10

308 38 0
                                    

Setelah kejadian kemarin entah kenapa [Name] mulai merasa ada yang aneh dengan kalungnya dan begitu juga dengan setiap warna kalungnya.

Dan sekarang [Name] sedang berada di dapur sekolah untuk membuat ramuan yang di suruh oleh guru.

"Shhh...tenanglah...." Ucap [Name] kepada sayuran yang bernama baji-Mandrake😌.

"Quientus" lalu [Name] mengarahkan tongkat sihirnya ke Mandrake tetapi malah membuat Mandrake semakin menjerit.

"Eh?!" Lalu [Name] membuang tongkat sihirnya dan mencoba membuat Mandrake itu tenang dengan berkata-kata lembut dan menyanyikan beberapa lagu tetapi Mandrake itu semakin menjerit.

"Huff...." Lalu [Name] meletakkan tangannya ke kepala sayur Mandrake dan mengelusnya membuat Mandrake menjadi tenang tetapi tanpa [Name] sadari saat [Name] mengelus kepala sayur Mandrake kalung [Name] yang berwarna hijau bersinar.

"Arigatō...." Gumam [Name] sambil tersenyum manis dan menatap Mandrake.

Lalu [Name] mulai memotong Mandrake meskipun ngeri sih soalnya nih Mandrake masih hidup tetapi sang MC harus tetap kul-kul.

Lalu [Name] memotong dan memasak lalu berikan sedikit bubuk dan siap! Ramuannya di masukkan kedalam botol dan sudah selesai untuk tugas milik [Name]!.

Lalu [Name] mendengar pintu dapur terbuka dan saat [Name] melihat kepintu mata [Name] melihat Finn, Mash dan Lance memasuki dapur.

"Eh? [Name]-Chan?" Ucap Finn dan [Name] segera melambaikan tangannya sebagai sapaan 'halo'.

"Kenapa kau disini?! Apa kau baik-baik saja?!" Ucap Finn sambil mendekati [Name] dan melihat keadaan [Name].

"Daijōbu Finn-kun...aku sudah merasa lebih baik..." Jawab [Name] sambil tersenyum manis dan mendapatkan helaan nafas tenang dari Finn.

"Kau yakin?" Sekarang Mash yang mendekati [Name] dan [Name] mengangguk iya sambil tersenyum manis.

"Emm....Koko de nani o shite iru no?" Tanya [Name] sambil menatap ketiga laki-laki itu.

"Oh...aku ingin mengajarkan mereka cara membuat ramuan untuk tugas...dan sepertinya kau sudah selesai bukan?" Ucap Lance sambil melirik ke ramuan yang baru selesai [Name] buat di atas meja dan di balas anggukan oleh [Name].

"Kalian harus pakai ini untuk tugas ilmu ramuan" ucap Lance mencari Mandrake di dalam lemari lalu mengeluarkan Mandrake yang menjerit dan memperlihatkan ke Mash dan Finn.

Sedangkan [Name] duduk di kursi itu sambil meletakkan tangannya di atas meja dan menopang dagunya di telapak tangan.

"Mandrake, jika mereka dibuat berhenti menjerit, mereka bisa di buat menjadi bahan ramuan serbaguna" jelas Lance menatap ke Finn dan Mash.

"Oh, pakai sihir lagi ya?" Ucap Mash dan Finn menatap Mash dengan kaget.

"Lagi? Inikan memang sekolah sihir!" Jawab Finn sedangkan [Name] menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

'sayangnya dia tidak bisa menggunakan sihir Finn' batin [Name] sambil terus menatap mereka bertiga.

"Pertama, aku akan menunjukkan contohnya" lalu Lance menatap ke Mandrake lalu mengarahkan tongkat sihirnya ke Mandrake.

"Quientus" lalu aura biru terlihat di tubuh Mandrake dan perlahan Mandrake itu terdiam atau tertidur? Entahlah yang penting diam.

"Coba saja" lalu Lance memberikan Mandrake yang lainnya yang menjerit.

Dan sekarang di hadapan Finn dan Mash adalah Mandrake yang hidup dan mereka berdua harus menenangkan Mandrake itu.

"Quientus" lalu Finn melakukan apa yang di praktekkan oleh Lance tadi tetapi aura biru sihir milik Finn tidak menenangkan Mandrake yang masih menjerit itu.

The charm of the dancer [Mashle X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang