehe..." Lalu Mash dan [Name] sudah berada di depan pintu kamar Mash dan saat Mash ingin membuka di dalam kamar itu terdengar suara pertengkaran Lance dan Dot dan juga suara Finn yang ingin menghentikan Dot dan Lance.

"Hey Mash, biar aku-" belum sempat [Name] menyelesaikan perkataannya Mash mulai mencopot pintu dan membuat Dot dan Lance berhenti bertengkar.

"Benar, akan hancur barang dikamar, jadi bisakah keluar saja?" Lalu pandangan Finn Ter arah ke Mash dan [Name].

".....Yo..." [Name] hanya melambaikan tangannya kepada Finn dengan tertawa garing.

Lalu Dot meronggoh saku celananya dan tiba-tiba Dot mengeluarkan sekantong teh berwarna pink dan memberikannya kepada Finn.

"Ambil ini..." Perintah Dot lalu Finn mengambilnya lalu [Name] berjalan mendekati Finn dan berdiri di samping Finn.

"Apa ini?"

"Apa? Selalu bawa hadiah saat mampir ke tempat orang lain, itu masuk akal, toh" jawab Dot sedangkan Finn dan [Name] hanya melihat bungkusan Teh itu dengan diam.

'dia terlihat begini tapi suka teh herbal?' batin Finn dan [Name] lalu Mereka berdua menatap ke Dot dan kembali ke teh itu.

"Kalau dipikir-pikir....apa rasanya teh ya...." Ucapan [Name] membuat keempat anak laki-laki itu menatap ke [Name] dengan tatapan kaget lalu [Name] menatap ke mereka dengan tatapan bingung.

"Nani?"

"[Name]-Chan tidak pernah mencoba....teh?" Ucap Finn dan [Name] hanya menggelengkan kepalanya 'tidak'.

'eh?! YANG BENAR SAJA?!' Batin Finn dan Dot tiba-tiba menunjuk dirinya sendiri.

"Ja! Kalau kau belum pernah mencoba teh! Lain kali aku akan membuatkannya untukmu!" [Name] menatap ke Dot sedangkan Dot hanya tersenyum manis dengan lebar lalu [Name] mengangguk iya dan membalas senyuman Dot.

"GAWAT!!" tiba-tiba Lemon sudah berada di pintu lalu mereka berlima menatap ke Lemon dengan tatapan bingung tetapi Lemon malah kaget saat melihat [Name] dengan 4 jantan.

'empat pria....DAN [NAME]-CHAN SENDIRIAN?!!!' batin Lemon lalu Tiba-tiba Lemon memeluk pinggang [Name] dari belakang dan menarik [Name] kebelakang menjauh dari empat jantan itu membuat 4 jantan itu kaget.

"A-APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA [NAME]-CHAN?!" Teriak Lemon dan [Name] menatap ke Lemon dengan gugup.

"KAMI TIDAK MELAKUKAN HAL SEPERTI ITU?!!!!" teriak Finn.

Dan sekarang mereka berada di depan tempat asrama memiliki koin emas dan karena author ini sangat pemalas jadi di skip aja yah.

Saat ini [Name] sedang berada di bawah pohon di dekat taman sekolah Easton dengan menikmati beberapa angin-angin yang lewat.

"Kau sepertinya tidak memikirkan apa yang terjadi ya?" Tiba-tiba [Name] menatap kebelakang dan [Name] Melihat anak laki-laki berambut biru memakai topeng dan dari asrama Lang karena dari jubah yang mereka pakai.

"Siapa kau?" [Name] berdiri lalu [Name] menatap ke orang itu dengan tatapan tajam tapi tiba-tiba orang itu dari balik topengnya malah menjadi pucat ketika orang itu seperti melihat seseorang aura hitam di belakang [Name] juga menatap tajam ke dirinya.

"......kenapa 'orang' itu berada di sisimu..." Ucap orang bertopeng itu membuat [Name] bingung.

"Siapa kau maksud 'orang' itu? Aku rasa tidak ada orang yang berada di sisiku..." [Name] menatap orang bertopeng itu tetapi orang bertopeng itu hanya diam membuat [Name] semakin kesal.

"Yasudah kalau tidak mau jawab...." Tiba-tiba [Name] sudah berada di belakang orang bertopeng itu tetapi orang itu memiliki mata merah dan kuning lalu orang itu mengaktifkan fungsi matanya.

Tetapi sayangnya mata orang itu tidak berfungsi karena [Name] masih bisa menggunakan sihirnya lalu [Name] mendorong orang itu menggunakan bola anginnya.

Lalu orang bertopeng itu segera menghindarinya dengan cepat dan orang itu berada di belakang [Name] tetapi menjaga jarak.

"Kenapa tidak-ARGGG!!!" [Name] membalikkan badannya ketika [Name] melihat orang bertopeng itu matanya mulai kuning terang tetapi orang bertopeng itu malah menjerit kesakitan.

Tanpa diketahui oleh mereka berdua kalung yang [Name] pakai yang berwarna hitam mulai mengeluarkan aura-aura tipis kepada mata orang itu dan perlahan warna hitam itu menghilang dan membuat orang bertopeng itu berhenti menjerit.

"Kau ini kenapa?!" Teriak [Name] dengan wajah bingung lalu orang itu menatap ke [Name].

"Maaf...sepertinya aku tidak boleh mencari gara-gara denganmu..."

"Hah?" Beo [Name] dengan masih bingung apa yang terjadi dan tiba-tiba orang itu berlutut di depan [Name] dan tiba-tiba saja orang itu mengambil tangan kanan [Name] dan mencium punggung tangan [Name].

"Saya permisi..." Lalu tiba-tiba orang itu mulai menghilang dan [Name] melihat sekeliling dan hanya ada [Name] saja sekarang.

"....aneh...."

Dari kejauhan tanpa [Name] sadari seorang anak laki-laki berambut coklat (?) memakai kacamata hitam siapa lagi kalau bukan Wirth.

Lalu Wirth berbalik dan kembali berjalan pergi dari sana dengan tenang tetapi hati Wirth berdebar kencang karena juga melihat 'orang' itu yang melindungi [Name] tadi.

"Apa-apaan...." Gumam Wirth





























T



B


C

YANG INI SINGKAT AJA DULU YA

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The charm of the dancer [Mashle X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang