Part 10

13 1 0
                                        

Vote dan komen ya gayss

Follow Ig: @storieszhaa

Tandai typo

~🦋ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ🦋 ~

"Rumah lo kalau dilihat-lihat gede juga," ucap Elvano melihat sekeliling ruangan, matanya tertuju pada lukisan besar yang menghiasi dinding ruang tamu.

Ruang tamu yang tampak luas dan elegan itu dipenuhi dengan perabotan mewah. Lantai marmer yang berkilauan memantulkan cahaya lampu gantung kristal yang menawan. Di sudut ruangan, sebuah piano hitam mengkilap terdiam, seakan menunggu jari-jari ahli untuk memainkan melodinya.

"Bukan rumah gue, tapi rumah bokap gue," jawab Yolanda dengan nada datar.

"Ada benernya juga," ucap Elvano sambil mengangguk kecil.

Elvano mendekati sebuah bingkai foto yang dipajang di dinding. Ia mengamati foto itu dengan saksama.  "Tu cewek siapa?" tanya Elvano, jari-jarinya menyentuh bingkai foto itu.

Yolanda mengikuti arah pandangan Elvano. "Dia kakak gue." jawab Yolanda sambil tersenyum kecil.

Elvano mengernyitkan dahinya. "Kok lo ngga pernah cerita ke gue?" ucap Elvano sambil melirik ke arah Yolanda.

Yolanda terdiam sejenak, matanya tertuju pada bingkai foto itu. "Karena kakak gue udah ngga ada," jawab Yolanda pelan, suaranya sedikit bergetar.

Elvano terdiam, mendengar jawaban Yolanda. Ia merasa sedikit menyesal telah bertanya. "Sorry," ucap Elvano dengan suara yang lembut. "Gue  ngga  tau."

Yolanda menggeleng dan menatap Elvano dengan senyum sedikit pahit. "Ngapain lo minta maaf, lo ngga salah bego,"  jawab Yolanda.

Elvano mendekati Yolanda dan mengacak rambut Yolanda. "Lo yang bego,"  ucap Elvano sambil terkekeh.

"Ishh, apaan sih, demen banget ngacak rambut gue, lepasin ngga"ucap Yolanda sambil berusaha melepaskan tangan Elvano dari rambutnya.

Elvano tertawa dan melepaskan tangannya dari rambut Yolanda. "Udah gue lepas princess nya Pino,"  ucapnya sambil mencubit pipi Yolanda dengan lembut.

Yolanda tersenyum jahil "terimakasih pangeran Pino" ia pun menginjak kaki Elvano dengan keras. "Aduh," ringis Elvano, tangannya mencengkeram  kakinya yang terasa sakit. Yolanda menertawakan Elvano yang meringis kesakitan. "huh, kasian,"  ucap Yolanda sambil menjulurkan lidahnya dan berlari ke arah tangga meninggalkan Elvano yang kesakitan.

Elvano tertawa sambil menggeleng kepalanya, menatap Yolanda yang berlari menaiki naik tangga, senyum lebar terukir di wajahnya. Elvano mengangkat kakinya yang terasa sakit dan berjalan menuju tangga dengan tersenyum. 

~🦋🦋~

Di pagar sebelah kanan, terdapat dua orang yang berpakaian serba hitam tidak lupa topi dan juga masker untuk menutup wajah mereka. Mereka sedang menaiki pagar untuk masuk ke dalam rumah Yolanda. Gerakan mereka lincah, seolah terbiasa dengan aksi ini. Kedua orang itu mendarat dengan selamat di dalam pekarangan rumah.

"Kita masuk lewat mana?" tanya pria bermasker tersebut.

"Kita masuk lewat pintu samping," jawab wanita bermasker tersebut.

"Kenapa nggak lewat pintu belakang?" tanya pria bermasker tersebut.

"Bego banget sih jadi orang, jelas-jelas kamar tujuan kita tuh dekat dengan pintu samping," jawab wanita itu.

Pria tersebut terdiam, mengerutkan keningnya. "Kalau dipikir-pikir bener juga, gue kira lo udah lupa sama denah rumah ini," gumamnya, seolah mengakui kesalahannya. Nada suaranya rendah,  menunjukkan sedikit keraguan.

"Yakali gue lupa sama denah rumah ini," jawab wanita itu, nada suaranya sedikit sombong, bibirnya sedikit terangkat seolah meremehkan pria bertopeng tersebut. 

Pria itu tertawa kecil. "Iya juga sih, kan lo juga pernah tinggal di rumah ini dan lo--"

Wanita itu langsung menutup mulut pria bertopeng tersebut dengan telapak tangannya, jari-jarinya menekan  kuat  bibir pria itu. "Mulut lo bisa diem nggak sih, ntar rencana gue yang ada gagal lagi gara-gara lo," bisiknya dengan nada mengancam, suaranya berdesis  di telinga pria tersebut. Wajahnya tampak tegang, matanya menyipit tajam.

"Lepasin tangan lo dari mulut gue," gerutu pria bertopeng itu, suaranya terdengar tertahan, wajahnya merah ketika ia berusaha untuk menarik napasnya yang tersengal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Story YolandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang