Chassa POVAku memasuki kamar ku lalu membanting tubuhku yang lelah ke atas kasur. Astaga sungguh menyebalkan sekali hari ini, kenapa dia selalu memperparah mood ku yang sudah hancur sekali sejak pagi.
Aku melihat jam yang ada di dinding kamarku, waktu sudah menunjukan pukul 2 siang, saat ku dengar mama mengajakku untuk makan bersama tapi aku masih kenyang karena tadi baru saja makan bersama Dave.Dengan langkah berat aku akhirnya turun ke ruang makan, kulihat papa dan mama sudah duduk sambil berbincang - bincang dimeja.
Selalu sepi, nasib gak punya kakak adik, gumamku dalam hati.
"Aku sudah makan tadi bersama Dave" ucapku lalu mengambil posisi di sebelah Mama.
"Yasudah duduk saja, ada yang ingin kami bicarakan sayang" jawab mama lalu menoleh kan kepalanya padaku sekilas.
"Papa mau kamu kerja lagi" sambung papa tiba - tiba. "Kamu sudah 6 bulan lebih ini menganggur saja semenjak resign dari perusahaan om Frans. Daripada kerjaanmu hanya berjalan-jalan tidak jelas ke mall" lanjutnya.
"Ya pa, aku akan melamar pekerjaan lagi, tapi aku mau tetap menjalankan bisnis butik ku dan mama. Boleh kan?" Tanyaku pada papa sopan.
"Boleh. Tetapi hanya saat waktu luang. Lagipula mamamu bisa mengurus nya sendiri kan. Kalian juga punya cukup pegawai sekarang. Papa punya teman baik yang memiliki perusahaan yang bergerak dibidang interior design. Papa rasa kamu memang lebih baik bekerja sebagai interior designer disana dibanding menjadi pegawai di butik"
"Ya paa, akan aku urus segera persyaratannya" jawabku kemudian.
"Biar nanti mama yang datang setiap hari kebutik, sayang. Kamukan tau mama selalu bosan dirumah jika tidak ada kamu atau papa. Jadi mama tidak akan kesepian, kamu kalau sudah pulang kerja atau dihari libur datang saja ke butik temani mama" lanjut mama ikut memberi saran padaku.
Sudah 5 tahun belakang sejak aku lulus SMA, mama memiliki usaha butik yang menjual baju-baju pengantin buatan designer - designer ternama di kota. Mama memang punya mimpi untuk menjadi seorang pembisnis sukses, sedangkan aku yang tertarik dibidang interior design pun mengambil kuliah sambil tetap belajar berbisnis dengan mama.
"Baiklah, akan ku pikirkan Pa" jawabku lalu segera berdiri untuk kembali kekamar mengurus persyaratan untuk ku melamar pekerjaan lusa.
***
Aku melangkahkan kakiku memasuki gedung megah ini untuk mengikuti wawancara. Aku melihat lagi ke sekeliling dan kulihat sudah ada sekitar 10 orang yang duduk untuk mengikuti wawancara pagi ini.
Tak lama ku lihat seorang wanita cantik keluar dari ruangannya. Dia memanggil nama orang yang akan diwawancarai terlebih dahulu. Sudah sekitar 3 orang keluar dari ruangan itu, lalu wanita cantik tadi memanggilku.
"Miss Chassa Karenina?" Aku tersontak kaget mendengar namaku dipanggil untuk segera wawancara. Aku berdiri dan merapikan pakaian ku yang sangat formal harini. Aku melewati wanita cantik tadi dan masuk ke dalam ruangan wawancara tersebut.
----
"Kami memang sedang membutuhkan bagian design dikantor ini, banyak lulusan dari arsitektur yang mencoba melamar bekerja, tapi belum juga menemukan orang yang tepat. Karena kamu memang lulusan bagian interior design saya rasa kamu lebih cocok di posisi ini" ucap lelaki yang mungkin seumuran dengan papaku ini.
Aku tersenyum senang mendengar ucapan nya.
"Terima Kasih sudah mempercayai saya untuk bekerja dikantor ini Pak"
"Yaa, ini meja kamu. Saya harap kamu bekerja dengan baik disini. " Lanjutnya dengan sangat ramah.
"Akan saya usahakan sebaik mungkin. Terima kasih, Pak Adam" jawabku sambil tersenyum singkat pada manager bagian interior design ini.
"Jika butuh sesuatu atau ada yang ingin kamu tanyakan jangan segan untuk keruangan saya di ujung sana" jelasnya sambil menunjuk ruangannya yang terletak dipojok.
Aku hanya mengangguk sopan lalu tersenyum pada managerku.
"Oh ya, satu lagi. Nanti siang setelah makan saya akan mengenalkan mu pada direktur utama perusahaan kita. Jadi persiapkan dirimu" jelasnya lalu berlalu ke ruangannya.
