Pagi itu, Aisyah mengenakan pakaian yang hampir sama dengan yang ia kenakan semalam. Namun, kali ini, ibunya menambahkan satu lapisan masker lagi di wajahnya. Dua lapis masker menambah rasa sesak dan pengap yang sudah ia rasakan sejak tadi malam. Pakaian yang tebal, niqab, masker, dan sekarang dua lapisan membuat Aisyah merasa seperti terkunci dalam tubuhnya sendiri.
Setelah persiapan selesai, mereka menuju garasi. Ibu sudah duduk di kursi pengemudi, siap untuk perjalanan jauh mereka. Aisyah membuka pintu di samping ibunya, berharap bisa duduk di depan dan merasakan sedikit kebersamaan dengan ibunya.
Namun, saat ia hendak duduk, ibu menoleh dengan tatapan serius. “Siapa suruh kamu duduk di depan? Duduklah paling belakang. Ini akan mengurangi risiko auratmu terlihat.”
Aisyah terdiam, merasa kecewa dan semakin terkucil. Perlahan, ia menutup kembali pintu depan dan melangkah menuju pintu belakang. Ia membuka pintu kursi paling belakang dan masuk ke dalam mobil, meninggalkan kekosongan besar di antara dirinya dan ibunya yang duduk di depan.
Di dalam mobil, suasana hening dan dingin. Hanya ada suara mesin yang menyala dan deru napas Aisyah yang terdengar dari balik lapisan masker yang menyesakkan. Aisyah memandang keluar jendela, mencoba mencari kenyamanan dari pemandangan di luar, tetapi ia merasa semakin terisolasi dari dunia.
Perjalanan dimulai, dan jarak fisik antara mereka berdua dalam mobil seolah mencerminkan jarak emosional yang semakin besar. Ibu di depan, memegang kendali penuh atas arah perjalanan, sementara Aisyah di belakang, hanya bisa mengikuti tanpa pilihan lain.
Sepanjang perjalanan, tak ada percakapan. Ibu tetap fokus mengemudi, sesekali melirik kaca spion untuk memastikan segalanya berjalan sesuai rencana. Aisyah hanya bisa diam, merenungkan nasibnya, merasa terkekang oleh aturan dan batasan yang semakin menyesakkan.
Di dalam mobil itu, meski mereka berada di kendaraan yang sama, mereka berada di dua dunia yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrol Ketat Ibu Terhadap Aisyah
EspiritualCerita ini mengisahkan Aisyah, seorang remaja perempuan yang hidup di bawah kontrol ketat ibunya yang sangat religius dan disiplin. Sejak kehilangan suaminya, sang ibu bertekad untuk mendalami agama dengan sepenuh hati dan menerapkan aturan ketat da...