Malam hari di rumah, suasana terasa tenang setelah perjalanan panjang yang melelahkan. Namun, bagi Aisyah, ketenangan itu tidak membawa kenyamanan. Tidur malamnya kali ini terasa sangat berbeda—dengan pakaian yang masih sama dan kondisi tubuh yang terus-menerus berkeringat, ia tidak bisa merasakan ketenangan.
Aisyah berbaring di tempat tidurnya, tubuhnya terbungkus dalam selimut tebal yang terasa semakin menambah panas. Meski kipas angin berputar di sudut ruangan, hawa panas masih terasa menyesakkan di bawah lapisan pakaian dan masker yang dikenakannya. Setiap gerakan kecil membuat keringat menetes dari dahinya dan membasahi kerudung serta pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya.
Ia mencoba memejamkan mata, berharap tidur malam ini bisa memberikan sedikit pelarian dari ketidaknyamanan yang ia rasakan. Namun, setiap kali ia bergerak, keringat yang mengalir membuatnya merasa semakin terjebak dalam kepanasan.
Di tengah malam yang gelap, Aisyah terjaga beberapa kali, merasa basah dan tidak nyaman. Tidur malamnya terasa seperti siksaan berkelanjutan, seolah-olah tidak ada ruang untuk bernafas atau merasa bebas dari keringat yang menempel di kulitnya. Setiap kali ia berusaha untuk bergerak, rasa lelah dan ketidaknyamanan semakin menambah beban fisik dan emosional yang ia rasakan.
Malam itu berlalu dengan lambat, dan Aisyah merasa terjebak dalam siklus ketidaknyamanan dan kelelahan yang seolah tidak pernah berakhir. Meski tubuhnya sangat membutuhkan istirahat, tidur nyenyak yang dia harapkan terasa jauh dari jangkauan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrol Ketat Ibu Terhadap Aisyah
SpiritualCerita ini mengisahkan Aisyah, seorang remaja perempuan yang hidup di bawah kontrol ketat ibunya yang sangat religius dan disiplin. Sejak kehilangan suaminya, sang ibu bertekad untuk mendalami agama dengan sepenuh hati dan menerapkan aturan ketat da...