***
Aku berjalan beriringan dengan Pak Adam menuju ruangan direktur utama ini. Aku sudah membayangkan dirut perusahaan ini adalah seorang yang sudah tua dengan kerutan yang banyak di dahinya, bertampang seram dan workaholic. Aku bergidik ngeri takut akan wajah seramnya itu dan membayangkan bagaimana apabila dia memarahiku saat aku melakukan kesalahan. Tak lama Pak Adam mengetuk pintunya dan kamipun memasuki ruangan bernuansa abu - abu itu. Waw! Seleranya sangat keren untuk seorang yang sudah tua seperti dirut ini. Dengan wallpaper yang sangat mewah dan sebuah lemari kaca besar yang berisi buku - buku tebal. Dan sebuah sofa berwarna cream lengkap dengan meja kaca yang diletakan di dekat lemari itu. Mungkin untuk membaca sambim bersantai pikirku.
"Selamat Siang, Pak Reyhan"
Aku masih menunduk tak berani menatap wajah lelaki bernama Reyhan ini.
Pak Adam menyenggol pundakku agar aku memperkenalkan diri pada Dirut perusahaan ini.
Aku menghela napas berat lalu mengangkat wajahku saat tiba - tiba saja aku melihat wajah lelaki yang mungkin masih seumuran denganku tersenyum ramah memperhatikanku.
"Selamat Siang Pak Adam dan...?" Ia menggantungkan kalimatnya yang aku tau maksudnya adalah menanyakan namaku.
"Chassa Karenina, karyawan baru bagian design interior, Pak Reyhan" jawabku dengan sopan.
"Ya senang bertemu anda Miss Chassa.
Saya akan mengobrolkan proyek terbaru dengannya, Terima kasih Pak Adam. Anda bisa kembali ke ruangan anda" jelasnya.Aku lalu tersenyum mengangguk sebelum Pak Adam meninggalkan ruangan ini.
"Miss Chassa, how old are you? Sepertinya umur kita tidak berbeda jauh" tanyanya yang membuatku kaget. Astaga lelaki ini ku pikir ia akan menghujani ku dengan tugas yang berlimpah dihari pertama.
"Saya masih 25 tahun, Pak Reyhan" jawabku canggung.
"Tak perlu canggung, aku juga berumur 25 tahun, don't call me mister. Just call me Rey"
Aku tersenyum tipis. Lalu menjawab "Baiklah, panggil aku Chassa kalau begitu tanpa embel - embel Miss"
Ia tersenyum simpul lalu mengambil ipadnya di atas meja. Menyuruhku duduk di sofa cream tadi, ia membaca sesuatu dan diam beberapa menit.
"Ok. Ini tugas pertama mu, besok aku oh maaf maksud saya kita akan bertemu klien ku, ia sudah membangun rumah megah untuk nya dan calon istrinya. Aku harap kamu akan mendesign interior yang sangat mewah untuknya. Dia adalah sahabat karibku saat kuliah dulu. Jadi tolong jangan kecewakan saya ataupun klien kita. Catatkan aku email dan nomor teleponmu dan berikan pada sekretarisku, biar ia mengirimkan apa saja permintaan klien kita ini padamu agar dapat kau pelajari dan segera mencari semua yang dibutuhkan untuk rumahnya itu. Jangan memikirkan budget untuk perabotannya nanti. Dia akan membayar semahal apapun untuk hasil yang memuaskan " jelasnya panjang lebar.
"Ya Pak, maksud saya Rey. Saya akan melakukan yang terbaik untuk klien pertama saya ini"
"Persiapkan dirimu, besok tidak perlu datang ke kantor, besok kita akan bertemu mereka berdua di salah satu restoran pada jam makan siang. Sekretarisku akan mengirimkan setiap pekerjaan mu ke email, besok juga aku akan menyuruhnya mengabari mu restoran yang akan kita datangi. Apa kau membawa kendaraan sendiri?"
"Ya saya bisa membawa mobil sendiri, terima kasih Rey, saya bisa kembali ke ruangan saya?"
"Hmmm" jawabnya singkat. Aku hanya mengangguk lalu keluar dari ruangan itu.
***
Vote & Comment ya gaes. Terima Kasih sudah membaca.
Minal aidin walfaidzin ya semua.
YOU ARE READING
Best friend or Lover?
RomanceAku bertemu dia saat hari pertama masuk SMA. Davin Alexandra, lelaki tampan yang menjadi sahabatku dimasa SMA, aku hanyalah gadis pecicilan yang seperti anak kecil; menyukai Davin dan memutuskan untuk tetap menjadi sahabatnya agar tetap berada di de...