I miss you

475 8 0
                                    


Author POV

"Selamat pagi" Ucap Davin dengan semangat saat dia sadar Tiffany memasuki ruangannya.

Tiffany tersenyum manis seperti biasa dan menjawab dengan sopan "Good morning, Mr. Davin Alexandra"

"Miss perfectioniss dan sungguh profesional dalam bekerja" cibir Davin

Tiffany hanya tersenyum simpul.
"Pak Davin ada meeting siang ini. Saya akan menyiapkan berkas persiapan untuk bapak dan akan segera saya bawakan setelah selesai diketik semua bahan presentasinya."

"Okay than, thankyou Miss Tiffany" jawab Davin datar. Seperti biasa Tiffany adalah seorang sekretaris yang sangat profesional di kantor. Dia tidak akan menganggap enteng pekerjaannya hanya karena tunangannya CEO di kantor yang besar ini.

"Mau makan siang bareng?" Tanya Davin sebelum Tiffany keluar dari ruangan.

"Baiklah, Dave" jawabnya lalu segera keluar untuk menyelesaikan pekerjaannya.

----------

"Meeting pertama lancar. Congratulations Mr. Davin" ucap Tiffany saat meeting telah selesai

"Ya aku belum berpengalaman dalam menjadi CEO. Semoga saja aku bisa memberikan yang terbaik untuk perusahaan papa ini. Apalagi kalau papa sudah pensiun dan aku akan jadi direktur utama. Astaga aku sungguh rasanya belum siap menerima pekerjaan yang berat itu" ucap Davin panjang lebar.

Davin adalah sosok yang sangat dingin, terutama pada karyawan kantor. Dia bahkan sangat irit bicara. Tetapi berbeda jika berhadapan dengan Tiffany, sejak awal dia bekerja bersama Tiffany, Davin bisa menjadi dirinya sendiri didepan Tiffany. Tiffany seperti Delcia, yang sangat lembut dan pengertian, bersikap sangat dewasa. Berbanding terbalik dengan Chassa yang lebih sering bersikap seperti anak kecil dan pecicilan. Yaa memang kemarin saat Davin melihatnya dia sadar, Chassa terlihat lebih kalem.

"Sudahlah Dave, jangan dipikirkan terus. Dijalani saja ya. Fighting!" Ucap Tiffany penuh semangat.

"Sudahlah. Ayo makan. Aku lapar sekali Boss" lanjutnya. Davin hanya tersenyum menanggapi panggilan baru yang diberikan Tiffany.

***

Chassa POV

SMS? Enggak? SMS? Enggak? SMS? Enggak?

ARGHHHHH!
Astaga aku kenapa jadi kangen sekali dengan Dave? Padahal selama ini aku bisa biasa saja tanpa nya. Yaaa... Hanya sedikit sering aku galau merindukannya.

Tringg! Tanda sebuah chat masuk ke hp ku.

Davin Alexandra : What r u doing, little girl? Still mad?

Chassa Karenina : Nothing. Yes.

Davin Alexandra : Sorry.

Aku menunggu kelanjutan chat dari Dave, sudah 5 menit ku tunggu namun tak ada kelanjutan. Apa maksudnya dia hanya mengucapkan kata 'sorry'?

"Sungguh keterlaluan sekali kau, Dave!" Teriakku frustasi.

Ya aku memang rindu sekali padanya. Tapi aku masih marah karena kejadian di cafe yang katanya sebuah 'pertemuan persahabatan' yang berakhir menjadi perkenalan dengan wanita itu. Oke dia wanita yang baik sepertinya, tetapi tetap saja aku tidak rela wanita itu yang akan menjadi istri Dave.

"Huaaaaaaaa" teriakku sebal. Akhirnya aku memutuskan untuk membalas chat dari Dave.

Chassa Karenina : Bisa bertemu?

Davin Alexandra : Sekarang?

Chassa Karenina : 8 tahun lagi aja! Hehehehe. Ya sekarang. BerDUA.

Best friend or Lover?Where stories live. Discover now